2

27 3 0
                                    

Icha terkejut saat memasuki kelasnya,ia tak menyangka kelasnya akan segaduh ini. Kelasnya yang memiliki duapuluh siswi perempuan dengan delapan belas siswi yang memiliki tingkat kealayan yang tinggi tentu saja akan berubah seramai pasar saat beberapa cowok most wanted datang ke kelas mereka. Dan yang sangat membuatnya terkejut adalah Gilang, seorang cowok tampan dengan lesung dipipinya saat tersenyum sedang duduk dengan tenang dibangku Icha. Bukan karena Gilang most wanted yang membuat Icha terkejut, tapi karena dia adalah mantan pacarnya dikelas sepuluh. 

"Cha, ngapain ngelamun depan pintu sih? Minggir gue mau lewat" ucap Andi.

"Lah siapa yang ngela-"  belum selesai Icha menjawab Andi melanjutkan kalimatnya "Ooo, pantes. Ada MANTAN ternyata" dengan menekankan kata mantan sambil melirik pada Gilang.

"Lu apaan sih tai cicak" ucapnya menjitak kepala Andi. "Sekali lagi lagi lu kayak gitu, gua penggal kepala lu" katanya sambil memelototi Andi yang berlari sambil berteriak 

"Gilaaaaang, Icha ngajak balikan". Icha hanya bisa menggelengkan kepalanya pasrah. Berbeda dengan Gilang yang malah melemparkan senyum manis pada Icha.

"Kalo gitu kita balik dulu. Sampe ketemu nanti malem dirumah gue ya" kata Arka pada Darrren sambil menarik Gilang dan beberapa temannya untuk kembali kekelas mereka "Gilang, lu mau sampe kapan ngeliatin Icha kayak gitu ? Kasian tu Icha berdiri terus dari tadi" lanjutnnya sambil menggetok kepala Gilang dengan kotak pensil. 

"Dadah Icha bang Gilang balik dulu ya".

Icha bingung. Dia hanya bisa melongo melihat apa yang dilakukan Gilang kepadanya barusan. Terakhir kali Icha ingat, Gilang adalah orang yang dingin, sangat dingin. Bahkan cenderung malas berbicara pada orang kecuali pada orang yang dianggapnya spesial, jika itu bukan sesuatu yang penting. 

"Ciecie, neng Icha cie" ucap Aldo menaikturunkan alisnya. Icha hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Temen gue gak ada yang bener" batin Icha sambil mendudukan diri di kursinya. Kelas yang tadinya sangat gaduh berangsur-angsur kembali kondusif setelah Arka dan teman-temannya keluar dari kelas Icha. 

Icha menolehkan wajahnya pada teman barunya. "Woy, haloo" ucap Icha sambil melambaikan tangannya didepan wajah Darren.  Darren memandang Icha sangat lekat, ingatannya kembali pada kenangannya beberapa tahun lalu.

Flashback On

Seorang gadis kecil sedang duduk santai di sebuah ayunan sambil bercanda dengan seorang anak laki-laki yang sedang mendorong ayunan. 

"Lian, sini deh" ucap gadis itu sambil menepuk rumput disebelahnya setelah ia turun dari ayunan. Anak laki-laki itu menurut saja. 

"Ada apa, Li?" balasnya sambil tersenyum.

"Loh, kok Li sih? Nama aku kan Anna" ujar gadis itu tak terima.

"Annalia kan ? Jadi kalau aku panggil kamu Lia berarti aku nggak salah dong ? ucapnya sambil mencubit pipi gadis itu. 

"Emangnya kenapa sih" gadis itu tetap tak mengerti kenapa teman laki-lakinya itu berubah aneh hari ini.  Bukannya menjawab anak laki-laki itu, hanya tersenyum.

"Lian sayang sama Annalia. Dan kalau orang lain panggil kamu dengan panggilan Anna, Lian ingin panggilan Lian untuk kamu beda. Makanya Lian panggil kamu Lia" lagi-lagi anak laki-laki itu tersenyum. 

"Anna juga sayang Lian" balas gadis itu "Lian harus janji sama Anna, kita harus selalu sam-sama yaa" lanjutnya.

"Ya, Lian janji" balas anak laki-laki itu sambil memeluk sahabatnya itu.

LICHTWhere stories live. Discover now