1

64 5 0
                                    

"Mah, Icha berangkat dulu ya" ucap seorang gadis sambil mengambil tas punggungnya.

"Loh kok pagi-pagi banget ? Gak sarapan dulu ?" seorang wanita cantik menyahutinya sembari meletakkan piring dimeja makan.

"Udah nanti aja di sekolah, Mah. Ada tugas harus dikumpulin pagi ini dan mama tau nggak ? Icha belum bikin tugasnya". 

"Kamu ya, kebiasaan bang .....

"Iya deh, gak gini lagi. Icha berangkat ya  Maaa" sahutnya memotong kalimat mamanya sambil berlari menuju garasi untuk mengeluarkan motor kesayangannya setelah sebelumnya ia sempatkan mencium tangan mamanya.


 ***

    Lichtisa Annascarlodja seorang gadis cantik dengan gayanya yang cuek dan terkesan bodoamat. Kulit kuning langsat, hidung mancung, dan mata coklat yang dimilikinya membuat teman-temannya merasa iri. Dia cantik, bahkan sangat cantik sayangnya dia tidak pernah merasa bahwa kecantikannya adalah sebuah kelebihan yang bisa dibanggakan. Ini terbukti dari dandanannya setiap hari kesekolah. Disaat cewek SMA yang biasanya berusaha tampil catik dengan menggunakan berbagai macam make up, gadis ini hanya mengikat rambutnya asal. sebenarnya dia siswi yang pintar, hanya saja dia sangat malas belajar. Jangankan belajar, bahkan untuk membuka bukunya pun harus ada paksaan dari guru atau orang tuanya.

***

BRUKK ....

"Aduuuuh" Icha terduduk karena benturan dari seseorang didepannya.

"Lo gapapa? Sorry gua gak sengaja" seseorang mengulurkan tangannya didepan wajah Icha. 

Icha mendongakkan wajahnya untuk melihat siapa yang baru saja menabraknya.


"Dia siapa ya? Kok gua baru liat ?"

"Iya, gue gapapa kok" sahutnya saat menerima uluran tangan cowok itu. "Gue duluan ya, buru-buru soalnya. Daahh".

Cowok itu hanya terpaku melihat kepergian seseorang yang baru saja terjatuh karena dirinya. Otaknya kembali mengingat sesuatu yang sudah sangat lama ia ingin lupakan.

"Bagaimana dia bisa ada disini ? Tidak mungkin itu Anna!"

"Lupakan itu Darren! Dia tak mungkin ada disini". Cowok itu mencoba menghilangkan semua pikirannya itu. Ia tak menyadari sejak pertama kali menginjakkan kaki di sekolah barunya ini sudah ratusan pasang mata memandangnya tak berkedip.

"Gila ya, dia ganteng banget".

"Iya anak baru itu ganteng banget yaa".

Dan Darren hanya menanggapinya dengan senyumannya yang sangat manis. Setelah melewati perjalan yang lumayan menyebalkan menurutnya, akhirnya Darren sampai di ruang kepala sekolah.

"Baik Darren, kamu bisa mulai belajar hari ini. Dan silahkan cari kelas 11 IPA 1 di lantai tiga karena itu kelasmu yang baru".

"Baik pak, terimakasih" ujar cowok itu setelah menyalami kepala sekolahnya.

Di tempat lain Icha sedang kebingungan, tugas Biologinya belum selesai ia kerjakan. Sahabatnya yang sedari tadi ditunggunya tak kunjung datang. "Aduh, si karung goni mana sih ? Bisa habis dimakan mentah-mentah sama bu Hesni gue" ucapnya gusar. Icha benar-benar kebingungan, jam ditangannya menunjukkan angka 06.43 tetapi sahabatnya belum muncul juga. Tiba-tiba sebuah kepala menyembul dari balik jendela disebelahnya.

"Cha, Geny gak masuk. Nih suratnya" Bagas saudara kembar sahabatnya memberikan surat itu pada Icha.

"Wahh.. Lo bercanda aja bagasi. Mana Geny cepetan ??".

LICHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang