King's Cage

Mulai dari awal
                                    

Ini satu-satunya kesempatanku!



Pria besar itu tidak ada disini. Semua penjaga sibuk siaga di gerbang depan.

Aman.

Siapapun itu, perampok, setan, atau apapun, aku akan sangat berterimakasih.


Lantai kerajaan itu dingin. Dan suara tembakan serta ledakan menjadi pengiring yang menyamarkan derap langkahku menuju gerbang samping yang lumayan tersembunyi.

Jangan tanya darimana aku mengetahuinya. 
Aku bukanlah peliharaan yang manis. 
Sekalipun aku menghabiskan waktu sebagian besar di kandang, aku akan merengek sesekali untuk minta diajak berkeliling. Dan jangan sebut aku perayu ulung jika aku gagal membuat sang raja mengabulkan permintaanku yang itu.


Hari ini pasti tiba. Aku selalu berpikir begitu.

Hari dimana aku bisa menghirup lagi udara yang bebas. Bukan udara penuh racun asap cerutu yang dihembuskab raja di depan wajahku.

Hari dimana kakiku menginjak kembali tanah berkerikil, dan merasakan tekstur rumput yang menggelitik kulitku. Bukan lantai keramik beralaskan karpet beludru.


Hanya tinggal memanjat dinding yang tinggi ini, maka aku akan bebas. Setidaknya, sampai aku menemukanーah, ini dia!


Siapapun yang menanam tanaman rambat kokoh disini, aku bersyukur sekali. Karena kakiku dengan lincah bisa memanjat sulurnya. Bersyukur aku tidak lumpuh karena terlalu banyak bersimpuh. Setidaknya, aku masih bisa mengandalkan ototku yang lama tidak berfungsi ini dengan baik.



Langit kerajaan Albadia sangat gelap di malam hari. Hitam pekat, bertaburkan ribuan bintang seperti gula. 
Ah, sudah berapa lama aku tidak melihat bintang?


"Hei! Jangan kabur!"



Deg,


Aku tertangkap?



"Kapten brengsek! Kan sudah kubilang untuk tidak menyusup kemari!"

"Hehe, maaf. Habisnya aku penasaran, kata orang-orang, disini ada sesuatu yang menarik!"


Suara berisik dari bawah. Ketika aku menatap, aku bisa melihat ada dua orang pria dengan penampilan urakan. 
Yang satu dengan rambut berwarna hijau seperti lumut, terlihat marah, seolah-olah akan menjitak pria lain yang hanya tertawa seolah tanpa dosa.

Sepertinya yang tertawa adalah kapten bodoh yang memiliki ide untuk menyusup. Aku bisa melihat ia memiliki surai cokelat seperti daun di musim gugur.



"Benda menarik apa sih?" Yang rambut hijau mendecih kesal seraya mengatur nafas, "Aku berani sumpah kalau bukan hal pentingー"

"Mermaid."





Apa?








"ーHah?" Si rambut hijau menghela nafasnya gusar, "Kapten, jangan bercanda!"

"Aku tidak bercanda, Namjoon hyung. Disini ada!" Ia terkekeh pelan, "Dan kurasa pemuda kecil di atas sana tidak keberatan untun segera turun dan bergabung dengan kami?"


Siren's Tides ㅡvkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang