1. Meet The Trouble Maker

Start from the beginning
                                    

"Lihat saja Sean! Kau akan menjadi milikku! Ingat itu!" Teriak Isabelle sebelum pergi dari hadapan Sean. Sean hanya memandang datar kearah wanita itu dan kembali masuk kedalam ruangan kebesarannya.

"Sir, meeting dengan Emaar Properties akan dilaksanakan jam 1 siang ini di The Pierre Hotel dan dilanjutkan dengan meeting kerjasama dengan Irvine.Co di The Ritz-Carlton Hotel pada jam 4 sore." Ucap wanita bername tag 'Bianca Holand' ini.

"Baiklah, hanya itu?"

"Yes sir," balas Bianca tegas sambil menutup buku memo yang menjadi catatan kegiatan sang atasan.
Sean mengangguk mengerti dan kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda beberapa menit yang lalu.

***

"Megan! Ayolah, kau tak kasihan pada sahabatmu ini? Sahabatmu ini ingin berjalan-jalan!" Rengek seorang perempuan sambil berguling-guling pada kasur mungil Megan,

"Aku malas keluar Anna, aku ingin menyelesaikan me-"

"Membaca novel dewasa mu itu?" Potong Anna sambil mengerutkan dahi nya tak suka,

"Oh c'mon Megan! Kau tak berniat keluar? Sekali saja temani aku. Aku tak memiliki kekasih, jadi aku hanya bisa mengajakmu." Ucap Anna memelas sambil memegang kedua bahu Megan.

"Kemana?" Tanya Megan malas. Sungguh, ia hanya ingin membaca novel dewasa nya dan berkutat dengan imajinasi yang tercipta dari novel tersebut.

"Ke mall," jawab Anna antusias.

"Aku tak cukup memiliki uang, Anna. Kau tau, aku harus menghemat uang agar ibuku tak menanyakan kemana uang itu pergi." Jawab Megan sambil memainkan ponselnya.

"Kita hanya berjalan-jalan Megan, bukan membeli apapun di Mall." Balas Anna sambil menatap penuh harap pada Megan.

"Baiklah, aku akan menemanimu." Akhirnya Megan setuju untuk menemani Anna berjalan-jalan di Mall, apalagi ia selama ini jarang sekali hanya sekedar berjalan-jalan.

"Hey Anna!"

"Anna! Lihat lah ini! Lelaki-lelaki tampan ini ternyata pengusaha." cerocos Megan sambil membolak-balik lembar majalah di tangannya.

"Megan, pengusaha berwajah tampan hanya di novel. Kau terlalu jatuh pada imajinasi." Anna tak mengerti pada jalan pikiran sahabatnya ini, terlalu banyak membaca novel ternyata membuat sahabatnya menjadi gila, tentu saja, gila terhadap pria tampan.

"Aku serius Anna! Salah satu dari mereka akan menjadi suami ku kelak." Ucapan Megan membuat Anna tertawa terbahak-bahak. Apa? Menjadi istri pengusaha atau model di majalah itu? Oh Megan sepertinya terlewat gila.

"Meg, kau tidak bercita-cita menjadi wanita gila 'kan? Oh tidak perutku sakit sekali." Ucap Anna sambil memegang perutnya yang sakit akibat omongan kurang waras Megan,

"Kau menyebalkan, Anna." Delik Megan pada Anna sambil menenteng handuk menuju kamar mandi.

***

Sean akhirnya bisa merentangkan kedua tangannya selepas rapat bersama perusahaan terbesar Dubai, Emaar Properties dan perusahaan besar di wilayah Asia, Irvine.Co .

Stole The Bastard HeartWhere stories live. Discover now