Enam

7.4K 914 8
                                    

Yeri POV

Dan pada akhirnya aku pun menunggu Jungkook di ruangan nya, ia menyuruh ku menunggu nya selesai meeting entah ia ingin membawa ku pergi kemana, ia hanya mengatakan untuk menunggu nya dan akan membawa ku ke suatu tempat saat ciuman kami terlepas, ini sangat gila kenapa aku diam tak berkutik saat Jungkook mencium bibir ku, jika aku bilang itu ciuman pertama ku mungkin ia akan mengejek ku habis-habisan. Apa yang harus aku lakukan jika ia kembali? Apa aku harus bersikap biasa saja? Tidak bisa di percaya!

"Atau aku pergi saja? Yaa lebih baik aku pergi saja." Aku pun mengambil tasku di atas meja lalu pergi menuju pintu utama ruangan Jungkook. Baru saja beberapa langkah aku menggapai pintu, pintu terbuka dan muncullah seseorang dari balik pintu.

"Jungkook? Apa kau punya waktu— Yeri??" Aku pun menatap tajam saat aku mengetahui siapa yang berada di pintu. Orang yang sangat tidak ingin aku lihat untuk sekarang dan selamanya. Untuk apa dia datang?!

"A-apa Jungkook ada disini?"

"Aku tidak tau." Jawabku lalu mendekat kearah nya dan menabrak tubuhnya dengan pundakku, aku pun berjalan melewati nya tanpa menoleh kearah nya. Dan lenganku di tahan dengannya untuk aku berhenti melangkah.

"Lepaskan tanganmu." Ucapku pelan, aku benar-benar menahan emosi saat ini. Aku tidak ingin mencari keributan di perusahaan Jungkook. Aku baru pertama kali datang kesini dan membuat keributan? Itu sangat tidak lucu.

"Yeri, bisakah kita bicara?"

"Tidak." Aku pun menghentakan tangan nya lalu berjalan menuju lift dengan langkah lebar, aku tidak ingin melihat nya walaupun ia memasang wajah iba aku tidak akan mau bertemu apalagi berbicara padanya. Lift pun terbuka dan aku melihat Jungkook berada di dalam lift bersama Joy saat pintu lift terbuka.

"Bukankah aku menyuruh mu untuk menunggu ku?" Tanya nya membuatku semakin emosi, entah kenapa aku emosi mengingat wanita sialan yang merebut cinta pertama ku mencari Jungkook.

"Aku memiliki urusan." Ucapku datar lalu menatap Joy sekilas yang berada di belakang Jungkook menatap ku sinis. Kenapa wanita yang berurusan dengan Jungkook sangat menyebalkan?

"Urusan ap—" Ucapan Jungkook terhenti saat ia menatap ke belakang ku, Aku sangat yakin jika wanita tadi berada tidak jauh dari ku. Batin ku semakin memanas. Aku pun menatap Jungkook yang masih menatap wanita di belakang ku, aku pun melewati Jungkook dan Joy lalu masuk ke dalam lift dan menutup pintu lift.

"Seulgi, ada apa? " Aku mendengar dan melihat Jungkook menghampiri wanita itu.

"Cih dia memang tidak bisa berhenti untuk mencintai sepupu nya sendiri."

Kenapa hari ini sangat melelahkan?

.
.
.

Author POV

Yeri dan Irene pun saat ini berada di pub milik sahabat nya, Suga. Irene mengajak Yeri dan Jin ke acara ulang tahun Suga, Yeri pun yang merasa sangat bosan dan ingin melupakan kejadian tadi siang menerima ajakkan Irene dan karna Suga juga mengundang nya.

"Dimana first love mu Yeri?" Tanya Suga dengan nada mengejek, Yeri pun memutar bola matanya malas.

"Jangan mencoba merusak mood ku Suga, dimana Wendy? Kalian bertengkar?" Suga pun menggelengkan kepalanya dan memasang wajah sedihnya.

"Kau menggelengkan kepala mu tapi wajahmu terlihat seperti orang patah hati?" Ucap Yeri heran lalu meneguk jus strawberry nya yang sudah hampir habis. Yeri tidak meminum alkohol tidak seperti Irene yang sudah hampir mabuk di meja lain bersama teman kampus nya.

"Kami berdua pisah, Wendy meninggalkanku ke Canada." Ucap Suga lalu Yeri pun menggigit bibir nya gugup merasa tidak enak pada Suga karna mengungkit permasalahan nya di hari bahagia nya.

"Maafkan aku Suga, aku tidak—"

"It's oke, aku hanya belum terbiasa tanpa nya." Ucap Suga memasang wajah bahagia nya, Yeri pun ikut tersenyum dengan canggung. Lalu Suga pamit untuk bertemu dengan teman-teman lainnya yang baru saja datang.

"Ini untukmu. Minuman mu sudah habis." Yeri pun menoleh ke samping dan melihat Jin meletakkan minuman semacam Tequila berwarna merah di hiasi cerry merah di pinggir nya. Yeri pun mengucapkan terimakasih pada Jin. Dan tidak lama Yeri merasakan sebuah jaket menutupi pundak dan punggung nya.

"Aku hanya tidak ingin Adikku kedinginan dengan baju terbuka seperti itu." Ucap Jin datar, Yeri pun tertawa kecil mendapatkan perlakuan spesial seperti Irene dari Jin. Lalu Yeri pun meminum Tequila yang tadi Jin berikan.

"Jin Yeri kemarilah, kita foto bersama." Teriak Irene dari kejauhan, Yeri pun menggelengkan kepala nya dan Jin menghampiri mereka dengan senyuman kecil nya.

Yeri pun merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya, memang sejak tadi sore ia merasakan tidak enak pada tubuhnya tapi kali ini ia merasakan panas pada tubuhnya yang secara tiba-tiba saja datang pada tubuhnya, bahkan sejak tadi ia tidak merasakan panas pada tubuhnya. Ia pun bangkit membawa tas nya menuju toilet dengan langkah gontai tidak karuan.

"Ah shit! Ada apa dengan tubuhku." Gerutu Yeri dan terus mengusap tubuhnya merasa semakin panas, baru setengah perjalanan menuju toilet ia pun menghentikan langkahnya ketika seorang pria berdiri di hadapan nya.

"Hey Nona kau kenapa?" Yeri pun menepis tangan pria itu yang baru saja memegang pundak nya.

"J-jangan menyentuh ku sialan!" Umpat Yeri kesal dan membuat tubuhnya tersiksa saat ia menepis tangan pria di hadapan nya.

"Aku bisa membantu mu jika kau tidak menolakku Nona. Siapa namamu?" Yeri pun hanya mendesah kecil saat pria itu merangkul tubuhnya, aku sungguh tidak kuat lagi.

"Brengsek!"

"Lepaskan tanganmu darinya!"

TBC

I Choose To Love You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang