5.

2.5K 383 6
                                    

Jam 5 pagi, Prilly sudah bangkit dari tidurnya. ia duduk sebentar di tengah ranjangnya dan mengumpulkan nyawa nya yg masih tercecer. berselang 5 menit, ia lalu bangkit dan mempersiapkan diri menuju ke kantor. prilly tak lupa kalau hari ini ia harus menghadiri seminar yg waktu itu di jelaskan oleh Ali.

Ah, mengingat Ali, Prilly jadi kesal sendiri. ia sengaja bangun lebih pagi agar bisa menghindari Ali yg waktu itu berkata akan menjemputnya untuk berangkat bersama ke acara seminar yg Ali tujukan untuknya, tapi Prilly rasa ia bisa pergi sendiri.

Setelah siap, Prilly memperhatikan sekali lagi dandanannya didepan cermin kemudian meraih tas nya diatas meja dan berlalu keluar kamar kosnya.

Matahari sudah meninggi, Prilly menatapnya sebentar dan tersenyum "hari ini aku telat dan gak bisa kesana" lirihnya seakan berbicara pada matahari, meski silau tapi Prilly tetap melakukannya.

Setelah pandangannya turun ke pintu gerbang rumah kos, ia terbelak melihat sebuah mobil terparkir didepan gerbang dengan seorang lelaki berpaiakan formal duduk di cap depan mobilnya sambil memainkan handphone.

"Pak Ali?" lirihnya.

Dengan langkah gusar Prilly keluar gerbang dan mendekati lelaki itu untuk meyakinkan pengelihatannya bahwa itu benar Ali.

"Pak Ali?" panggilnya, yg dipanggil menoleh sambil tersenyum manis

"selamat pagi Prilly"

"pa-pagi juga Pak, Bapak ngapain disini?"

"gak lupa kan kita ada seminar hari ini?"

"seminar ini bukannya buat saya aja?"

Ali tertawa kecil "iya memang khusus untuk kamu, tapi saya kan juga mau belajar self branding"

Prilly menghembuskan nafasnya.

"ayo masuk, kita cari sarapan dulu. kan seminarnya mulai jam 9" Ali turun dari cap mobilnya lalu hendak masuk ke kursi kemudi, sedangkan Prilly masih diam di posisinya.

"Prilly?" Ali sudah membuka pintu kemudi dan hendak masuk, namun saat melihat Prilly masih diam di posisinya membuat Ali kembali mendekati gadis itu.

"kenapa?"

"Pak, saya bisa berangkat sendiri"

"naik apa?"

"bisa naik bus kok, saya udah biasa kemana mana sendirian dan naik bus"

Ali mengangguk "yaudah sebentar"

Ali masuk kedalam mobil untuk mengambil tas kerjanya lalu mengunci mobil dan kembali ke hadapan Prilly "yuk, naik bus"

Prilly membuka mulutnya kaget "Pak? maksud saya bukan Bapak ikut naik bus. tapi biar saya pergi sendiri aja, nggak sama Bapak"

"memangnya kalau sama saya kenapa?"

Pilly menggaruk pelipisnya bingung bagaimana cara menghadapi bosnya yg satu ini.

"apa kamu punya alasan yg tepat kenapa kita nggak bisa berangkat bersama?" Tanya Ali lagi

"alasannya ya karena saya nggak terbiasa kemana mana ditemanin Pak"

"saya nggak menemani kamu, saya kan juga diundang di acara seminar itu. kita berangkat ke tujuan yg sama, jadi apa salahnya pergi bersama?"

"nggak ada yg salah sih Pak, tapi maaf aja nih kalau saya menyinggung perasaan Bapak, saya risih kalau jalan berdua sama orang asing yg baru saya kenal"

Ali megangguk paham "kamu bisa jalan duluan, biar saya dibelakang, gak papa"

Prilly menghembuskan nafasnya kasar lalu berjalan meninggalkan Ali, sedangkan Ali dengan senang hati mengikuti langkah gadis itu dibelakangnya.

KOMOREBITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang