I Love You Too

13.1K 1.3K 55
                                    

"Daddy apaan sih?! Duhh..." aku mendongakkan kepalaku kebelakang dan melihat Daddy yang menguntit Mommy terus.

Mereka berdua ini sedang apa sih?

"Kalau Mommy bilang enggak ya enggak!" aku memutar tubuhku dan mengamati pasangan unik dan nyentrik itu.

"Tapi Honey... ini kan malam minggu..." Daddy berusaha membujuk Mommy yang sekarang meneguk jus jeruk sambil berjalan lagi menuju pintu samping.

"Hon-"

"Rumah ga ada yang jaga!"

"Ada Abby dirumah..." ucap Daddy.

Aku menaikkan alisku kenapa namaku dibawa-bawa dalam perdebatan kecil mereka berdua?

Aku segera naik ke sofa dan menatap mereka berdua, berusaha menangkap pembicaraan mereka berdua yang pasti tidak akan ada ujungnya.

"Guys... hello..." aku menengahi perdebatan mereka berdua. Daddy dan Mommy menatapku yang kini juga menatap mereka berdua.

"Karena nama Abby dibawa-bawa jadi Abby harus tahu..." aku menatap Daddy.

"Daddy mau ngajak Mommy nonton..." ucap Daddy yang kembali menatap Mommy.

"Kamu ga kencan sayang?" Daddy kembali menoleh padaku.

"Gail mau kesini ya?" tanya Mommy antusias.

"Honey... ingat...aku ga suka kamu genit-genit gitu deh?!" aku geleng kepala.

"Ehh, suruh Gail kesini deh! Biar Mommy kamu tenang kalau Daddy sama Mommy keluar..."

"Eh? Um... Abby sendiri ga apa-apa kok..." Mommy segera berjalan mendekatiku.

"Kalian berdua lagi berantem? Honey... apa anak muda sekarang bentar-bentar suka ribut ya?" Daddy hanya angkat bahu.

"Hhh, kenapa semua anak Mommy patah hati sih!!" gerutu Mommy yang kembali berjalan ke dapur.

Patah hati?

Siapa? Memangnya Keenan ke German karena patah hati?

"A juga jarang pulang..." aku menaikkan alisku saat Mommy menyinggung soal Arion. Dia memang terlihat berubah sekali. Dia jarang pulang dan dingin. Ok, kakak sulungku itu memang dingin tapi saat ini dia semakin menyeramkan.

"Sayang... buruan telfon Gail supaya datang! Sebelum Mommy ngomel-ngomel lo..." Daddy segera berlari mengikuti Mommy yang naik ke kamar.

"Buruan ya,.." aku mengedipkan mataku bingung.

Gail? Menelfon Gail? Apa hubungannya Daddy dan Mommy kencan dengan kedatangan Gail? Biasanya juga mereka keluar kencan tanpa mengkhawatirkan diriku.

"Sayang jangan lupa..." Daddy mengingatkan lagi sebelum masuk kamar.

"Hhh, ada-ada saja..." aku geleng kepala dan segera berbaring sambil berkali-kali mengganti channel TV.

"Ya ampun... itu film apa sih?!" aku kembali mengganti channel TV sambil memeluk Sam, boneka kelinci kesayanganku.

Aku meraih handphoneku saat semakin lama kurasa semakin sunyi saja.

"Foto SMP?" aku teringat pertanyaan Keenan beberapa hari lalu jadi aku segera membuka folder photo pribadiku.

"Ya ampun... aku tidak ingat pernah berfoto begini dengan Ramon..." aku tersenyum melihat satu persatu foto masa aku SMP.

"Dasar Ramon gila!" umpatku saat melihat Ramon yang memotretku yang sedang terjatuh saat olah raga. Aku memang payah soal urusan lari pasti terjatuh.

Like ButterflyWhere stories live. Discover now