Part 3 : Takut Kalah Lucu :)

86 11 3
                                    

Sementara itu di gedung dance yang tidak jauh dari caffe, suara decit sepatu dengan teraturnya mengikuti hitungan suara yang dikeluarkan oleh seorang cowok jangkung  yang memantau dari sudut tembok kaca.

"1..2..1..2..12341..2..1..2..1234" berulang ulang diucapkannya.

Tiba tiba terdengar suara handphone berbunyi. "Teruskan gerakannya ya!", "Ya" menjawab serentak. Di layar handphone tertulis nama Jackson dan langsung diangkat.

    "Yaaaa Yugyeom, dimana kau sekarang. Awas kalo ketemu bakalan gue jadiin sosis bakarloh ya!" teriak Jackson.    

Yugyeom menarik tangannya menjauhi telinga sesaat suara itu keluar dari hpnya. Dia membiarkan jackson berbicara sepuasnya terlebih dahulu seperti itu daripada gendang telinganya yang harus rusak karenanya.

    "Hei hallo, ya Yugyeom! Apakah kau mati?". 

Yugyeom masih tetap diam sambil menggeleng gelengkan kepalanya. Seisi ruangan mendengar suara keras itu dan seketika menatapnya. Yugyeom hanya bisa tersenyum dan pergi keluar.

"Iya hallo, kenapa sih Jack!".

"Harusnya aku yang tanya kenapa. Teganya kamutinggalin aku di kampus pas lagi tidur, sendirian lagi! Dimana lho sekarang, TD?".    

TD adalah singkatan dari Top Dance tempat dimana banyak orang berlatih dance disana, tapi yugyeom mengambil kelas untuk anak sebagai seorang pelatih.

"Hmm, disini. Maaf ya, kalau gitu udah dulu ya masih sibuk nih". "Eh eh tunggu, aku sudah..(tut tut)"

Yugyeom memutus telponnya saat Jackson masih bicara. Dia kembali masuk sambil senyum senyum sendiri. Perasaan puas melihat satu satunya teman sperjuangannya di kampus marah. Begitu masuk ruangan karena penasaran dengan suaranya yang tak asing bagi mereka anak anak bertanya pada Yugyeom siapa yang menelpon. "Ah tidak, hanya orang iseng tuh nelpon gak jelas"

"Kalau begitu kapan kak Jack datang lagi kak, sudah lama dia tidak kesini lagi."    

Anak anak meminta Yugyeom mengundang Jackson ke kelas, "Ayolah.. ayo!" rengeknya.

"Tidak! Dia sangat sibuk, apa kalian tidak kasihan? Tidak bisa...."

Tiba tiba, "Hei everybody, long time no see. I miss you all". Jackson datang dan anak anak langsung mengerubunginya. Sementara itu Yugyeom menarik Jack dari kerumunan. 

"Why? Kenapa aku gak boleh kesini? Aku tadi mau bilang kalau aku sudah di depan gedung dan aku mau berkunjung sebentar, tapi kamu keburu tutup telponku. Jadi aku gak sempat ijin, langsung aja ijin sekarang. Boleh kan?"

"Tidak boleh!". "Why?" Jackson mengangkat bahu dan kedua tangannya.

Yugyeom agak berbisik ke telinga Jackson akan memberitahu kenapa ia tidak boleh kesini. Namun sebenarnya suaranya masih terdengar ke seluruh ruangan. Yugyeom akan memberitahu asalkan jackson tidak ketawa setelah tahu. "Iya iya, palli!"

"Aku gak mau kamu kesini soalnya kalau kamu disini aku kalah sama kamu." Jackson masih tak paham dengan perkataan Yugyeom dan memintanya lebih keras. "Hmmm... soalnya kamu lebih lucu, lebih cakep, lebih menarik dibanding aku" katanya dengan wajah memelasnya yang unik itu.

Jackson menahan tawanya sejenak, tapi dia tidak tahan lagi dan mengeluarkan tawanya tepat di depan wajah yugyeom sambil memukul bahunya. Yugyeom yang pasrah melihat tingkah lucu sahabatnya itu tak tahan menahan tawanya. Akhirnya mereka tertawa bersama sama dan disusul oleh anak anak yang ikut tertawa padahal tidak tahu apa masalahnya.

"Apa yang membuat kalian tertawa?" Yugyeom bertanya kepada anak didiknya kenapa mereka ikut tertawa dan jawabnya..

"Melihat kalian saja kami sudah tertawa, karena kalian itu lucu".:)

Yugyeom dan Jackson pun hanya tersenyum malu mendengar itu. "Bye, hati hati dijalan" kata Yugyeom.

Setelah semuanya pergi, merekapun juga bersiap siap untuk pergi menyusul teman teman mereka di caffe.

yugyeom sama jackson emang lucu kan?? hehe.. aku sih suka banget sama mereka !:) :) :) kalau kalian siapa?

Maaf kalau ceritanya masih gak jelas, masih amatir dan masih belajar untuk menulis cerita yang lebih berkualitas. Tolong saran dan komentarnya untuk cerita ini ya! Terimakasih     

[

Is The Friendship Or Love - GOT7Where stories live. Discover now