2. Tragedi Sarapan

14.2K 602 42
                                    

EBOOK SUDAH TERSEDIA DI PLAYSTORE🤗

Beli juga versi cetaknya, ya😚Bisa hubungi penerbit langsung atau bisa melalui aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beli juga versi cetaknya, ya😚Bisa hubungi penerbit langsung atau bisa melalui aku.

Instagram : Shxxdda

[●]

3 Hari kemudian...

Resya

Namaku Resya Anargya. Namun sekarang namaku berganti menjadi Resya Elbert. Elbert adalah nama dari keluarga besar suamiku, Damian Elbert. Aku tertawa miris ketika mengucapkan jika Damian adalah suamiku. Apa aku pantas memanggilnya suami? Masalahnya, aku tidak mengetahui apapun tentangnya. Sekarang saja dia entah pergi kemana.

Setelah acara pernikahan selesai, suamiku-maksudku Damian mengajakku ke rumah yang akan kami tempati. Ah tidak, sebenarnya Ayah mertuaku yang memaksa Damian agar mengajakku ke rumah kami. Kemudian, setelah mengantarku dia pergi keluar entah kemana jelasnya, dia saja tidak bicara mau kemana. Sudah aku bilang bukan jika aku memang tak mengetahui tentangnya?

Kulirik jam yang menempel di dinding menunjukkan pukul 9 malam, tapi Damian belum juga pulang. Padahal aku telah memasak makan malam untuk kami berdua. Ya walaupun jujur aku tak terlalu menyukai sikapnya, tapi tetap saja kan aku ini istrinya? Dan aku mesti bersikap layaknya istri mesti ia tak mau.

Terserah kalian memanggilku apa, tapi jujur saja, sebenarnya aku senang bisa menikah dengannya. Dia sangat tampan. Sikapnya padaku cukup dingin dan jutek. Dia akan berbicara ketika kami sedang bersama Ayahnya. Oh ya, teringat tentang sikapnya padaku ketika kami akan pergi ke butik menurutku itu wajar, karena dia mungkin tidak terima jika dirinya harus menikah denganku. Aku berusaha menerima sikapnya padaku saat ini.

Ketika sedang sibuk dengan pikiranku, tiba-tiba aku mendengar seseorang menekan bel dengan tidak sabaran. Aku melangkahkan kakiku menuju pintu utama. Setelah di depan pintu aku segera membukanya. Aku terkejut melihat Damian sedang dibopong oleh seorang wanita yang berpakaian, you know lah. Damian kelihatan sangat berantakan.

"Minggir bodoh?!" bentak Damian dengan mengibaskan tangannya seperti tengah mengusirku.

Aku mencium bau alkohol dari mulut Damian. Aku tak suka pria peminum.

Aku berniat ingin membawa Damian ke kamar, tapi wanita yang di sampingnya mencegahku.

"Gue aja yang bawa dia," ketus wanita itu. Aku hanya diam saja tak mengiyakan namun, tidak melarang juga. Lagipula Damian sepertinya memang tak ingin aku membantunya.

Kemudian mereka berjalan menaiki tangga menuju kamar kami -aku dan Damian--. Aku mengikuti mereka dari belakang. Ketika sudah sampai, aku baru saja ingin mengucapkan terima kasih pada wanita itu, tapi suara Damian menghentikan niatku.

MLS [1] : Devil Husband [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang