BAGIAN 6

3.9K 594 66
                                    

Perasaan apa ini?
Faktanya,
Aku tidak mampu menolak perasaan ini.
.
.

Jaejoong memasuki istana yang begitu indah dan ramai bersama Junsu. Mereka semua berpakaian begitu mempesona. Ah tak mungkin salah satu dari mereka tak di lirik oleh Yunho.

Sebuah alunan melodi indah terdengar begitu lembut di telinganya, tetapi selintas bayangan membuat kepalanya sangat sakit. Jaejoong nyaris saja kehilangan keseimbangannya untuk berjalan, ia memegang kepalanya yang terasa sangat menyakitkan. Junsu menahan tubuh Jaejoong agar tidak terjatuh. Ada apa dengan Jaejoong? Apa ia sakit?

Seseorang menarik tangannya. Jaejoong hanya tertawa mendapatkan aksi pria tersebut.

"Besok malam akan ada pesta di istanaku. Aku akan memberitahu mereka siapa kau. Appa dan Umma pun setuju." Jalasnya.

"Jinjja? Aahh jantungku berdebar-debar bagaimana ini." Pemuda itu tersenyum dan tangannya membelai lembut wajah Jaejoong dan merapikan poni yang menghalangi wajah cantik sang kekasih.

"Ah ya aku punya satu hal yang akan ku tanyakan pendapat. Dengarkan ya." Ujar Yunho. Jaejoong pun mengangguk.

Yunho menjentikkan jarinya dan tak lama kemudian alunan melodi indah terdengar begitu lembut. Jaejoong tersenyum dan menatap Yunho yang kini tengah memandangnya.

Jaejoong menatap Yunho dari kejauhan, kepalanya pun menggeleng. Tidak itu pasti hanya halusinasinya. Itu bukanlah potongan ingatannya yang selama ini hilang. Faktanya dirinya hanya seorang manusia.

Jaejoong pun menetralkan kembali nafasnya, ia menatap Junsu yang kini tepat disampingnya yang terlihat begitu khawatir.
"Kau baik-baik saja?" Jaejoong mengangguk.

"Aku baik-baik saja su. Hanya kepalaku terasa sakit, tetapi sekarang sudah membaik dan tak perlu cemas." Junsu pun mengangguk paham. Mereka pun kembali melanjutkan langkah mereka memasuki pesta di istana megah tersebut.

.
.

Di lain tempat. Kyuhyun berusaha menjelaskan apa yang terjadi pada Changmin. Changwook sudah sangat tak mau mengenal Haneul bahkan ia marah jika nama Haneul kembali di bahas.

"Dengarkan aku min. Jangan kau potong atau apapun. Haneul tak berniat membunuhku, ia pun telah menolongku. Jika saja dia berniat membunuhku dia akan membiarkanku jatuh ke dalam jurang. Lalu darah yang ada di wajahku adalah darahnya. Kenapa? Kau tak sadar akan tangannya yang terluka? Itu karena cakaranku. Ia menarikku ke atas dengan tangan itu, padahal tanpa ia sadari ia membuat lukanya semakin parah. Ia sedang menjelaskan saat kau datang, kau tau ia mengatakan tak mencintai Changwook, tapi aku sadar ia berdusta. Haneul mengeluarkan air matanya setiap menyebut nama Changwook. Aku hanya ingin mendengar lanjutan penjelasannya. Jadi biarkan aku pergi menemuinya." Changmin terdiam sejenak.

"Apa kau tak berbohong?" Tanya Changmin memastikan kembali. Ia hanya takut Kyuhyun terluka.

"Aku tidak berbohong Min." Lirih Kyuhyun.

"Baiklah aku temani kau kesana. Aku tak mau sesuatu buruk menimpamu." Kyuhyun tersenyum dan mengangguk. Mereka pun segera menuju tempat terakhir mereka bersama Haneul. Changwook melihat kepergian Changmin dan Kyuhyun. Ia pun berhak mengetahuinya dan mengikuti kemana mereka pergi.

Dandelthia✔Where stories live. Discover now