BAGIAN 1

5.2K 682 70
                                    

Jaejoong masih menatap sekitar, inikah Dandelthia itu? Ya, memang indah, tetapi tempat ini benar-benar aneh dan sulit di percaya.

"Hei, memang siapa yang mengundangku kemari? Bagaimana ia bisa tahu aku?" Tanya Jaejoong dengan terus berjalan mengikuti peri kecil yang ada di depannya.

"Panggil aku Hana!" Kesal peri kecil itu, Jaejoong hanya berdesis mendengarnya.

"Ya Hana." Peri itu kembali melanjutkan perjalannya.

"Aku tidak tahu maksud kau datang kemari, biasanya manusia datang sendiri kemari untuk belajar sihir, tetapi sejak 100 tahun lalu pintu Dandelthia dan para manusia ditutup, bahkan para manusia yang ada di Dandelthia pun tak bisa kemana-mana. Yang memanggilmu ke tempat ini adalah seorang petinggi di kerajaan, bahkan dia seorang kepercayaan Raja. Aku sendiri heran, mengapa dia menyuruhku memanggil manusia payah sepertimu." Ujar Hana tanpa takut.

"Yak! Seenaknya saja kau mengataiku payah! Kau tidak tahu aku ini sangat populer." Ujar Jaejoong kesal, Hana pun tertawa dengan puasnya. Polos sekali, pikir Hana.

Langkah Jaejoong terhenti ketika dua ekor serigala datang menghampirinya. Jantungnya berdegup cepat. Ingin rasanya ia berlari dari tempat itu, sialnya saat ini kakinya kaku, ia tak bisa berlari.

"Astaga Tuhan, cepat buat aku bangun. Ash! Hush! Pergilah." Ujar Jaejoong mengusir kedua Serigala tersebut. Tak hanya Jaejoong, Hana pun takut dan bersembunyi di balik leher Jaejoong.

"Aish! Itu si kembar, Changwook dan Changmin. Aaakkk tidak, mereka kan sangat tak bersahabat, bagaimana jika kita mati Jae, huaaaaaaa." Celoteh Hana membuat Jaejoong semakin takut. Kedua Serigala itu hanya terdiam di hadapan Jaejoong dan menatap Jaejoong.

"Hus! Ku mohon pergilah, aku masih mau hidup, jangan makan aku, dagingku pahit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hus! Ku mohon pergilah, aku masih mau hidup, jangan makan aku, dagingku pahit. Pergilah. Cepat!" Ujar Jaejoong penuh ketakutan, wajar saja bukan? Saat ini yang ada di hadapannya adalah binatang buas yang mungkin saja dapat menjadikannya makanan.

Jaejoong terus saja bergumam tak jelas, ditambah lagi ia benar-benar tak bisa untuk berlari, jangan sampai ia kencing karena ketakutan akan hal ini.

Serigala itu terdiam, setelahnya salah satu dari mereka merubah wujud menjadi pria yang sangat tampan, tak lama serigala yang satunya mengikuti jejak akan merubah wujud. Mereka kembar? Batin Jaejoong. Bodoh! Bukannya memang Hana mengatakan bahwa mereka kembar.

Mereka tersenyum terhadap Jaejoong. Jaejoong pun mengerutkan dahinya, mengapa mereka tersenyum? Bahkan Hana pun terheran, bukannya mereka akan dijadikan santapan makan? Batin Hana maupun Jaejoong. Tak lama setelahnya mereka kembali dalam wujud Serigala dan pergi meninggalkan Jaejoong.
Jaejoong segera menjatuhkan lututnya, ia hampir saja mati ketakutan. Untung saja ia masih selamat.
"Makhluk apa tadi? Apa mereka itu manusia serigala?" Tanya Jaejoong. Ia masih terasa lemas pada kakinya, bahkan saat ini ia pun belum sanggup berdiri.

"Mereka sebenarnya sejenis roh jika para manusia bilang."

"Roh?"

"Iya, tapi yang dimaksudkan berbeda. Mereka sebenarnya belum menjadi diri mereka sesungguhnya. Kami percaya mereka adalah bakal anak-anak di masa depan."

Dandelthia✔Where stories live. Discover now