BAGIAN 5

3.7K 595 44
                                    

Jika memang kau lah takdirku.
Kemarilah, genggam tanganku.
Jangan pernah kau lepaskan.

Jaejoong menatap Yunho dalam diam, mengapa rasanya sangat sekali merindukan sosok tampan yang kini tak jauh dari hadapannya kini?

"Jaejoong-ah, coba kau lakukan apa yang aku ajarkan tadi." Ujar Kangta, Jaejoong masih saja terdiam. Matanya tak bisa membohongi jika ia tengah menatap sang Pangeran tampan Dandelthia.

"Jaejoong-ah apa kau mendengarku?" Ujar Kangta kembali, tetapi percuma. Haneul pun menyenggol lengan Jaejoong untuk mengembalikan kesadarannya dari lamunannya.

"Ya?" Ujar Jaejoong terkejut. Kangta hanya tersenyum dan menghelakan nafasnya. Ah bisa-bisanya ia melamun disaat seperti ini.

"Kau tidak serius kali ini?" Tanya Kangta. Jaejoong hanya menunduk.

"Maaf." Ujar Jaejoong dengan penuh penyesalan.

"Untuk kali ini aku maafkan, jika kau lakukan ini lagi kau harus menjalani hukuman. Mengerti?" Jaejoong pun mengangguk. Yunho melirik Jaejoong, ia tak ingin wanita lain malam ini, bolehkah jika ia memilih manusia ini saja ketimbang wanita lain di Dandelthia?

.
.

Kyuhyun berdiam diri di hutan, bagaimana pun ia harus membuat Changwook mempercayai bahwa Haneul salah. Haneul adalah pengkhianat. Changwook dan Changmin tidak boleh terus berselisih seperti ini, jika terus dibiarkan mereka akan membunuh perlahan calon ibu mereka. Tidak. Ini tidak boleh terjadi, batin Kyuhyun.

Kyuhyun pun segera merubah wujud menjadi kucing manis, ia sangat yakin hari ini Haneul akan kembali ke danau itu, ia harus berjaga dekat hutan terlarang tersebut.

.
.

Pelajaran pun usai, Jaejoong hanya terdiam lesu dan tak fokus. Banyak sekali hal yang ia pikirkan dan membuat kepalanya sakit. Pertama, ia tak asing dengan tempat ini. Kedua, kamar yang sempat ia datangi mengapa menyimpan berbagai hal yang sering ia lihat pada mimpinya? Dan yang terakhir, mengapa ia sangat takut jika Yunho mendekati lainnya? Bahkan saat membahas kekasihnya mengapa ia sangat cemburu? Apakah mungkin ia jatuh cinta hanya dengan pandangan pertama?

Gila!

Ya, Jaejoong sudah sangat gila berada di tempat ini. Jaejoong terus melangkahkan kakinya tak tentu arah sampai ia pun menabrak seseorang. Untung saja orang tersebut menahan pinggang Jaejoong agar Jaejoong tak terjatuh.

Deg!

Jantung Jaejoong berdegup cepat ketika melihat siapa yang ia tabrak.

"Tak apa-apa?" Tanya Yunho.

"Ti-tidak." Jawab Jaejoong gagap. Jaejoong segera membenarkan posisinya dan melepaskan pegangan Yunho pada pinggangnya. Bagaimana pun  Jaejoong harus menghindari Yunho secara perlahan.

"Kau kenapa hari ini Jae? Ada yang kau pikirkan hn?" Tanya Yunho. Ya banyak sekali yang sedang ia pikirkan Yun.

"Tidak begitu, hanya beberapa yang membuat kepalaku terasa nyeri dan ingin pecah." Jawabnya, Yunho hanya mengangguk paham.

"Mau jalan-jalan?" Tanyanya. Jaejoong pun menatap Yunho saat ini. Kemana?

"Ada satu tempat yang biasa aku datangi di saat aku memikirkan begitu banyak hal. Banyak peri pelindung pula di sana. Tempatnya lumayan jauh."

Kemana? Dan dimana tempat seperti itu?

"Jadi apa mau ikut?" Tanya Yunho kembali karena sedari tadi Jaejoong hanya berdiam diri. Jaejoong pun akhirnya menganggukan kepalanya. Yunho tersenyum, ia segera meraih tangan Jaejoong untuk menuntunnya, mata Jaejoong hanya menatap pegangan Yunho pada tangannya dengan perasaan yang sangat kacau. Apa maksud perasaannya ini?

Dandelthia✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang