Dandelthia✔

BAGIAN 2

Matahari sudah menyinari Dandelthia yang begitu Indah, ini adalah saat memulai segalanya Jaejoong di Dandelthia.

Jaejoong menghelakan nafas beratnya, sulit. Rasanya sangat sulit berada di tempat asing seperti ini. Ia menatap cermin memandang begitu Indah dirinya, ya memang ia sendiri tak mampu memungkiri itu semua.

"Mau berapa lama lagi kau bercermin Jae? Hari ini hari pertamamu memulai pelajaran, cepat pakai jubahmu, kita harus segera berkumpul di aula." Ujar Haneul, Jaejoong pun tersenyum dan mengangguk. Jaejoong segera mengambil dan mengenakan jubah berwarna putih, setelahnya ia berlari mengejar Haneul yang telah berlalu begitu saja meninggalkannya. Entahlah, ini pertama kalinya, tetapi Jaejoong merasa ia pernah mengenakan seragam ini? Akh! Sial ia tak mampu mengingat apapun.

.

Di lain tempat, Yunho hanya berdiam diri. Hari ini Kangta menyuruhnya datang untuk kembali mengikuti pelajaran sihir, sebenarnya belajar atau tidak, tidak berpengaruh apapun terhadap Yunho, tetapi bagaimana pun ia akan menjadi pemimpin Dandelthia, ia harus menjadi lebih kuat agar Dandelthia selalu aman di bawah kekuasaannya kelak.

Yunho menghelakan nafas beratnya dan mengambil Jubah putih miliknya. Setelahnya Yunho keluar, tak lama seseorang pemuda tampan berjidat lebar menghampirinya dengan tersenyum.
"Jadi kau memutuskan datang?" Tanyanya, Yunho pun mengangguk.

"Mau bagaimana lagi Chun, Kangta menyuruhku, jika tidak ia akan melaporkan kepada Appaku."

"Ahaha jadi kau takut kepada Yang Mulia Raja?" Ledek Yoochun.

"Tidak juga, bagaimana pun aku akan menjadi pengganti dirinya kelak, bukannya kau ingat kejadian 51 tahun lalu? Dandelthia nyaris saja hancur? Bahkan untuk menyelamatkan satu orang saja aku tidak mampu? Bagaimana dengan para rakyatku kelak?" Ujar Yunho, Yoochun tersenyum dan menepuk bahu Yunho, ia tahu siapa yang sahabatnya ini maksud.

Ah ya, aku belum sempat memperkenalkan siapa Yoochun, si pria berjidat lebar itu. Yoochun adalah anak salah satu Jenderal perang Dandelthia, usia Yunho dan Yoochun sama, bahkan sejak kecil mereka selalu bersama dan menjadi sepasang sahabat, Yoochun pun tahu siapa sang kekasih Yunho tersebut. Mengapa Yoochun dengan tak sopannya memanggil nama Yunho tanpa embel-embel panggilan hormat terhadap seorang pangeran? Jawabannya adalah Yunho yang melarang, baginya seorang sahabat memiliki kedudukan yang sama, tak ada posisi atas maupun bawah.

Yunho dan Yoochun keluar dari istana, beberapa pengawal istana telah mempersiapkan kuda untuk mereka, tetapi sebelum mereka pergi, dua ekor serigala berlari ke arah mereka, Yunho tersenyum, apalagi saat melihat seekor kucing seperti menunggangi salah satu serigala tersebut.

"Anak-anakmu ahaha." Gurau Yoochun, Yunho hanya mengangguk. Sudah menjadi rahasia Umum siapa Changwook dan Changmin nantinya, setelah sampai di hadapan Yunho mereka segera berubah menjadi layaknya manusia yang sangat rupawan.

"Akh! Turun Kyu, kau berat!" Gerutu Changmin, Kyuhyun hanya mengerucutkan bibirnya dan segera turun dari punggung Changmin. Yunho, Yoochun, dan Changwook hanya melihat kedua pasangan yang tidak dapat di tebak tersebut, terkadang mereka sangat manis, tapi kadang-.. ya kalian bisa melihat sendiri tadi bukan?

"Apakah Appa akan ke tempat Kangta?" Tanya Changwook, Yunho pun mengangguk.

"Kami ikut!" Ujar si kembar kompak, Yoochun dan Yunho hanya mengerutkan dahi tak mengerti, tak biasanya mereka ingin ikut, apalagi tempat yang mereka tuju penuh keramaian. Kedua Serigala ini bukannya sangat tak suka keramaian dan orang-orang baru? Pikir Yunho dan Yoochun.

"Kalian yakin?" Tanya Yunho, mereka pun mengangguk.

"Kyu juga ikut!" Ujar penjelmaan kucing anggora manis tersebut. Akhirnya Yunho pun mengangguk, ia pun tak berhak melarang mereka, lagi pula hari ini adalah masa pengenalan beberapa murid baru saja. Yunho dan Yoochun segera menaiki kudanya, sementara itu Changwook dan Changmin kembali menjadi sosok serigala, tak tertinggal Kyuhyun yang menjadi kucing manis dan menunggangi Changmin kembali.