Today

1.7K 118 14
                                    

Setelah membunuh mereka, aku merasa sangat lelah, aku merasa lebih lelah dari pada ujian praktek lari marathon keliling lapangan berpuluh-puluh kali disekolah.

Aku ke dapur untuk minum, dan aku kembali ke ruang tamu. Aku merasa sangat mengantuk dan aku pun tertidur di sofa.

Saat aku bangun tadi, aku sempet kaget mencium bau anyir darah karena aku lupa kalau aku habis membunuh ayah dan Akira.

Aku biarkan saja mayat dan darah mereka disini, tohh nggak ada siapa-siapa juga di sini. Besok aku juga akan masuk sekolah, hatiku terasa tenang banget sekarang, karena dia udah MATI!... hahaha…

16 November 2014
ZEA

******

Ini kan tanggal kemarin, dan.. hari ini Akira memang absen tanpa keterangan. Aku bingung sama diary Zea ini. Kenapa dia menulis hal mengerikan seperti ini, apa ini memang benar ?” tanyaku dalam hati.

“Nasya….. cepat kesini! Lihat berita di TV ini!” perintah ibu dari ruang keluarga.

“Berita apa?” tanyaku penasaran sambil berjalan ke ruang keluarga dan meninggalkan diary merah Zea di atas kasurku.

“Bukanya itu rumah temenmu ya?”

“haaa…?!!! Iyaa bu… iya… betul” Aku kaget dan syok.

Pembaca berita masih membacakan wartanya.“Dengan tega seorang remaja SMA membunuh ayah kandung dan sahabatnya sendiri dengan sadis. Kepala mereka dipenggal. Jasad ditemukan oleh pak RT yang hendak mengajak sang ayah kerjasama dalam kerja bhakti di lingkungan RT. Pelaku yang sedang ada di lokasi langsung ditangkap tanpa perlawanan. Kini pelaku diamankan di kantor polisi, turut diamankan pula barang bukti sebilah samurai yang digunakan dalam aksi pembunuhan tersebut. Dugaan sementara pelaku mengalami depresi berat karena kematian ibunya sebulan yang lalu.”

Mendengar hal itu aku lemas bukan kepalang, tubuhku seakan kaku, ternyata yang aku baca benar. Tak terasa airmata mengalir membasahi pipiku.

Ini sudah gila, gila!” teriakku dalam hati.
Aku tertegun sejenak, tiba-tiba fikiranku kosong. Disela-sela lamunanku aku mengingat sesuatu. “Diary Merah Zea!” mungkin ada hal yang lebih jelas tentang semua yang terjadi ini dalam diary itu. Aku hanya membaca bagian belakangnya dan malah belum sama sekali membaca bagian depanya.

Diary Merah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang