Yg Eunwoo tahu..Nana menangis.

Gadis itu menangis tanpa suara, seolah tak ingin seorangpun tahu bahwa ia sedang begitu sangat terluka.

Iya..dia terluka sangat dalam tapi menahannya sendirian.

Perlahan Eunwoo mendekati Nana lalu melepas lembut salah satu earphone-nya dan membuat gadis itu terkejut dengan ekspresi yg sebenarnya menggemaskan kalau saja situasinya sedikit berbeda. Dengan cepat Nana menghapus air matanya dan berdehem pelan.

"O-oppa..kenapa Oppa____"

"Kenapa tidak bilang padaku ?" Tanya Eunwoo sambil menatap dalam manik cokelat kembar milik gadisnya itu.

Nana tersenyum kaku, "Bilang apa ? Aku tidak mengerti"

"Nana___"

"Oppa..kenapa tidak membalas pesanku ? Juga tidak mengangkat telponku..ishh..kan Nana kangen~~" Rajuknya dengan wajah cemberut namun sedetik kemudian ia tersenyum lebar, sangat lebar hingga Eunwoo merasa dadanya begitu sesak.

Bagaimana mungkin masih ada orang yg tersenyum seceria ini padahal hatinya sedang sangat terluka ?

Well, biasanya orang yg selalu terlihat bahagia nyatanya menyimpan luka yg begitu besar. Dan Eunwoo seharusnya sadar akan hal itu sejak awal.

"Nana..katakan padaku...kenapa kau tak pernah cerita ?"

Gadis itu mengerjap bingung, "Tentang apa Oppa ?"

"Tentang alasan kenapa kau selalu datang lebih pagi seperti ini"

Dalam sekejap Eunwoo dapat melihat raut wajah Nana yg menegang dan bola mata yg bergerak gelisah, tanda bahwa Nana mencoba untuk menipunya.

"A-ah..itu...aku___"

"Jangan berbohong..Oppa sudah melihatnya..selebaran yg kau robek dan kau buang"

Nana membola kaget dan mendongak menatap wajah kekasihnya dengan tatapan tak percaya, perlahan matanya mulai berair lagi.

"O-oppa baca ?" Lirihnya.

"Eoh..jadi katakan..kenapa tak pernah cerita padaku ? Apa aku tak penting bagimu ? Apa kau tak pernah menganggapku sebagai kekasihmu ?" Tanya Eunwoo bertubi-tubi dengan ekspresi wajah mengeras. Tidak, dia tak marah pada Nana sebenarnya tapi ia marah pada dirinya sendiri karena lagi-lagi ia gagal melindungi gadisnya.

Nana menggeleng kuat dan mulai terisak, "Ti-tidak Oppa...hiks.."

"LALU KENAPA ?!! KATAKAN PADAKU ?! KENAPA KAU TAK PERNAH MENGATAKAN APAPUN ?!! KENAPA KAU MEMBUATKU SEPERTI ORANG BODOH DAN MEMBIARKANMU TERLUKA SENDIRIAN ?!! KENAPA NANA ?!! KENAPA..?!!!" Bentak Eunwoo emosi.

Dan detik itu juga Nana benar-benar menangis, menangis sesenggukkan. Ia bukannya tak ingin mengatakan apapun, tapi gadis itu hanya tak ingin Eunwoo merasakan apa yg selama ini ia rasakan. Ia tak ingin pemuda dihadapannya ini terluka, cukup ia saja.

Cukup dirinya saja yg terluka..jangan Eunwoo..apalagi mereka..ke-7 orang tuanya. Nana tidak bisa melihat orang-orang tersayangnya menangis, jadi ia memutuskan biarkan saja ia menanggng semuanya sendirian.

"Harusnya kau beritahu aku sayang..jangan membuatku seperti orang jahat karena selalu membiarkanmu menangis. Aku mencintaimu Nana..Demi Tuhan aku mencintaimu..jadi berbagilah denganku..jangan simpan semuanya sendirian. Aku tidak bisa melihatmu menangis penuh luka seperti ini. Kumohon..biarkan aku membantumu..kumohon.." Bisik Eunwoo lembut sambil menggenggam kedua tangan Nana.

Gadis itu langsung memeluk tubuh Eunwoo dan menangis seperti anak kecil, melampiaskan seluruh emosi yg sudah ia pendam sendirian selama ini. Terkadang ia tak mengerti..

The Hot Daddy's (BTS) {COMPLETED}Where stories live. Discover now