G

10.2K 1.5K 169
                                    

Nana menggigit bibirnya gugup, sesekali ia melirik pintu ruang BK yg masih tertutup. Sedikit merutuki kebodohannya karena memberikan no ponsel Daddy-nya yg itu. Pasti dia akan diinterogasi habis-habisan nanti.\

Duh, harusnya tadi ia memberikan no Mommy Kookie saja tapi..Ugh, kalau mengingat saat Mommy Kookie marah benar-benar membuat Nana merinding. Pasalnya Jungkook adalah orang yg super sabar alias jarang marah, maka dari itu..sekalinya ia meledak maka habis lah sudah. Bahkan Yoongi akan lebih memilih mengangkat tangan saja.

Tapi..Daddy-nya yg ini juga kurang tepat.

Astaga...matilah aku..!!! Batin Nana frustasi.

Suara kekehan di depannya membuat Nana hanya memandang sunbae jablaynya itu datar. Belum puas dengan pipi bengkak heh ? Perlu Nana lepas rahang oplasnya itu ?

"Kau pasti ketakutan kan ?"

Nana hanya mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Eomma-ku akan melabrak habis siapapun wali pura-puramu didalam sana"

"Terserahmu sajalah.." Balas Nana cuek.

"Tapi..aku tidak yakin dia Appa-mu Nana-ssi. Dia terlalu muda dan panas untuk menjadi Appa anak sial sepertimu"

Nana menggertakkan rahangnya kesal. Membunuh Sunbae sendiri tuh dosa gak sih ?

"Tutup mulutmu atau kubuat kau bisu Sunbae.."

Minah tertawa mengejek, senang karena dapat memancing emosi Nana lagi. Dia memang tak pandai berkelahi tapi dirinya sangat pandai menghancurkan mental lawannya. Hanya saja ia agak gemas karena hal itu tak berpengaruh pada Nana.

"Ah..jadi aku benar ? Apa dia salah satu pelangganmu ? Aku yakin yatim piatu sepertimu tak mungkin dapat sekolah di tempat semahal ini Nana-ssi"

Nana hanya menatap garang, berusaha mengontrol emosinya. Demi Tuhan ia sudah membayangkan dapat meremukkan rahang Sunbae laknatnya itu. Mau bagaimana lagi, disekolah ini memang tidak ada yg tahu asal-usul keluarganya hanya Jenny saja yg tahu. Itupun baru ia ketahui kemarin.

Namun Nana sedikit bingung, bagaiman mungkin sunbaenya itu tahu kalau kedua orang tua kandungnya sudah meninggal ? Dan darimana Sunbaenya itu bisa mendapat info kalau dirinya itu anak panti asuhan ?

Tinggal disana saja tidak pernah.

Apapun itu sepertinya Sunbae sok cantiknya itu mendapatkan info yg salah soal yg terakhir.

Nana melipat tangannya angkuh, mari kita lihat mental siapa yg tahan banting.

"Lalu kenapa ? Kau merasa tersaingi karena aku yg miskin ini dapat bersekolah disini ? Lucu sekali Sunbae..." Balas Nana.

Minah terkejut, "Mwo ? Aku ? Puteri pemilik pusat perbelanjaan terbesar di Myeongdong harus merasa tersingi dengan bocah yatim piatu yg asal usulnya pun tak jelas sepertimu? Heol..! In your dream bitch..!" 

Nana hanya menatap datar saja, Puteri pemilik pusat perbelanjaan terbesar di Myeongdong heh ? Sombong sekali...haruskah ia ikut menyombongkan perusahaan besar milik Namjoon Daddy-nya yg bahkan sudah meluas di berbagai Negara maju ? Belum lagi soal para Mommy-nya yg memiliki karir cemerlang dibidang industri model serta musik. Apalagi kedua Daddy-nya yg pernah mendapat penghargaan sebagai dancer terbaik seKorea selatan. Lalu masih ada Taehyung Daddy-nya yang......tunggu..Nana baru sadar jika ia tak mengetahui latar belakang Daddy-nya yg satu ini.

Nanti akan ia tanyakan.

Intinya, Dirinya harus ikut membeberkan semua tentang keluarganya gitu ? Tapi kok berasa Nana yg lebih sombong ya ? Jangan..tidak boleh..Ke-7 orang tuanya mengatakan kita tidak boleh sombong dengan apa yg kita miliki. Karena semua itu hanya titipan. Tunggu..kenapa jadi Kultum begini ya..?

The Hot Daddy's (BTS) {COMPLETED}Where stories live. Discover now