P

9.1K 1.2K 132
                                    

Nana sedang berjalan mengelilingi sekolahnya demi mencari sahabatnya yg tiba-tiba menghilang dijam kedua tadi tanpa mengatakan apapun. Dirinya kan jadi cemas jika Jenny dibully lagi atau sebangsanya.

Btw, Semenjak kejadian anarkis kemarin sudah tidak ada yg berani berbicara didepannya lagi secara terang-terangan sekarang. Meski sesekali ia mendapati mereka masih setia membicarakannya sih, tapi ya sudahlah..haters akan selalu menjadi haters, apapun yg ia lakukan pasti selalu salah dimata mereka. 

Urusan tidak akan selesai kalau Nana sibuk memberantas mereka semua, toh nanti juga mereka lelah sendiri. Lagian masih banyak hal yg harus ia urus ketimbang para pengguna silikon itu. Buang-buang waktu saja.

Dan Nana bersyukur karena tidak ada satupun orang tuanya yg menyadari hal aneh pada dirinya, jadi ia tak perlu berbohong lagi. Kasihan juga kan..malaikat ditangan kirinya pasti lelah mencatat serentetan kebohongannya, kali ini biarkan ia berlibur sejenak.

"Nana.."

Gadis itu langsung berbalik saat mendengar suara Jenny memanggilnya, menatapnya dengan tatapan kesal sekaligus curiga.

"Darimana saja kau ? Aku mencarimu tahu..kenapa ijin dijam kedua ?"

Jenny hanya tersenyum lebar lalu memeluk Nana tiba-tiba, membuat gadis itu berjengit kaget,"Aku senang banget ya Tuhan...!!" Pekiknya.

"I-iya..iya..senang sih senang tapi gak usah siksa aku juga Jen...susah napas ini.." Nana berusaha melepas pelukan Jenny yg eratnya bukan main.

"Oops" Jenny langsung melepaskan pelukannya dan membiarkan Nana menarik nafas banyak-banyak, namun ia masih setia menggenggam kedua tangan Nana.

"Jadi ? Ada apa ?"

"Aku lolos..!"

Sebelah alis Nana terangkat naik, "Lolos apa ?"

"Audisi tari Na..astaga...aku akan menjadi penari utama di festival nanti..!! Kyaaaaaa...semua berkat Jimin dan Hoseok ssaem.." Jerit Jenny sambil tertawa bahagia.

"Eh ? Kapan audisinya ? Kok aku gak tahu..?!"

"Tadi barusan..makanya aku ijin saat jam kedua"

"Kenapa tidak beritahu aku ?" Protes Nana dengan wajah menekuk. Membuat Jenny jadi gemas sendiri. 

"Kan sudah kubilang ini akan menjadi kejutan untukmu nanti..kalau kau ikut aku audisi..kejutannya batal dong" Bela Jenny.

Nana mendengus, pantas saja sedikit anakan rambut Jenny agak basah apalagi ia bisa mencium aroma sabun yg menandakan gadis itu baru saja selesai mandi.

"Baiklah terserah deh"

Jenny terkekeh, "Oh iya..pulang nanti kau akan ke Big Hit lagi ?"

Nana hanya mengangguk dan mulai berjalan menuju kantin, cacing-cacing kesayangannya sudah mengamuk minta diisi.

"Kalau begitu aku ikut ya..aku harus berterimakasih kepada kedua Daddy-mu itu sekaligus mengundang mereka nanti"

"Boleh. Tapi sopirmu gimana ?"

"Eyy..itu gampang..ayok kantin..lapar nih habis audisi..butuh asupan manis-manis" Ucap Jenny lalu menarik lengan Nana agar berjalan semakin cepat.

"Butuh manis ?"

"Iyap"

"Kalau begitu tak perlu kekantin"

Jenny menoleh bingung, "Lalu ?"

"Cukup tatap aku saja..bukankah aku manis ?" Ucap Nana sambil memainkan kedua alisnya.

Ini ekspresi Jenny -_-

The Hot Daddy's (BTS) {COMPLETED}Where stories live. Discover now