"Darimana saja kau?" Wanita itu melangkahkan kakinya menuju ruang tamu, menghempaskan tubuhnya terduduk di samping pria yang baru saja datang ke rumah itu.

"Apa kau harus tahu? Ini bukan urusanmu" Pria itu melepaskan cardigan dan membuka dua kancing atas kemejanya. Menghela nafas berat, pria itu menoleh pada sang wanita.

"Park Chorong.." Lirih pria itu.

"Ada apa?" Wanita itu -Chorong- menyernyitkan keningnya.

"I want you"

"Apa maksudmu, Yixing?"

"I want your body"

"Jangan sekarang, aku sedang mendapat tanggal merahku"

"Oh shit! Damn it!"

Chorong hanya terkekeh, kemudian beranjak meninggalkan Yixing sendiri.

.

.

.

.

.

.

Jam sudah menunjukkan pukul 20.45 KST. Namun, Chanyeol masih berdiam diri di sebuah meja yang ada di cafe itu. Sejak tiga jam yang lalu.

"Ini sudah yang kesekian kalinya" Chanyeol menatap layar ponselnya, menunggu panggilan atau paling tidak pesan dari orang itu.

"Maaf tuan, apa anda masih menunggu seseorang?" Seorang pelayan cafe berdiri di samping Chanyeol, pria itu menghela nafas.

"Baiklah, saya ingin coffelatte ice dan Chicken Chesse sauce" Chanyeol menatap keluar jendala yang ada di samping tempat duduknya, menatap jalanan malam ini yang cukup padat.

"Baiklah, pesanan anda akan segera datang" pelayan itu meninggalkan Chanyeol. Pria itu merogoh saku celananya, mengeluarkan dompetnya kemudian mengambil beberapa lembar ribu won dan pergi beranjak dari cafe itu. Tanpa menunggu pesanannya datang. Mungkin sudah cukup -----ah sangat lama ia menunggu.

.

.

.

.

.

Sehun terbangun saat merasakan sosok Soojung tidak ada di sampingnya. Pria itu langsung tertidur saat tiba di mansion tadi sore bersama Soojung.

"Kemana gadis itu.." dengan pelan Sehun turun dari tempat tidur, ia meraba-raba udara sekitarnya hingga sampai pada gagang pintu dan melangkah keluar kamar.

"Soojung-ah"

"Tuan, nona Soojung sedah berada di bawah" seorang maid langsung menghampiri sehun saat mendengar teriakannya.

"Apa yang Soojung lakukan?"

"Nona Soojung sedang berenang, Tuan" Sehun menyernyit mendengar pernyataan maid itu.

"Antarkan aku ke kolam renang segera" Sehun berjalan dengan pelan.

"Tapi tuan..-------

"Cepat antarkan aku ke sana" Sehun berdecak saat maid itu sangat lambat menuntunnya menuruni tangga. Ia juga menyesali keadaannya sekarang, seharusnya ia bisa menuruni sendiri tangga itu.

.

.

.

.

Soojung menyelam untuk kesekian kalinya di dalam kolam renang yang ada di bagian belakang mansion itu. Udara dingin membuat air itu tampak lebih dingin dari biasanya, tapi Soojung masih tidak berhenti berenang walau sebenarnya ia sudah merasa kedinginan.

Yes, I Know.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang