#7

51 2 0
                                    

Mereka berdua pun akhirnya pergi ke flat Shareen, Shareen sebenarnya memiliki keluarga kaya raya dan harta berlimpah. Akan tetapi, ia lebih memilih pergi dari keluarganya secara diam-diam dan hidup mandiri. Tentu saja soal kuliah Shareen sendiri mendapat beasiswa penuh hingga ia lulus. Mengasyikkan bukan?

"Woaah tak kusangka baju ini sangat pas untukmu Lea" ungkap Shareen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woaah tak kusangka baju ini sangat pas untukmu Lea" ungkap Shareen

"Apa-apaan kau memujiku seperti itu! Kau lihat dirimu tak kalah cantik denganku" balas Lea cepat

Lalu mereka tertawa bersama, karena walau bagaimanapun seorang Kamalea Speirs dipuji, tetap saja selalu rendah hati bukan? Itulah yang membuat Shareen betah bersahabat dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lalu mereka tertawa bersama, karena walau bagaimanapun seorang Kamalea Speirs dipuji, tetap saja selalu rendah hati bukan? Itulah yang membuat Shareen betah bersahabat dengannya.

"Okay everything's ready and Let's go!!" Ucap Shareen semangat

Mereka pun pergi dari flat Shareen dan menaikki taksi untuk sampai di salah satu club.

-
-
-

35 menit kemudian,

Suara hingar bingar musik telah memekakan telinga siapapun yang masuk kedalam ruangan tersebut, penuh, sesak, bau rokok, alkohol dan keringat dimanapun. Tetapi Lea tidak ingin mengecewakan Shareen yang sudah susah payah mendandaninya seperti ini

"Hei! Kau mau minum apa?" Tanya Shareen agak sedikit berteriak karena terlalu berisik

"Apakah ada susu saja disini? Atau kopi?" Bisik Lea pelan-pelan dan takut

Shareen pun hanya terkekeh karena ia tau Lea sendiri sangatlah gadis yang polos, walaupun ia semangat menerima ajakan Lea, bukan berarti ia pernah kesini. Dugaan Shareen pun benar, karena ini adalah kali pertama Lea kesini.

"Mungkin ada yang seperti itu, akan kuusahakan untukmu, tunggu sini ya" ucap Shareen sambil meninggalkan Lea

-
-
-

Another part

Entah apa yang Dylan rasakan saat tadi sore ia bertemu dengan wanita itu di bioskop, Dylan ingin revarsi 1 ruangan theater tersebut tadinya, tetapi ketika ia sedang mengantri, ada 1 wanita yang sudah membeli tiket tersebut, dan ia pun tidak enak jika harus tetap reservasi. Tapi, apa salahnya kalau nonton berdua? Batinnya.

Malam harinya Dylan merasakan jenuh, lalu tiba-tiba James menelponnya dan mengajaknya ke club. Apa boleh buat? Sedikit bersenang-senang mungkin?

Tetapi ketika ia sampai di club dengan James, ia tidak berminat dengan wanita-wanita yang dengan terang-terangan mendekatkan diri kepadanya. Bahkan para wanita tersebut seakan-akan melempar dirinya kepada Dylan.

Tetapi, ketika ia melihat seorang wanita yang tidak asing, ia terus mengamati wanita tersebut.

Bukankah itu wanita yang satu theater denganku? Batin Dylan.

Dan pada tatapan berikutnya, mata mereka bertemu. Tetapi, Dylan dengan smirk evilnya, dan Lea dengan wajah gugup yang tidak bisa disembunyikan.

Apa yang akan Dylan lakukan?

-
-
-

Hai guys! Btw yang dimulmed itu foto Dylan Felton [kiri] dan James Gritch [kanan] ya. Happy reading. Jangan lupa votenya❤️

[Jakarta, 21 Juli 2017]

Cause you'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang