#1

141 2 0
                                    

Kamalea Speirs, gadis yang berusia 21 tahun itu adalah gadis cantik yang sebatang kara. Di usianya yang masih muda itu, ia sudah bekerja keras semenjak usianya masih kecil. Kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan tragis yang hanya menyisakan dirinya karena ia sendiri seorang anak tunggal. Ia terlalu penutup semenjak kejadian tersebut, Lea tidak punya banyak teman atau sahabat kecuali Shareen Anderson. Shareen sendiri bekerja satu tempat dengan Lea, ia hanya bekerja paruh waktu di RnH Coffee tersebut. Sisanya tentu saja ia kuliah. Berbeda dengan Lea, yang setiap harinya dari matahari terbit hingga gelap selalu di tempat itu. Karena baginya, uang yang ia dapatkan hanya cukup untuk membayar flat kecil dan kehidupannya sehari-hari, bukan untuk melanjutkan kuliah seperti Shareen yang tentu saja sebenarnya sangat ingin ia lakukan.
-
-
-
-
-
"Hei! Apa yang sedang kau lamunkan?" Ucap Shareen sehingga Lea yang sedang melamun tersebut terhentak.

"A.. Ada apa? Tidak ada" ucap Lea lalu kembali ke dunia nyatanya dan berpura-pura menyibukkan diri untuk menghindar dari pertanyaan Shareen.

"Oh ayolah, kenapa kau ini sangat penutup sekali sih?"

"Aku tidak apa-apa Shareen, percayalah"

"Benarkah..?" Ucap Sharen

"Tentu saja. Ohh.. Bagaimana dengan kuliahmu hari ini?" Tanya Lea mengalihkan pembicaraannya

"Kau tau? Sama saja seperti hari-hari yang lainnya!" Sungut Shareen, tentu saja Lea hanya tertawa menanggapi sahabatnya tersebut.

"Dosenku itu terus saja menerangkan soal materi yang ia bawakan hari ini, padahal teman-teman satu ruanganku tidak ada yang mendengarkan. Ada yang tertidur, bermain game dan lainnya." Decaknya

*KLIINNGGG*

Bunyi lonceng yang menggantung tepat di pintu masuk RnH Coffee menandakan ada orang yang datang.

"Selamat datang di RnH Coffee" ucap Lea dan Shareen bersamaan ketika mendengar bunyi lonceng tersebut.

Lalu kedua pelanggan tersebut hanya tersenyum dan memilih tempat duduk di samping kaca yang tentunya tidak jauh dari tempat barista yang bisa Lea gunakan untuk meracik kopi.

"Ohhh woww.. Siapa itu yang datang nona Speirs? Tentu saja pangeran berkuda putihmu nona" goda Shareen

"Sudah cepat sana kau layani mereka, biar nanti aku yang racik kopinya" ucap Lea mengalihkan topik tersebut

"Hah! Kau ini suka sekali mengalihkan pembicaraan ya? Bukankah kau sudah tau apa kesukaan pangeran berkuda putihmu itu?" Goda Shareen lagi-lagi sambil meninggalkan Lea yang sedang asik mengamati lelaki yang akhir-akhir ini menjadi pelanggan tetap sekaligus mengetuk pintu hatinya.

Setelah Shareen pergi meninggalkan Lea yang hanya mengamati lelaki tersebut hanya berdiri sambil menopang dagunya dan melihat betapa tampannya Dylan Felton, pengusaha muda kaya raya yang ia kagumi ketampanannya selalu datang kesini saat jam makan siang tentunya.

Entah terkadang bersama temannya yang saat ini sedang bersamanya, entah bersama kliennya dan yang lainnya. Tetapi tidak sekalipun Lea pernah melihat lelaki tersebut menggandeng wanita kemari, tidak juga di media ataupun di tabloid bisnis yang biasa ia ia gunakan untuk melihat ketampanan Dylan.

Tunggu!!

Apakah ia GAYY???

Ah tentu saja tidak. Lamunannya tersebut dibuyarkan oleh wanita cantik yang menghampirinya saat ini. Siapa lagi kalau bukan sahabat cerewetnya tersebut, Shareen.

"Hei! Kau melamunkannya lagi ya?" Ucap Shareen mengintimidasinya

"Apa yang ia pesan?" Ucap Lea cuek sambil berusaha mengabaikan pertanyaan Shareen yang tadi di lontarkan wanita cantik tersebut

"Tentu saja kau tahu apa yang ia pesan, dan temannya yang imut itu memesan 1 Cappuccino" ucap Shareen

"Ok sweety, 1 Latte hazelnut dan 1 cappuccino siap disajikan" ucap Lea sambil meninggalkan Shareen

"Tentu saja tanpa disebutkan kau pasti tau kesukaan pangeran berkuda putihmu tersebut" godanya

Tentu saja yang di goda hanya terkekeh dan mengacuhkannya sambil sibuk menyajikkan kopi tersebut.








[Jakarta, 15 Juli 2017]
Yayy!!!! Finally!!
Ini cerita pertama ku? Gimana? Semoga suka yaaa!!!❤️❤️

Cause you'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang