bahkan saat pintu mobil tertutup. kayle tahutak ada pengamanan lebih, tak ada yang mengawasi nya, kayle bisa saja melompat turun  dari dalam mobil ini. namun, ia tak bisa . 'seuatu' itu mencegahnya untuk melakukan itu, perasaan itu memenjarakan tekad dan kenekatan nya ke dalam ruang penjara keputus asa an dengan jeruji yang terbuat dari kepatuhan.

dan kayle hanya bisa menitikan air mata saat mobil mulai bergerak menjauhi tempat itu.

" kau akan kami kirim ke sebuah tempat yang sangat aman, untuk sementara waktu."

ucap ketua rai yang duduk di sisi kayle

" aku aman bersama pria ku." jawab kayle kesal, dengan kasar ia menghapus air mata dari sudut matanya.

ketua rai hanya meliri sesaat pria di sisinya yang sibuk dengan kekesalan dirinya sendiri...

"untuk saat ini berada di sisi dai bukan lah pilihan terbaik." ucap ketua rai sebelum mengalihkan pandangan nya dari wajah yang kembali murung. ucapan itu membuat kedua mata kayle kembali berkaca sedih.

"tapi, aku ingin bersama dai." ucap kayle berusaha agar ia tak menangis layak nya wanita.

" ini sudah menjadi keputusan para tetua, patuhi saja.''  

ucapan itu bagaikan sebuah rantai tak kasat mata yang langsung membelenggu leher kayle. membuat pria muda itu tak dapat berkata apa-apa lagi. sebab ia tahu, semua keluarga ryu tahu, jika para tetua telah menurunkan perintah bahkan jika saat itu mereka berada di dasar tundra sekalipun mereka harus mematuhi mereka..

dan sisa perjalanan pun dilalui dengan suasana hening dan sunyi, bahkan suara mesin yang lembut terasaa sangat memekakan telinga saat itu.

hingga  mereka tiba di sebuah landasan pesawat pribadi di bandara kota itu. mobil yang mereka gunakan memasuki sebuah hanggar pesata yang memiliki pintu hampir tertutup. pintu itu terbuka hanya untuk kendaraan yang mereka gunakan masuk tanpa masalaha sebelum pintu bergerak tertutup di belakan mereka secara otomatis.

kedatangan mereka di sambut beberapa orang  dengan pakaian seragam yang sama. saat mobil yang mereka kendarai berhenti di dalam sebuah hanggar pesawat.

" ketua rai." hormat seorang pria  menyambut ketua rai yang baru turun dari dalam kendaraan.

rai menganggukan kepala  kecil. " apa semua sudah di siapkan.?" tanya  nya sambil menoleh ke sekitar hangar yang kosong itu. 

 sebuah pesawat khusus milik keluarga ryu telah di siapkan. tak jauh dari mobil tempat mereka berhenti dua orang berseragam memberi hormat ke pada ketua rai di samping sebuah drum denga api yang tengah menyala di dalam nya.

" semua sudah di siap kan ketua,' ucap pria yang berada paling dekat dengan rai saat ini.

" lanjut kan." perintah rai.

''siap!!'' pria itu kembali memberi hormat dan melangkah ke sisi pintu penumapang. dari sana ia mengeluarkan kayle yang sudah pucat seperti sebuah boneka hidup, dan membawa pria muda itu ke arah kedua pria yang berdiri dekat drum.

 satu persatu pakaian yang di kenakan kayle di buka dan di masukan kedalam drum untuk di bakar tanpa terkecuali, mereka pun melakukan pengecekan dengan alat scaner pada tubuh kayle yang telanjang tanpa perasaan canggung sedikit pun. ekspresi ketiga orang itu benar- benar datar. seolah-olah tubuh putih kayle yang memiliki beberpa bercak merah di beberapa bagian tubuh yang pribadi bukan lah hal yang aneh untuk mereka. mereka menlakukan pengecekan hingga hampir sepuluh menit. sebelum mereka memberikan sebuah pakaian dalam dan sebuah kimono sederhana untuk kayle gunakan.

 seorang petugas melangkah menghampiri ketua rai dan melaporkan bahwa tidak ada alat pelacak dalam tubuh pria muda itu. dan mereka juga telah memastikan bahwa pakaian yang kayle kenakan tadi benar-benar terbakar tak tersisa sedikit pun. seorang pria memastikan hal itu dengan memasukan kembali minyak bakar ke dalam drum membuat api di dalam drum membesar.

'' kalau begitu, berangkat lah.'' perinta rai. menganggukan kepalanya. pria di hadapanya pun ikut mengangukan kepala dan melangkah menghampiri kayle. dan membawa pria muda yang hampir mirip boneka tak bernyawa itu ke dalam pesawat yang telah stanby.

pesawat segera bergerak begitu pintu hangar terbuka penuh, dan dalam beberapa menit pesawat telah mengudara di dalam kegelapan malam meninggalkan kelip lampu warna merah yang semakin lama semakin kecil dan menghilang di dalam kegelapan.

rai masih berdiri di landasan untuk memastikan pesawat yang membawa pria muda itu menghilang dari pandangan nya. sebuah langkah kaki menghampiri rai dari belakang.

" ketua.''

" mm..'' jawab rai masih menatap ke atas awan. di mana keliplampu merah pesawat menghilang.

" team penanganan, melaporkan bahwa kakak ke dua telah di berhasil di lumpuhkan. sekarang beliau telah berada di bawah pengawasan team khusus.''

" bagus lah kalau begitu...selanjutnya kita serahkan seluruhnya pada pasukan khusus...kalian boleh bubar.''

" siap."

=========================================================================

Kayle tak suka, ia sangat benci....dengan perlakuan yang ia terima. ia buka seorang kriminal.. kesalahan nya hanyalah ia mencintai pria nomor dua yang sangat di segani dalam keluarga ryu. tapi buakn berarti mereka harus membawa dirinya ke sebuah desa terpencil yang letaknya sangat jauh dari keramaian ibu kota, jauh dari prianya seolah mereka tengah memastikan dai tak akan bisa menemukan nya. dan menolongnya. 

ke kesalan membuat kekutana kayle  keluar dan kayle telah menciptakan sebuah angin yang cukup keras di sekitar nya,namun itu tidak membuat ke enam orang yang melangkah di sekitarnya mengeluh atau bereaksi sedikit pun mereka tettap tenang dan terus melangkah di sisi kayle, seolah angin besar yang di ciptakan kayle hanyalah sebuah angin yang bertiup lembut di wajah mereka.

" KAKAK KAYLE...'' teriak suara seorang bocah.

kayle menoleh dan mendapatkan seorang bocah yang sudah sangat ia kenal berada di dalam pelukan seorang pria yang lebih muda dari nya. kayle baru menyadari pria itu tengah melindungi bocah itu dari hembusan angin kencang yang telah ia ciptakan. kayle segera menarik napas untuk menenangkan dirinya. dan angin kencang pun berhenti bertiup.

 bocah itu melepaskan diri nya dari pria di belakangnya dan berlari menghampiri kayle, dia meloncat dan memeluk tubuh kayle

" RIIIIN." pekik senan kayle.







TARGET KUWhere stories live. Discover now