POSITIF

4.4K 283 14
                                    

Hari ini angin kembali bertiup dengan cukup keras, bahkan sampai menerbangkan atap kandang ayam yang terbuat dari daun kelapa dan seng. Para pekerja di benteng yang telah di buat dai ini, bahkan mengikat beberapa kandang agar tak terbang.

" tak biasanya seperti ini...seharusnya hari ini adalah hari angin barat bertiup...lalu angin apa ini..." keluh seorang pelayan saat kembali merapihkan atap kandang ayam yang berterbangan. Kayle yang sedang berdiri di dekat-dekat situ tersenyum geli...

Ok, ia akui ini ulahnya...

Sang iblis mengaku salah

Namun saat mengetahui kalau ia bisa mengendalikan angin beberapa hari yang lalu, ia jadi gemar mengusik ketenangan lingkungan kediaman ini. Dan tuan muda wu.... tentu saja tak melarangnya mengunakan kekuatan itu, ia malah tersenyum senang jika dengan sengaja kayle mengunakan angin untuk menghempaskanya. Namun tentu saja usahanya tak akan berhasil karna dai tak pernah sekalipun.....dalam dua puluh lima kali serangan yang di berikan kayle... berhasil membuat tubuh gagah dai terhempas ke dinding atau ke sudut rumah atau....paling tidak bergeser beberapa inci dari tempatnya semula...tidak ada...usaha serangan nya itu selalu gagal dan sia-sia.

Kemampuan itu muncul secara tiba-tiba.

Saat itu suhu sangat panas dan lembab, entah kenapa kayle sangat membenci nya. Ia menginginkan ada angin laut yang menghembuskan udara lembab di pulau kecil ini, namun sudah tujuh hari ini ia tidak merasakan angin laut berhembus di siang hari, bahkan saat malam tiba, angin laut yang berhembus hanya membawa hawa panas ke permukaan. Membuat kamarnya yang ber ac adalah satu-satunya tempat persembunyian yang aman dari udara yang tidak bersahabat itu.

" kau akan terbiasa...ini sedang masuk musim panas." Ucap dai, berdiri bersandar di dekat pintu balkon, menatap target imutnya yang duduk di atas kursi santai dengan wajah kesal.

" tapi, aku ingin angin...angin yang bertiup kencang, mengusir kelembab an ini." Grutu kayle. Kayle mengakui beberapa hari ini ia sangat suka mengerutu, dan itu dilakukan tanpa ia sadari dan di luar kemauanya.

"mau bagai mana lagi..... kemampuan ku tidak cukup untuk merusak siklus alam.'' Senyum dai menatap kayle. Senyum penuh dusta.

''tapi aku ingin angin....angin yang besar....'' ucap kayle dengan nada kesal karna menginginkan sesuatu. Hingga tak melihat senyum jahil di wajah dai.

Tiba-tiba saja dai dapat merasakan pergerakan angin, yang semakin lama-semakin besar. Tak sampai sepuluh detik kemudian angin berhembus cukup kencang, sebuah angin sejuk yang muncul dari hadapanya, angin yang tak biasa....muncul berhembus cukup kencang di pulau kecil ini.

Ryu dalam tubuh dai, memancarkan kesiagaan yang berefek pada tubuh dai..dai berdiri tegap secara tiba-tiba, menghampiri kayle yang merasa puas oleh hembusan angin yang tak wajar ini. Mata kayle terpejam menikmati hawa sejuk yang bertiup menerpa tubuhnya. Bahkan ia mengoyang-goyangkan tubuhnya sedikit ke kiri dan ke kanan sambil mengumamakan sebuah lagu.

" kayle.."panggil dai menghampiri kayle. Wajahnya berada sangat dekat dengan wajah kayle bahkan dalam jarak yang cukup dekat untuk mereka berciuman. Saat kayle membuka kedua matanya anginun berhenti bertiup dan secara perlahan udara lembab kembali ke pulau itu.

''a..apa?' tanya kayle tak mengerti apa yang telah terjadi.

"sekali lagi.." perintah dai.

" sekali lagi...apa?" tanya kayle bingung.

" sekali lagi kau panggil angin..."

" panggil angin?????.... bagai mana caranya." Dai memundurkan wajah beberapa centi kebelakang dan ia nampak kebingungan dengan sikap kayle yang tak menyadari apa yang sudah ia lakukan.

TARGET KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang