"Iya. Gue memang gila Fi. Gila" seru Sandra senang tak memperdulikan orang-orang yang melihat ke arahnya.

"Apaan sih" kata Sofia.

"Pangeran gue Fi. Kak Nata. Ya Tuhan" seru Sandra.

"Bisa nggak lo perjelas semuanya, kenapa lo nelpon gue? Gue lagi di cafe Sasan" seru Sofia.

"Gue ketemu dia Fi. Kak Nata gue. Pangeran gue. Whats of amazing life then" pekik Sandra lagi.

"Apa? Benarkah? Lo bercanda" seru Sofia dari balik telpon.

"Gue serius Fi. Ya Tuhan, gue rasanya nggak bisa bernapas" ucap Sandra lagi.

"Gue ikut senang San, tapi please tarik napas lo dan buang perlahan-lahan" perintah Sofia mendengar suara Sandra yang terdengar terengah-engah seperti habis berlari.

"Ok." Sandra mengikuti instruksi Sofia dan itu mengurangi detakan di jantungnya.

"Are you okey?" tanya Sofia.

"Ya. Tidak pernah sebaik ini" ucap Sandra dengan senyum di wajahnya.

"Good." ucap Sofia.

"Gue mau pulang. Lo mau ke apartemen gue kan nanti malam?" tanya Sandra.

"Okey."

"Yes" seru Sandra.

Setelah menutup panggilannya. Sandra segera menuju mobilnya. Malam ini dia akan bermimpi indah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Halo sayang" sapa Kak Angie melihat kedua putrinya sampai di rumahnya.

"Mom, tadi kita bertemu temannya Uncle" kata Emy memberitahu Mommynya setelah berada di pelukan sang ibu.

"Benarkah?" Kak Angie menaikkan alisnya dan menatap Alan. Alan mengedikkan bahunya acuh.

"Aunty Sandra cantik Mommy" kali ini Ema yang berbicara.

"Jadi namanya Sandra ya" kata Kak Angie.

"Iya" jawab Ema dan Emi.

"Kalian mandi dulu, okey." kata Kak Angie pada kedua putrinya.

"Ok Mom. Thank you Uncle jalan-jalannya." Ema dan Emi mencium pipi Alan sebagai ucapan terima kasih.

"Ok. Mandi dulu sana, kalian bau tahu nggak" kata Alan pura-pura menutup hidungnya. Si kembar pun tertawa kemudian pergi ke kamarnya.

"Siapa Sandra?" tanya Kak Angie duduk di sofa yang bersebrangan dengan Alan.

"Sandra Kak. Si chubby putrinya Om Pras di Jogya dulu" kata Alan.

"Sandra. Putrinya Om Prasetyo Dian. Sandra yang selalu menguntitmu kemana-kemana dengan sebungkus chitato di tangannya itu" seru Kak Angie dengan begitu semangat, seolah tak percaya dengan apa yang di sampaikan Alan.

"Nggak gitu juga kali Kak ekspresinya" ucap Alan kesal melihat ekspresi Kakaknya itu.

"Bagaimana dia sekarang? Apa pipinya masih sechubby dulu?"

"Dia baik-baik saja" jawab Alan singkat.

Angie melempar Alan dengan bantalan sofa. "Kamu ini,"

Alan terkekeh pelan. "Dia sudah tumbuh dewasa Kak. Dia semakin cantik sekarang" jelas Alan.

"Semakin cantik ya. Apa kau tidak tertarik padanya?" tanya Kak Angie.

Alan tertawa mendengar pertanyaan konyol Kakaknya. "Itu nggak mungkin Kak. Dia itu masih kecil" jawab Alan.

Kak Angie mendengus mendengar jawaban Alan. "Tadi saja kamu bilang kalau dia sudah dewasa dan semakin cantik."

"Tumbuh dewasa Kak" koreksi Alan.

"Apa dia bertanya padamu, Kenapa kamu tidak memberitahu kepindahanmu padanya?" tanya Kak Angie.

"Dia menanyakannya" jawab Alan.

"Lalu,?" tanya Kak Angie.

"Itu saja" jawab Alan membuat Kak Angie mendelik tajam padanya.

"Aku juga sudah meminta maaf padanya, oke" ucap Alan selanjutnya.

"Dia pasti kecewa sama kamu"ucap Kak Angie selanjutnya.

Alan terdiam. Dalam hatinya ia bertanya-tanya benarkah Sandra kecewa padanya? Sandranya yang menggemaskan.

🐄🐄🐄

Hi hi Babang Alan balik lagi ya sama Si sexy Sandra. Maaf ya kalo lama update xixixi

Kalo mau sapa-sapa bareng aku bisa add ig ku Dewie Sofia, mungkin kita bisa ngegosipin Alan ma Sandra 😂😂

Salam gaje
Love de_so
😘😘😘

I Love You_My Stupid Boy (COMPLETE)Where stories live. Discover now