Delapanbelas

2.5K 284 40
                                    

Repost~

××××××××××
Seseorang itu menyetop sebuah taxi menuju kawasan sebuah rumah elit. Ia terkekeh kecil melihat apa yang baru saja ia lihat. Sehun sedang bersama wanita yang pernah mencampakannya.

"Kau orang terbodoh yang aku kenali." Gumannya menatap sepinya kota Seoul di malam hari beda dengan Amerika yang selalu ramai 24jam kota yang tidak pernah tidur.

Supir taxi memberhentikan mobilnya di depan gerbang rumah mewah bergaya Eropa. Ia memberi beberapa lembar uang dan berjalan memasuki rumah tersebut. Matanya terus saja mengedar kesana-kemari mencari kehidupan di dalam rumah itu, tapi nihil ia tidak menemukannya.

Ia mengganti bajunya dan merebahkan diri lalu terlalap dalam tidurnya yang mungkin sangat indah.

----

Krystal menuruni anak tangga. Ia sudah rapi dengan balutan dress merah muda selutut. Ia sudah menyadari banyak perubahan dari anggota tubuhnya jadi baju-baju yang biasa ia pakai tidak muat membalut tubuhnya yang agak membengkak. Untung saja ia sudah membeli beberapa bersama Chanyeol.

"Kau mau kemana sepagi ini?" Suara baritone khas pria membuat krystal terlonjak kaget menoleh mendapati Sehun yang menatapnya agak berbeda menurut krystal.

Krystal tidak menjawab pertanyaan Sehun. Krystal mendengus melangkah mendekati meja kalau saja ia tidak melihat segelas susu untuk kehamilannya ia sangat malas dan enggan untuk mendekati Sehun.

Krystal melirik Sehun yang terus menatapnya. Krystal meletakan gelas yang sudah kosong kembali ke tempat asalnya.

"Aku akan menemui Chanyeol. Jangan melarang ku karena aku akan tetap pergi!" Ucap krystal. "Ah ya cepatlah untuk mengurusi surat perceraian kita." Lihir krystal menyembunyikan rasa sakit saat mengatakan perceraian.

"Apa kita sedang bertengkar?" Tanya Sehun membuat Krystal mengerenyitkan keningnya.

Krystal mengusap darinya yang tidak gatal. Apa Sehun amnesia. Semua pertanyaan dengan berbondong-bondong menyerang pikiran krystal.

"Ada apa dengamu Oh Sehun?" Tanya krystal menatap heran Sehun yang terus memandanginya tanpa gerak.

"Krys....stal." Ucap Sehun terbata-bata membuat krystal tambah bingung dengan keanehan Sehun di pagi ini.

Bukankah tadi malam Sehun baik-baik saja bahka lelaki itu masih bisa membentaknya seperti biasa. Apa dia terbentur sesuatu?

Entahlah.

Kau membuatku khawatir Sehun. Batin krystal.

"Ya?" Tanya krystal.

"Kau sakit?" Tanya krystal dengan tatapan khawatir yang melihat sosok Sehun yang hanya terdiam. Sehun menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan krystal.

"Krys ajak aku jalan-jalan juga." Ucap Sehun dengan semangat, membuat krystal tertegung melihatnya. Sudah lama sekali ia tidak melihat Sehun seperti ini selain Sehun yang arogan.

"Kenapa diam?"tanya Sehun mendekati krystal menggeleng menjawab pertanyaannya.

"Batalkan janjimu dan berkencan lah seharian denganku." Pinta Sehun membuat krystal tanpa sadar mengangguk mengiyakan ajakan Sehun.

Dan krystal merutuki dan mengutuk dirinya sendiri.

Sehun bangkit dan menarik lengan krystal yang masih bingung dengan sikap Sehun pagi ini. Jika seperti ini maka hatinya akan tersakiti lagi. Apa Sehun belum cukup puas menyakitinya? Krystal tersenyum masam melihat tangannya yang di genggam erat oleh Sehun.

"Sehun." Panggil krystal.

"Ada apa denganmu?" Lanjutnya.

"Apa maksudmu krys? Kita ini sepasang suami istri sudah sewajarnya kita berkencan di hari minggu." Ucap Sehun panjang lebar tambah membuat krystal bertanya-tanya.

Sehun trus menggandeng tangan krystal berjalan menuju halte bis. Sesekali tangan krystal di kecup mesra Sehun. Sehun melirik krystal yang masih terdiam pandangannya kosong membuat dirinya tak tahan untuk mencubit hidung mancungnya.

"Awww.." Krystal meringis saat Sehun mencubit  hidungnya dan tertawa renyah. Semoga kau selalu seperti ini Sehun. Batin krystal.

"Sehun!" Panggil krystal. Sehun hanya berguman tidak jelas.

"Kenapa kita ke halte bus? kemana mobilmu?" Tanya krystal.

"Mobilku di pinjam seorang teman krys." Ucapnya bohong. "Kau tau saat kencan menggunakan bus itu adalah hal yang paling menyenangkan karena selama perjalanan aku akan selalu menggenggam tanganmu seperti ini dan trus seperti ini. Tidak seperti saat menaiki kendara sendiri aku akan menggenggam stir kendaraan tanpa menggenggammu itu sulit." Ucap Sehun dan menarik krystal menaiki bus yang batu saja tiba di hadapannya. Wajah krystal memanas rasanya ia ingin mati saja mendengar Sehun yang menjadi seperti ini.

Mereka menduduki bangku paling bekang. Sehun terus saja mengenggam tangan krystal tanpa mau melepasnya sedikit pun.

"Sehun kita akan kemana?" Cicit krystal sambil memandang jalanan yang ramai kendaraan. Ia tak sanggup melihat Sehun dengan sejuta pesonannya yang mampu menerbangkan krystal dalam waktu sekejap dan menjatuhkan lagi dalam waktu yang sama. Mungkin krystal akan memanfaatkan hari ini dengan sebaik-baiknya sebelum Oh Sehun arogan akan menjiwai kembali Sehun yang sangat manis.

"Kita akan ke sebuah perkebunan apel milikku. Dan kita akan menghabiskan waktu kita di bawah banyaknya pohon apel yang tumbuh. Aku menyukai itu kau harus mengetahuinya krys." Ucap Sehun mencium rambut hitam krystal dan sesekali menghirup aromanya.

Krystal mengaguk dan menyenderkan kepalanya di dada bidang Sehun,kemudian terlelap dalam dekapan Sehun.

"Oh sehun sangat bodoh." Gumannya dan tersenyum mendekap krystal yang terlelap.

Perlahan krystal membuka matanya,mengerjapkan matanya beberapa kali menata Sehun yang tengah tersenyum padanya membuat wajah krystal merah merona. Rasanya ingin sekali mati saja.

"Kita sudah samapai." Ungkap Sehun serak."

"Benarkah?" Tanya krystal terbangu dari duduknya karna Sehun sudah menariknya keluar dari bis kota.

"Ya kita harus berjalan sekitar lima ratus meter kedepan, kau sanggup?" Tanya Sehun. Krystal mengaguk mengiyakan ucapan sehun bahwa dirinya sanggup berjalan sejauh apa pun asal sehun selalu seperti ini. Krystal menjerit di dalam hatinya.

Sehun benar tidak main-main dengan omongannya, samapai detik ini mereka berjalan Sehun tidak melepas genggaman tangannya pada krystal.

"Kau tau kadang aku meragukan cinta. Karna semakin besar cinta maka akan semakin besar untuk hati kita kehilangan seseorang yang kita cintai." Celoteh Sehun.

Krystal terus saja mengulum bibirnya menahan rasa senang di hatinya, ingin sekali ia menjerit tapi tidak mungkin karna masih ada secuil keraguan untuk percaya pada Sehun yang sangat bersikap manis.

"Sehun." Panggil krystal. Sehun menoleh kesamping menatap krystal yang sedang menatapnya.

"Apa aku harus percaya Padamu yang seperti ini?" Tanya krystal membuat Sehun tertawa pelan.

TBC.

Nih yang nunggu sestal aku kabulii hehe 😅

Makasih votmennya ❤️ 

Endless love [Repost]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang