Tujuhbelas

2.4K 284 41
                                    

Repost~

Krystal menggeram marah melihat bajunya yang baru saja ia beli bersama Chanyeol tertumpahkan minuman Irene dan yang lebih menjengkelkannya lagi minuman coklat itu panas.

Ini di luar batas.

"Ah krystal maaf! Benar aku tidak sengaja." Ucap Irene dengan wajah bersalah yang dibuat-buat.

Krystal memutarkan bola matanya malas. Tangannya dengan cekatan menarik dan mencengkeram rahang Irene.

"Simpan kata maafmu." Ujar krystal dingin. "Dengar!" Krystal menatap Irene tajam dan sangat menusuk membuat Irene meringis dan merintih kesakitan karena cengkeraman krystal yang semakin kuat pada rahang wanita itu.

"Aku tak sebodoh yang kau pikirkan Bae Irene! Kau pikir aku tidak tahu jika kau sengaja menumpahkannya! Rupanya kau memang ingin bermain-main denganku!"  Ujar krystal dengan penuh tekanan di setiap kata.

"Ku peringatkan untuk kau pergi dari rumah ini jika kau masih menyayangi tubuhmu sendiri." Ucap krystal dan melepas cengkeramannya membuat Irene terhuyung kebelakang tapi Irene langsung bisa menjaga keseimbangannya.

"Aku tidak akan pernah pergi! Karena Sehun mencintaiku!" Tegas Irene membuat krystal kembali menatap Irene dengan pandangan menyalang.

"Oh kau berani menangtangku rupanya?" Ucap krystal berkacak pinggang mengejek Irene yang sudah sangat kesal.

"Kenapa tidak!" Ujar Irene sedikit berteriak menjawab pertanyaan krystal.

"Kau." Krytsal berjalan perlahan mendekati Irene. "Biarku beritahu Padamu. Tadi pagi kau meminum minumanku membuat bayi ku sangat marah beruntung bayi ku tidak memintaku untuk membunuhmu! Ah kau menggunakan baju ku tanpa meminta ijin itu sama saja kau seorang pencuri tapi karena aku baik hati aku tidak akan melaporkan mu. Dan Siang tadi kau sengaja menghabiskan dan membuang makan siang ku membuatku menunggu kembali dan itu membuat ku lebih bersemangat untuk bermain dengan mu. Yang terakhir kau menumpahkan minuman panas mu di baju ku dengan wajah melasmu yang seperti rubah! Dari semua itu aku yakin kau adalah wanita lemah yang mencari sensasi untuk mempertahankan diri!" Ucap krystal sangat dingin. Dua jari krystal terus mendorong bahu Irene yang semakin mudur di setiap kata yang krytsal ucapkan.

Irene mundur dan tak sengaja kakinya saling beradu membuatnya terjatuh terduduk dilantai membuat krystal menatapnya sinis. Saat hendak bangun kaki krystal dengan cepat mencegahnya dengan menaruh satu kakinya di tulang selangka Irene tanpa ada tenaga. krystal hanya menghalangi saja karena krystal masih waras untuk berbuat kejahatan yang di luar batas. Irene tertidur di lantai menatap takut ke arah krystal yang menatapnya dengan tatapan intimidasi.

"Sudah ku peringati untuk kau keluar dari rumah ini!" Ujar krystal. Baru saja krystal akan melangkah meninggalkan Irene tapi suara seorang Sehun terdengar menggema di rumah itu. 

"APA YANG KAU LAKUKAN KRYSTAL JUNG!" Bentak Sehun pada krystal yang masih dalam posisi yang sama menatap datar Sehun yang tidak percaya dengan perlakuan krystal terhadap Irene.

Sehun menarik kaki krystal dari atas tubuh Irene dan menarik Irene untuk berdiri membuat krystal berdecak.

Wanita ular. Batin krystal.

"Kau tau apa yang baru saja kau lakukan?" Tanya Sehun menatap Krystal yang biasa-biasa saja.

"Ya aku tau, kenapa? Dia pantas mendapatkannya." Ucap krystal setenang mungkin mencoba untuk tidak terpancing emosi karena Sehun mengkhawatirkan wanita semacam Irene.

"Kau gila?"

"Ya aku gila, maka dari itu bawa jauh-jauh wanita jalang mu itu dari rumah ini."

"Jaga ucapanmu krystal!"

"Apa kau pernah menjaga ucapanmu sendiri Oh Sehun?" Ejek krystal membuat sehun geram denga perubahan krystal yang sudah berani menentangnya.

"Dengar Oh Sehun aku tidak peduli lagi dengan mu! Dengan sikapmu yang selalu menghina ku! Aku lelah! Cepat kirim surat perceraian kita agar kau bisa menikahi wanita ular itu." Ungkap krystal dengan sinis membuat Sehun ingin sekali membungkam bibir merah itu yang berani mengeluarkan kata kasar.

"Tak semudah itu krystal Jung." Ujar Sehun tersenyum sinis. "Masuklah ke kamarmu sekarang!" Bentak Sehun yang sudah tidak tahan dengan sikap krystal yang sangat berubah.

"Tanpa kau suruh aku akan kembali ke kamarku karna aku sudah muak melihat kalian berdua!" Ungkap krystal dan meninggalkan Sehun yang mematung dengan banyaknya tanda tanya yang hinggap di pikirannya.

Sehun menghela nafasnya. Sehun membalikan badannya menatap Irene yang menangis sesegukan. "Kau tidak apa-apa? Apa kau terluka?" Tanya Sehun dan Irene menggeleng-gelengkan kepalanya.

Sehun menarik tangan Irene menuju sofa dan membantu Irene untuk duduk di sofa. "Tunggulah disini aku akan ganti baju." Ujar Sehun. Irene mengaguk mengiyakan.

Setelah berganti baju Sehun menyambar kunci mobilnya dan melangkah keluar kamar. Sebelum turun kebawah ia mendekati kamar krystal dan ada sedikit rasa rindu akan menyentuk krystal. Sehun menutup kembali pintu kamar krystal.

"Irene ayo." Sehun menarik lengan Irene untuk mengikuti dirinya dan memasuki mobil Sehun.

"Kita akan kemana?" Tanya Irene menatap Sehun yang fokus pada jalanan.

"Mungkin akan lebih baik jika kau tinggal di apartemenku." Ujar Sehun membuat Irene diam seribu bahasa. Krystal benar ia tidak pantas berada di rumah itu. Irene merasa menjadi wanita yang sangat jahat karna sudah memanfaatkan Sehun yang mau bertanggung jawab pada kehamilannya.

Irene berjalan membuntuti Sehun berjalan memasuki gedung yang Irene perkiraan bahwa ini sebuah apartemen. Mereka memasuki lift. Sehun menekan angka 5 dan pintu lift tertutup.

Sehun masih saja terdiam tidak mau membuka suara terlalu banyak yang membuat pikirannya gila. Apalagi perkataan si kuran ajar Kim Kai yang sangat membuatnya emosi. Sekelebat rasa khawatir menyerangnya bercampur dengan rasa marah.

Oh ayolah Sehun apa yang mesti kau khawatirkan semua akan baik-baik saja.

Baru saja Sehun akan menekan digit Sandi pada pintu apartemennya sebuah tangan menghentikan aksinya membuat Sehun menoleh pada Irene yang menatapnya.

Sehun menghela nafas. "Tinggallah di apartemen ku, aku tidak mau ada kejadian seperti tadi terlebih kalian berdua tengah mengandung." Ucap Sehun.

"Tapi Sehun aku takut sendirian." Rengek Irene.

"Malam ini aku akan menemanimu, tapi malam berikutnya aku akan mencari pelayan wanita untuk menjaga  dan membersihkan apartemen." Ungkap Sehun lemas. Sungguh rasanya tulang-tulangnya ingin remuk. Sehun membuka pintunya sesudah memasukan beberapa dikit Sandi dan memberitahunya kepada Irene.

Tanpa mereka sadari sepasang mata memperhatikan mereka dengan senyum sinis yang mengembang di wajahnya. Ia memutar balikan badan masuk kembali ke dalam lift sambil menyeret Koper kecilnya.

TBC.

Makasih  votmennya ❤️❤️

Endless love [Repost]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang