'Lakukan saja perintah ku dan jangan banyak membantah'. Desis Mr. Yoo dengan tegas dari seberang telefon, membuat bodyguard itu sedikit terkejut dengan sikap yang diambil Mr. Yoo. Seolah-olah Mr. Yoo tak perduli dengan kondisi Tuan Mudanya yang masih menangis di alam bawah sadar itu.

"Baik Mr. Yoo, maafkan saya".

Sambungan itu ditutup secara sepihak oleh Mr. Yoo, membuat bodyguard itu mengumpat di dalam hatinya. Kemudian kembali mendekat ke ranjang Baekhyun dan mendapati Tuan Mudanya itu sudah terbangun dan menetralkan nafasnya dengan meraup oksigen dengan rakus.

"Tuan Muda baik-baik saja? Apa Tuan Muda merasa ada yang sakit? Pusing atau - ". Tanyanya dengan khawatir yang tercetak jelas di wajah tegasnya. Namun itu justru membuat Baekhyun terkejut dan menampakkan ekspresi ketakutan. Seperti tengah berhadapan dengan penjahat berwajah sangar.

"Paman siapa?". Tanya Baekhyun sambil mencoba untuk duduk di atas ranjangnya.

"Tuan Muda sudah bangun? Apa Anda baik-baik saja?".

"Paman siapa? Dimana Chanyeol hyung? Baekie takut~ Baekie ingin bertemu dengan Chan hyung~ Baekie takuuut hiks~". Baekhyun berkata pada bodyguard itu dengan tubuhnya yang kembali bergetar karena takut akan mimpi buruknya tadi terjadi di dunia nyata.

Tak ingin Baekhyun mengalami stress dan berakibat buruk pada kondisi kesehatannya, bodyguard itu mencoba menenangkan Tuan Mudanya dengan perkataan yang keluar dari bibir penuhnya.

"Tuan Muda Baekhyun jangan takut, jangan khawatirkan apapun dan juga jangan panik, saya akan panggilkan dokter. Semuanya akan baik-baik saja". Bodyguard itu langsung berlari memutar ranjang Baekhyun untuk meraih tombol emergency warna merah di atas kepala Baekhyun lalu menekannya berkali-kali berharap dokter dan perawat segera datang.

"Tidak!! Aku tak mau dokter aku mau bertemu dengan Chanyeol hyung. Katakan dimana Chanyeol hyung? Aku ingin bertemu dengannya Paman!! Dan Paman siapa? Aku tak mengenal mu, keluar!! Paman keluar!!". Baekhyun berteriak seperti orang yang kesetanan membuat kekhawatiran dan rasa iba dari bodyguard itu semakin menjadi-jadi hingga membuatnya kembali menekan tombol emergency itu berulang kali.

"Maaf Tuan Muda, untuk saat ini Tuan Muda tak dapat bertemu dengan Tuan Chanyeol. Sekarang Tuan Muda tenang okey, saya sudah tekan tombol emergency dan dokter akan segera datang. Mungkin setelah Tuan Muda sehat, Tuan Muda akan diizinkan bertemu lagi dengan Tuan Chanyeol".

"Aku ingin bertemu dengan Chanyeol hyung!! Aku tidak butuh dokter, aku tidak mau bertemu dokter aku ingin Chan hyung!!". Baekhyun memukul dan mendorong tubuh bodyguard yang berdiri di dekat ranjangnya hingga selang infus yang menancap di punggung tangannya hampir terlepas karena aktivitas brutalnya itu.

"Astaga, Tuan Muda tolong untuk tenang. Tolong jangan seperti ini". Boduguard itu berusaha menghentikan tindakan brutal sang Tuan Muda yang masih memukulinya sambil menangis dan berteriak meminta bertemu dengan Chanyeol sampai pintu ruang rawat Baekhyun di buka dengan keras dan menampakkan Dokter Song bersama seorang perawat.

"Apa yang telah terjadi di sini?".

"Dokter cantik~ aku ingin bertemu dengan Chanyeol hyung~ hiks...". Dokter Song yang biasa dipanggil Dokter Cantik oleh Baekhyun itu segera melangkahkan kakinya mendekat ke arah Baekhyun dan mendekap namja mungil itu ke dalam pelukannya, mengusap punggungnya yang bergetar untuk menyalurkan ketenangan. Sedangkan Baekhyun langsung melingkarkan lengannya ke pinggang Dokter Song. Memeluknya erat.

"Jangan takut, di sini sudah ada Dokter cantik okey. Tolong suntikkan obat penenang pada pasien".

"Baik Dokter". Sementara perawat sibuk menyuntikkan obat penenang pada selang infus Baekhyun, Dokter Song mengusap punggung Baekhyun yang masih bergetar bahkan isakkan kecilnya masih terdengar dengan jelas, membuatnya merasa iba.

[2] My Brother | BROTHERSHIP |✔Where stories live. Discover now