Part 5

3.6K 273 6
                                    

Hari terus berlalu hingga kini telah berganti bulan. Yah, satu bulan sudah Baekhyun mengalami tidur panjang. Namun saat ini keadaannya sudah stabil sekalipun kedua mata indahnya belum terbuka. Oleh sebab itu Baekhyun sudah tidak di ruang ICU lagi, sudah dipindah ke ruang rawatnya sebelumnya, VVIP bangsal 461.

Suasana masih bisa dikatakan mencekam pagi itu. Di tempat yang sama, ruangan serba putih dengan bau obat menyengat bernamakan ruang rawat VVIP bangsal 461 di rumah sakit Seoul Int. Hospital.

"Kapan ya Baekhyunie akan membuka mata? Eomma rindu suaranya, rindu tawanya, eomma juga rindu senyumnya" Lirih Nyonya Park ditemani Chanyeol yang duduk di sampingnya, di sofa seberang ranjang rawat Baekhyun. Menatap sendu ke objek yang sama, sosok malaikat mungil yang kini masih belum bangun itu.

"Chanyeol yakin Baekhyunie akan segera bangun eomma, kita hanya harus bersabar dan terus berdoa. Ingatlah pesan dari Dokter Oh, kalau kita harus kuat dan selalu berdoa, kalau bukan karena doa-doa kita dan kekuatan yang selalu kita berikan kondisi Baekhyun tidak akan stabil seperti saat ini, sekalipun matanya belum terbuka" Chanyeol menghela nafasnya pelan. Sungguh miris sekali keadaan adiknya itu.

"Kau benar Chan, kita harus kuat dan selalu berdoa"

Mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing sampai tak mendengar lenguhan kecil dari malaikat mungil itu.

"Eenghh...."

Namun Chanyeol menyadari ada pergerakan kecil dari jari-jari mungil nan lentik milik Baekhyun. Mata bulatnya kian membulat seketika dan dengan cepat Chanyeol melangkahkan kakinya mendekat ke arah rajang rawat Baekhyun.

"Eomma!!! Baby Baek sadar!!!" Chanyeol berteriak heboh saat mendapati mata sipit itu perlahan terbuka.

"Chanyeol hyung" Gumam Baekhyun pelan bahkan nyaris tak terdengar setelah mata sipitnya terbuka sempurna dan mendapati hyung nya ada di dekatnya.

"Benarkah itu Chan? Cepat panggil dokter!" Nyonya Park langsung menghampiri Chanyeol yang kini berdiri di sebelah ranjang Baekhyun menatap adiknya dengan haru. Bahkan Nyonya Park menitikkan air matanya saking terharunya, kesabarannya dalam penantian membuahkan hasil.

"Eomma" gumamnya lagi dengan nada yang sama pelannya. Nyonya Park mengangguk lalu mengelus rambut Baekhyun yang nampak memanjang itu.

"Iya sayang, ini eomma"

Chanyeol segera menekan tombol merah di atas kepala Baekhyun. Tak berselang lama Dokter Zhang dan diikuti beberapa perawat masuk ke ruang rawat Baekhyun dengan panik. Takut terjadi apa-apa dengan malaikat mungil itu.

Zhang Yixing sudah menyanyangi Baekhyun bahkan menganggapnya seperti adik sendiri sejak Baekhyun mendapatkan perawatan dan pengawasan intensif di ruang ICU. Lebih tepatnya sejak melihat Chanyeol yang terlihat sangat hancur dan buruk waktu itu.

"Dokter Zhang, Baekhyunie sadar dokter. Lihatlah dokter, dia membuka matanya." Chanyeol mendadak heboh karena saking senangnya. Dokter muda itu hanya mengangguk lalu melakukan beberapa pemeriksaan yang diperlukan.

"Kami akan melakukan rongent fullbody ulang untuk mengetahui apakah terdapat komplikasi atau tidak pada organ tubuh bagian dalamnya. Bagaimanapun pasien mengalami koma selama satu bulan dan selama itu pula sebagian dari organ tubuhnya tidak melakukan tugas hariannya"

"Lakukan yang terbaik dokter"

"Tentu Nyonya, sekarang Baekhyun memang sudah sadar tetapi dia belum diperbolehkan makan apapun selain minum air putih. Itupun tidak boleh terlalu banyak. Dan nanti siang saat pemeriksaan rutin Baekhyun akan kami bawa ke ruang rongent"

"Baiklah dokter, terimakasih banyak"

"Sama-sama Chanyeol-ssi. Semoga saja adik mu segera kembali sehat"

[2] My Brother | BROTHERSHIP |✔Where stories live. Discover now