Part 4

3.8K 303 12
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, namun kedua mata bulan sabit itu masih enggan terbuka sejak dua jam yang lalu setelah di bawa ke rumah sakit besar di kota Seoul dan dipindahkan ke ruang VVIP bangsal 461.

"Sayang bangunlah~, eomma mohon sayang bukalah mata mu. Apa Baekie marah pada eomma sampai tak mau melihat eomma, hmm??" Nyonya Park yang duduk disamping ranjang rumah sakit ruangan VVIP itu menangis saat mendapati putranya terbaring di rumah sakit.

"Baekie~ hiks.... sayang~ ayoo banguuun~ Eomma janji akan belikan Baekie apapun yang Baekie mau. Ayo bukalah mata mu sayang ~ hiks..."

-----Flash Back On-----

"Yeoboseyo" Nyonya Park menjawab telefonnya dari nomor yang tidak dikenalnya. Awalnya ragu untuk menjawab namun siapa yang tahu kalau penelfon itu memberikan informasi penting. Jadi diputuskan untuk menjawab panggilan itu.

"Nyonya Park, saya Kwon Yuri wali kelas dari Park Baekhyun"

"Oh ne Seonsaengnim, ada apa? Apa uri Baekhyunie nakal dan membuat kekacauan di sekolah?"

"Tidak Nyonya Park, bukan begitu Baekhyun selalu menjadi anak yang baik selama di kelas hanya saja saya ingin memberitahukan kalau Baekhyun sudah pingsan sejak dua jam yang lalu dan belum sadar. Saat ini kami sedang dalam perjalanan menuju Seoul International Hospital"

"Apa?? Astaga!! Baekhyunie!!! Baiklah kalau begitu saya akan segera ke sana. Terimakasih Kwon seonsaengnim"

"Baiklah Nyonya park, sama-sama"

Bunyi derap langkah yang terdengar panik mendekat ke arah Kwon Yuri yang duduk dengan gelisah di depan ruang ICU, menunggu dokter yang memeriksa murid mungil kesayangannya keluar dari sana.

"Bagaimana keadaan putra ku seonsaengnim?"

"Masih diperiksa oleh dokter Nyonya. Maaf sebelumnya Nyonya, berhubung sekarang Nyonya sudah ada disini bolehkah saya izin kembali ke sekolah, saya yakin teman-teman Baekhyun saat ini pasti mengkhawatirkan uri magnae"

"Baiklah Seonsaengnim, terimakasih telah membawa putra ku ke sini"

"Sama-sama Nyonya Park, sudah menjadi kewajiban saya sebagai wali kelas. Kalau begitu saya permisi"

Setengah jam kemudian keluarlah dokter muda dengan jubah kebesarannya diikuti beberapa perawat di belakangnya.

"Keluarga pasien bernama Park Baekhyun"

"Saya dokter" Nyonya Park langsung berdiri menghadap dokter itu. Dia telah menghubungi suami dan putra sulungnya untuk segera ke rumah sakit, namun sepertinya Chanyeol akan sedikit terlambat karena saat ini dia tengah menghadapi ujian kelulusan.

"Bagini Nyonya, saya Zhang Yixing dokter anak dan spesialis dalam di rumah sakit ini. Ada yang ingin saya tanyakan apa sebelumnya Baekhyun pernah mengalami kecelakaan yang berat?"

"Maksud anda dokter?" Nyonya Park mengernyitkan dahinya bingung dengan pertanyaan dokter muda di hadapannya itu.

"Maksud saya, apakah Baekhyun pernah mengalami kecelakaan besar yang mengakibatkan benturan keras pada kepalanya?"

"Maafkan saya dokter, tetapi untuk hal itu saya tidak tau karena Baekhyun baru empat bulan ini kami adopsi dari panti asuhan" dokter muda nan tampan bernama Zhang Yixing itu mengangguk pelan.

"Apa ada hal yang buruk terjadi pada anak saya dokter?"

"Untuk saat ini kondisi pasien baik-baik saja meskipun tadi sempat mengalami masa kritis. Kalau begitu kami akan melakukan pemeriksaan selanjutnya untuk mengetahui penyebab pasien pingsan mendadak dan sampai saat ini tidak sadarkan diri. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara pasien mengalami pembengkakan pada otaknya."

[2] My Brother | BROTHERSHIP |✔Where stories live. Discover now