Part 17

1.7K 122 11
                                    

Baekhyun bergerak gelisah di dalam tidurnya, keringat sebesar biji jagung mulai membanjiri dan membasahai keningnya dengan cepat bahkan piyama rumah sakit miliknya juga sudah dapat dipastikan ikut basah. Entah dia sedang mimpi buruk atau apa, yang pasti kondisinya sekarang semakin membuat seorang lelaki paruh baya bertubuh tegap yang berdiri tak jauh darinya menjadi khawatir.

"Chan hyung~". Panggil Baekhyun lirih dengan matanya yang masih terpejam dan tubuhnya yang bergerak secara random. Sepertinya efek terlalu menahan rindu pada hyung nya itu terlalu berat hingga terbawa mimpi.

"Tuan Muda? Bangun Tuan Muda". Akhirnya bodyguard sewaan Mr. Yoo itu mendekat ke ranjang Baekhyun dan sedikit menggoyangkan tubuh mungil Tuan Mudanya itu, berharap Baekhyun cepat bangun dan membuka matanya agar segera terlepas dari mimpi buruk yang menimpanya.

Tapi nihil, Baekhyun tetap memanggil nama Chanyeol dari alam bawah sadarnya. Bahkan berkali-kali Baekhyun melakukan itu untuk waktu yang terbilang cukup lama, ini membuat bodyguard itu semakin panik dan juga semakin khawatir.

"Duh!! Bagaimana ini, Tuan Muda Baekhyun terus menerus memanggil Tuan Chanyeol. Tuan Muda, tolong bangun". Lagi-lagi bodyguard itu berusaha membangunkan Baekhyun namun tak membuahkan hasil, justru gerakan random Baekhyun kian menjadi-jadi dan semakin lama suaranya semakin keras dalam memanggil nama Chanyeol bahkan ia dapat melihat Baekhyun yang menangis dalam keadaan tidur. Sungguh miris.

"Enghh~ Chan hyung~ hiks... hiks... Jangan pergi~ Jangan tinggalkan Baekie~ hiks.... Baekie takut~ Chan hyung~".

Mendengar suara rintihan dan isakkan dari Baekhyun entah mengapa membuat bodyguard itu tersentuh dan menatap iba pada Tuan Muda yang ia jaga sejak semalam. "Astaga, Tuan Muda. Apa yang harus ku lakukan? Ah, sebaiknya aku telfon Mr. Yoo, mungkin dia bisa memberikan solusi untuk Tuan Muda. Jujur saja aku sebenarnya tak tega jika harus memisahkan dua saudara yang saling menyayangi seperti Tuan Muda Baekhyun dan Tuan Chanyeol. Tapi aku tak dapat melakukan apapun karena pekerjaan ku adalah menuruti perintah Tuan yang menyewa jasa ku dan itu adalah Mr. Yoo".

Darimana bodyguard itu tahu kalau Baekhyun dan Chanyeol adalah sepasang saudara? Insting, iya dia hanya merasa bahwa Baekhyun saat ini tengah menahan rindunya karena tak bisa menemui orang disebut-sebut Chan hyung di dalam mimpinya itu mengingat Mr. Yoo berpesan pada para bodyguard untuk tak mengizinkan siapapun masuk ke dalam ruang rawat Baekhyun kecuali dirinya dan petugas medis.

Jika Baekhyun menyebut seseorang dalam mimpinya dengan sebutan 'hyung' maka kemungkinan terbesarnya pasti itu sebutan untuk kakak lelakinya. Kurang lebih seperti itulah apa yang dipikirkan bodyguard itu.

Tuuuttt.....tuuuutt...

Terdengar suara sambungan dari panggilan ponsel milik salah satu bodyguard yang menjaga ruang rawat Baekhyun, hingga tak berselang lama terdengar jawaban dari seberang telefon dan ia segera melangkahkan kakinya sedikit menjauh dari ranjang Tuan Mudanya itu.

'Ada apa menelfon? Aku sedang sibuk, jika tak ada yang penting akan ku tutup'.

"Mr. Yoo, Tuan Muda Baekhyun mengigau dan terus menerus menyebut 'Chan hyung', sepertinya dia tengah mimpi buruk sekarang karena terlalu merindukan hyung nya itu".

'Jangan khawatir, bangunkan dia sekarang dan jika dia bangun panggilkan saja Dokter. Tekan tombol emergency warna merah yang ada di atas kepalanya'. Jawaban dari Mr. Yoo terkesan sangat santai dari ujung telefon seolah hal ini sudah menjadi sesuatu yang sangat biasa terjadi, sedangkan si bodyguard masih menampakkan wajah paniknya.

"Tapi Mr. Yoo, saya tidak tega melihat Tuan Muda bahkan Tuan Muda menangis sambil memanggil nama itu". Sambil bicara pada Mr. Yoo lewat sambungan telefon, ia sesekali menatap ke arah Baekhyun yang masih terisak pelan sambil menyebut nama Chanyeol.

[2] My Brother | BROTHERSHIP |✔Onde as histórias ganham vida. Descobre agora