Chapter 5: Keisya

677 51 24
                                    

Di perpustakaan aku pun langsung saja berjalan ke rak buku dan mencari buku yang mungkin berguna untuk ujian besok. "Selamat sore, apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang gadis yang kukira adalah penjaga perpustakaan ini. "Hai Keisya! Sudah lama ya, kita tidak bertemu....," Devine menjeda sebentar. "Apakah kamu bisa merekomendasikan buku yang mungkin cocok untuk kami?" Mendengar pertanyaan ralat, permintaan Devine, gadis itu yang bernama Keisya pun tersenyum hangat. Mereka terlihat sangat akrab sekali.

"Tentu saja, dengan senang hati!" Jawabnya. Kemudian dia pun berlenggang pergi menuju ke rak - rak buku di perpustakaan ini.

Dia pun kembali dengan membawa 3 buku yang masing - masing terlihat memiliki tebal lebih dari 3 cm. Aku jadi bertanya - tanya, apakah itu buku, ataukah kamus? Meskipun sebenarnya buku Fisika dan Biologiku sedikit lebih tebal dari itu.

"Magic World adalah buku yang berisi tentang dunia sihir. Rare adalah buku tentang sihir - sihir yang paling langka. List of magic powers adalah buku yang berisi daftar kekuatan lengkap dengan pernjelasannya." Jelas Keisya.

"Aku yang ini saja." Devine pun segera saja mengambil buku Magic World, padahal aku menginginkan buku itu, tapi tidak masalah, mungkin aku bisa mengalah. Aku bingung harus memilih buku yang mana, sebenarnya aku hanya tertarik dengan buku "Magic World," dan tidak berminat pada kedua buku lainnya, tapi karena aku menghormati Keisya, aku pun memutuskan bahwa aku akan mengambil buku "Rare."

"Erm..., aku yang ini saja," Aku pun mengambil buku "Rare," dan segera duduk di salah satu meja yang berada di sudut ruangan. Aku jadi teringat tantang Visa lagi, siapa sebenarnya dia? Jika dia bukan murid di sini itu berarti dia adalah penyihir asli dan berasal dari dunia ini. Kepalaku seakan berat setiap kali aku teringat Visa dan perkataan Nana-sensei mengenai gadis itu.

Aku pun mencari - cari keberadaan Devine, hitung - hitung dari pada aku stress memikirkan Visa, ternyata Devine sedang mencari buku yang lain di rak - rak buku yang tingginya sekitar 3 m, dia pun mengambil salah satu buku di rak paling ujung dan langsung datang menghampiriku.

"Er..., Anthea maafkan aku, aku harus kembali ke asrama, kamu nggak apa - apa 'kan' di sini sendirian?" Tanyanya. "Ya tentu saja aku tidak apa - apalah! Aku sudah bukan anak kecil lagi, Vine!"

"Baiklah, kalau begitu, aku duluan ya!" Aku pun hanya bisa menganggukkan kepalaku. Setelah berpamitan padaku Devine pun sempat berbicara sebentar dengan Keisya sebelum akhirnya keluar dari perpustakaan.

Aku lebih memilih membaca sebentar buku ini. Aku membuka halaman daftar isi, di sana tertulis, pada halaman 5-9 adalah pengertian dan penjelasan rare power, halaman 10 adalah nama - nama kekuatan rare dan seterusnya. Aku pun langsung saja tertarik pada halaman 10 dan membukanya. Isinya,

Rare Power:
1. Dimesions Controller ( __ )
2. Wind (Miyoku)
3. Terram (Taku)
4. Death Song (Fuga)
5. Contrarium (Hayato)

Aku terkejut melihat nama yang tertera pada kekuatan rare ke-2 yaitu Wind. Apa aku tidak salah lihat? Apa benar itu Miyoku? Aku pun mengulangi - ulangi membaca nama itu, namun berapa kali pun aku mengulanginya nama itu tetap sama yaitu Miyoku. Ternyata buku ini tidak seburuk yang aku bayangkan, lumayanlah. Aku jadi tertarik untuk meminjamnya terutama karena ada nama Miyoku di sana dan Dimensions Controller belum ada pemiliknya.

Aku pun berjalan menuju meja Keisya. "Keisya, aku boleh meminjam ini ga?" Tanyaku.

Oh kurasa aku harus memperbaiki cara berbicaraku terlebih kepada orang lain yang baru saja kukenal. "Tentu saja, kenapa tidak?" Jawabnya. Untunglah dia tidak marah. "Terimakasih ya, Keisya.." Ucapku tulus. "Sama - sama Anthea"

"Eh, dari mana kamu tau namaku? Sepertinya aku belum memberitahu tentang namaku..." Aku menatapnya heran lantas dia berusaha untuk menahan tawanya melihat tatapanku. Apakah aku harus kesal dengan orang yang baru aku kenal? "Devine yang tadi memberitahuku." Dan aku pun hanya bisa berohria saja mendengar jawabannya itu.

AntheaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang