Spesial Chapter 8 : Perayaan QingMing,Aku akan pergi kemanapun kau..(1/2)

Start from the beginning
                                    

Lalu apa yang akan ia lakukan dengan pangsit sebanyak ini? Tetapi bukankah tidak ada yang melarang untuk memakan pangsit di saat perayaan QingMing? Mungkin kita bisa menusukan beberapa Pangsit didupa bakaran lalu mempersembahkannya untuk para leluhur nanti. Saat Xiaomi sibuk dengan pikirannya sendiri,Yanyan mengatakan sesuatu,

"Kau sana berkemas."

Xiaomi pikir bahwa Yanyan benar benar menyuruhnya untuk pergi. ia pun segera meloncat kedàlam pangkuan Yanyan.

"Yan~ jangan usir aku hanya karena sedikit ketidak sempurnaan ku. Aku akan berubah. Aku tidak ingin kembali kerumah orangtua ku. Tolong ijinkan aku untuk tetap bersama mu. Aku,pelayanmu akam selalu mendengarkan apapun yang tuan katakan,"sambil memohon pada Yanyan jari telunjuk Xiaomi sibuk membuat lingkaran kecil diatas dada Yanyan.

"Untuk apa kau menggoda ku? Cepat sana berkemas, kita akan pergi mengunjungi Nenek mu besok."

"kita untuk apa kesana?"

"Membersihkan makam leluhur mu"

Xiaomi terdiam sejenak,benar juga ,sudah sejak lama sejak terakhir kali mereka berdua pergi mengunjungi Nenek di desa. Terakhir kali ia kesana dengan Yanyan,saat itu mereka masih belum menikah. Ia jadi bertanya tanya bagaimana kabar Kakek dan Neneknya sekarang.

Orangtua Xiaomi sudah mengingatkan dirinya untuk menelpon Neneknya terlebih dahulu jika ingin berkunjung kesana. Xiaomi teringat kembali ketika mereka berdua berada disana. Rumah Nenek merupakam tempat yang bagus bagi pasangan dan besok mereka berdua akan kembali kesana lagi. Blakie kecil, tempat tidur yang ia rusak secara sengaja,mereka berdua yang berjalan jalan di bukit serta kenangan indah lainya yang pernah mereka dapatkan disana.

Berhubung mereka berdua saat ini masih muda seharusnya mereka berdua mulai mengumpulkan banyak kenangan indah berdua. Begitu Xiaomi memikirkan tentang hal tersebut,ia pun mulai terlihat bersemangat. Dengan girang ia mulai berkemas dikamar.

"Jangan bawa benda benda yang tidak berguna."

****

Walaupun setiap hari Yanyan selalu mengingatkan Xiaomi,tetapi sekalipun Xiaomi tidak pernah mau mendengarkan perkataannya. Sama seperti yang terjadi pagi hari ini,tas yang sudah Xiaomi siapkan tadi malam terlihat penuh dengan barang barang yang membuatnya terlihat berat. Yanyan hanya memasang ekpresi datar.

"Apa yang kali ini kau bawa?"

"Pangsit. Aku kemarin membelinya terlalu banyak,sayang jika harus dibuang. Aku juga bermaksud ingin memberikannya untuk para leluhur nanti."

Yanyan tidak ingin berkata apapun lagi. Yanyan terkadang berpikir kalau Xiaomi ini terlalu berkulit tebal. Entah apapun yang ia katakan pada Xiaomi sepertinya tidak berpengaruh pada nya.

"Jangan minta aku untuk membantumu membawa benda itu nantinya."

"Tenang saja,kali ini kau tidak perlu khawatir. Aku kan juga seorang pria. Apa yang aku lakukan akan menjadi tanggung jawabku."

Xiaomi dadanya sendiri sambil berjanji pada Yanyan.

"bagus lah kalau memang seperti itu."

Karena perjalanan menuju desa sulit dilalui kendaraan pribadi,maka mereka berdua pun memutuskan untuk pergi dengan menggunakan bus umum,sama seperti ketika mereka berdua pertama kali kesana. Sepanjang perjalanan Xiaomi terus saja bertanya pada Yanyan kapan mereka akan sampai. Hanya dengan Yanyan,tak masalah kemanapun mereka berdua pergi Xiaomi merasa bersemangat. Xiaomi perlahan lahan meletakkan tangannya di tangan Yanyan.

"Yan..."

"Ya?"

"Selama kau berada disamping ku,aku selalu merasa bahagia"

"Baguslah jika kau merasa seperti itu."

"Aku merasa nyaman ketika bersama mu."

Xiaomi lalu menyandarkan kepalanya di bahu Yanyan. Kali ini ia tidak memperdulikan bagaimana tatapan orang lain saat melihat mereka berdua. karena saat ini mereka sudah menikah. Jadi untuk apa merasa terganggu?lagi pula ia ingin memberitahu pada semua orang bahwa Yanyan adalah miliknya yang pasti akan membuat banyak orang akan iri padanya.

Sama seperti dulu,Xiaomi terlihat bersemangat ketika turun dari dalam bus. Ia kemudian menarik napas panjang.

"ahh~~ udara di desa memang sangat segar Yan~bagaimana jika kita pindah kesini dan mulai beternak saja?"

Membayangkan mereka berdua hidup sederhana dan bahagia di desa membuat Xiaomi tersenyum senang. Yanyan tidak merasa terganggu dengan pertanyaan Xiaomi. Ia sedang malas menanggapi ocehan Xiaomi.

Mereka berdua kini berdiri ditepi jalan sembari menunggu becak yang lewat. Karena hari ini merupakan perayaan QingMing,terlihat banyak sekali orang yang datang kedesa. Para tukang becak pun terlihat sibuk mengangkut penumpang. Xiaomi yang sedari tadi membawa tas yang berisi banyak pangsit pun mulai merasa lelah. Akhirnya ia pun melupakan janjinya tadi,ia mencoba meminta bantuan pada Yanyan. Ia bersandar didada Yanyan.

"Tuan~"

Ketika Yanyan mendengar Xiaomi memanggilnya seperti itu,ia segera paham kalau hal yang tidak mengenakan pasti sedang menantinya.

"Jangan memanggil ku seperti itu."

"Pinggangku terasa sakit,punggung ku juga. Bisakah kau membantuku membawakan tas ini?",Xiaomi mencoba untuk terlihat menggemaskan didepan Yanyan.

"aku sudah mengatakan pada mu sebelumnya untuk tidak membawa barang begitu banyak!"

"Tetapi aku kan tidak tahu kalau akan melelahkan seperti ini!Kau kan tahu kalau tubuhku tidak begitu sehat. Lemah dan juga mudah sakit,"Xiaomi menutup mulutnya sembari berpura pura terbatuk batuk.Lalu ia menaikan pandangannya pada Yanyan,"Aku sepertinya sudah terlalu lama tinggal di dalam istana,Ratu Su sudah tidak sanggup menjaga sang raja lagi.."

Yanyan memberikan sebuah tendangan ringan pada Xiaomi.

"Aku mngatakan padamu untuk selalu bersikap normal tapi sepertinya kau tidak pernah berubah sejak dulu."

Xiaomi menghentikan aktingnya.

"Apanya dari ku yang terlihat tidak normal?!Inilah yang disebut dengan bumbu kehidupan Yan~ kau tidak pernah bisa diajak bekerja sama denganku."

"jika aku mengikutimu,aki bisa ikut gila"

"Tolong jangan berkata seperti itu,kita berdua sudah bersama sejak lama. Aku selalu berada di sampingmu,terus menyemangatimu..memperbolehkan kau untuk memukul ku,mendengarkan mu mengomel,membiarkanmu saat menendangku,tapi aku tidak pernah perotes! Menurut mu apa hal itu mudah bagiku?"

Xiaomi masih ingin melanjutkan ocehannya tetapi Yanyan segera meraih tas yang tadi dibawa oleh Xiaomi.

"Tolong diamlah"

"Aku tahu Yan~ kau memang sangat mencintaiku~~"

Setelah menunggu lebih dari satu jam,becak untuk mereka pun akhirnya tiba. Mereka berdua pun segera masuk kedalam becak. Perjalanan mereka menuju rumah nenek begitu penuh goncangan. Saat tiba dirumah Nenek,terlihat Nenek sudah menunggu mereka berdua didepan rumah. Dan juga si Blakie kecil dan si kecil Blakie kecil. Tidak diduga,Xiaomi kini menjadi saksi tiga generasi Blakie.Waktu memang merupakan hal yang aneh.

******

Bersambung next chapter...

[Spesial Chapter] I Want To Be Your Man (Bahasa Vers) (boyxboy)Where stories live. Discover now