Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Untuk bab kali ini, kalian bikin powerpoint berkelompok. Kelompoknya akan diundi, kalian sendiri yang akan ambil nomor undiannya. Nah sekarang mulai dari absen 1 maju ambil 1 gulung kertas," kata Pak Jonghyun, guru IPA sekolah di depan kelas.
Murid-murid langsung pada heboh. Ada yang sibuk berdoa biar barengan sama yang pinter, ada yang berdoa biar barengan sama doi, ada yang berdoa biar inilah itulah. Pokoknya gitu deh.
Ruth paling seneng kalau ada kerja kelompok. Bukan karena kerjainnya bareng-bareng, tapi karena ada kesempatan bisa deket sama Jinyoung.
Ya siapa tau kalo takdir mengijinkan bisa barengan Jinyoung hehe.
Dan begitu pula untuk Guanlin, karena ada Ruth.
^___^
Satu per satu anak maju ke depan, sampai tiba giliran Guanlin.
Dia maju, ngambil undian, dan buka gulungan kertasnya. Kelompok 3.
Dan kemudian pas giliran Jinyoung, dia dapet kelompok 5.
Dari J sampe Q, akhirnya sekarang waktunya Ruth yang maju. Guanlin ikut deg-degan pas Ruth maju, dia berharap banget sekelompok sama Ruth, tapi Ruth malah berharapnya kelompok 5.
Setelah mengambil dan membuka gulungan kertasnya, senyum Ruth mengembang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
It's kerkel time!
Kelompok 5 lagi ngumpul di rumah Hyungseob buat ngerjain powerpoint yang disuruh pak Jonghyun.
"Weh telponin dia gih, kok gak dateng-dateng," sungut Hyungseob sambil menyiapkan laptop di atas meja.
"Udah gue line, katanya on the way," jawab Jinyoung santai.
"Yaelah on the way di kamus Ruth itu artinya baru mau siap-siap. Lagian dia kan rumahnya deket dari sini," kata Justin sambil terkekeh pelan.
