Dengan brutalnya dia langsung menusuk leher Vina berulang kali dari belakang menggunakan pisau hingga meninggalkan lubang tusukan yang cukup banyak di lehernya. Vina tidak sempat berteriak karena kejadian yang menimpanya terlalu mendadak dan ajalnya langsung datang.

 Terlalu banyak darah yang bersimbah di kasur itu, dan aku ngeri melihatnya meskipun hanya lewat video saja. Tangannya sudah penuh darah kali ini, tapi dia hanya membiarkannya. 

  Dan inilah tujuannya yang terakhir. Dia pergi menuju kamar Vino yang berada disamping ruangan ini. Dan seperti Vina, dia juga mengunci kamarnya.

  Entah kenapa orang ini sudah terlalu malas untuk membobol pintu lagi, dan dia hanya menggedor-gedor pintu kamar Vino kali ini dengan keras.


Merasa terganggu dengan suara gedoran malam ini, Vino berteriak


"Apaan sih, ini udah tengah malam" 


  Sedangkan pembunuh itu hanya diam saja sambil melanjutkan untuk menggedor-gedor pintu. Hingga akhirnya Vino membuka pintunya karena merasa kesal. Dan itulah saat-saat terakhirnya di dunia ini.

  Tubuhnya langsung ditembaki pembunuh itu berulang kali yang sudah menyiapkan pistolnya tepat ketika Vino membuka pintu. Vino langsung terjatuh kebelakang ketika dia ditembaki.


Dada, perut, leher. Tiga bagian itu yang paling banyak terkena tembakan.

 Pembunuh itu hanya memandangi tubuh Vino yang sudah tergeletak di lantai. Dan seperti yang terjadi di sekolah, orang ini juga menuliskan sesuatu di samping Vino menggunakan darah Vino.

 Yang dia tuliskan adalah angka 7. Jika dipikir-pikir, itu adalah jumlah korban yang baru diketahui untuk saat ini.

  Dan hanya sampai disitu  videonya direkam. Berakhir di menit 30 detik ke 15. Video itu bahkan sudah viral sebelum sampai di tangan polisi. Tidak ada yang tahu pasti siapa yang pertama kali menyebarkan video ini, tapi kemungkinan terbesarnya adalah pembunuh itu sendiri.


****


#10 mei 2017


 Ini adalah hari senin, dan merupakan seminggu semenjak kejadian pembunuhan secara berantai terjadi. Setelah seminggu kegiatan sekolah diliburkan, akhirnya hari ini kami diizinkan kembali masuk ke sekolah.

 Saat ini aku masih berada di tengah barisan yang sedang mengikuti kegiatan upacara. Upacara kali ini juga terasa berbeda karena Kepala Sekolah mengumumkan berita kematian tentang korban pembunuhan yang menyangkut SMA Cakrawala. Karena kejadian yang seperti ini tidak pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya.

 Reaksi para temanku baik yang seangkatan ataupun tidak juga sama. Mereka berduka setelah mendengar berita kematian para korban terutama korban yang terbaru, karena Vino adalah Ketua OSIS.

  Banyak polisi yang masih ikut berjaga-jaga di sekolahku saat ini. Dan mereka terlihat juga membawa senjata api untuk antisipasi. Kelasku juga masih digaris kuning.

 Seketika aku merasakan auranya berubah di sekitarku. Ini lebih mirip sebuah teror yang mulai menyebar perlahan-lahan diantara barisan kami. Bagi mereka yang sudah menonton video pembunuhan yang sebenarnya ilegal ini pasti tahu. Bahwa mereka (para korban), terbunuh dengan cara yang sadis dan mengerikan.

 Aku masih berusaha untuk mengatasi ini, disaat-saat seperti inilah kita tidak boleh takut. Karena ketakutan membuat seseorang tidak bisa berpikir dengan jernih.

 Tapi sepertinya yang memiliki pemikiran seperti itu masih sedikit, terbukti dari raut wajah mereka yang rata-rata terlihat khawatir dan cemas karena pelakunya ada diantara kami.

 Tulisan darah di papan tulis yang waktu itu aku lihat di video, tiba-tiba muncul di kepalaku. Entah kenapa aku bisa mengingat hal yang mengerikan seperti itu. Karena sudah jelas bahwa yang tertulis disitu adalah surat ancaman kepada kami.


Ancaman menuju kematian.



#TBC

I'm Coming [END]Where stories live. Discover now