Chap 6

5.7K 783 44
                                    

Yunho menarik tangan Jaejoong ke halaman belakang resort yang terdapat kolam renang besar serta menghadap pantai yang indah. Dihempaskannya tubuh mungil Jaejoong pada sebuah ayunan kayu besar dan menatap namja cantik itu tajam. Jaejoong yang mendapat perlakuan seperti itu lantas menatap Yunho horor seraya memeluk sebuah bantal yang berada disisinya erat. Untung saja ayunan ini terlapisi sofa yang tebal, jika tidak mungkin saja pantat kencangnya akan kesakitan karena mencium kerasnya kayu.

"Apa yang kau lakukan, eoh?" Jaejoong berteriak keras kepada Yunho yang bersedekap dihadapannya.

"Lupakan itu! Sekarang jelaskan padaku, kenapa kau kabur hingga ke Gongju, Jaejoongie sayang?" Yunho menekan setiap kata yang terucap seraya menatap tajam kearah Jaejoong yang meringkuk ketakutan itu dengan wajah datar.

"S-siapa bilang jika aku kabur, eoh? Aku bersama Nami-chan sedang berlibur di Gongju sekaligus menjenguk Kwon jumma." Jaejoong menjawab santai dengan mata yang bergerak tak focus. Yunho hanya memutar bola matanya malas ketika namja cantik itu berusaha mengelak darinya. Didudukkan tubuhnya disamping Jaejoong yang masih meringkuk bak anak kucing dengan mata yang menatap kearah lain.

"Apakah kau tahu tentang perjodohanku? Apakah itu yang membuat sifat nakalmu kembali berulah, eoh?" Yunho menatap lekat Jaejoong seraya berusaha memeluk tubuh mungil itu.

"..." Jaejoong hanya terdiam sambil mengerucutkan bibirnya imut dan berusaha melepaskan pelukan Yunho namun itu hanyalah usaha yang sia-sia. Karena namja cantik itu tidak cukup kuat untuk melawan tubuh besar Yunho.

"Dengarkan aku, sayang! Apapun yang terjadi nanti... entah baik ataupun buruk, aku akan selalu bersamamu. Aku akan terus mengikatmu dan tidak akan melepaskanmu meskipun kau ingin. Ingat, kau itu milikku, Kim Jaejoong." Yunho menahan wajah Jaejoong dengan kedua telapak tangannya dan menatap bola mata indah itu lekat.

"Kau sungguh namja posesif yang mengerikan..." Jaejoong bergidik seraya menatap takut kekasihnya.

"Tapi aku suka! Cup" Jaejoong berseru senang seraya mengecup bibir hati itu singkat yang menghasilkan sebuah senyum tipis di bibir hati Yunho dan memeluk leher namja tampan itu seraya balas menatap mata musang itu penuh kasih.

"Tapi... Apakah kau mencintaiku seperti apa yang aku rasakan saat ini, layaknya seorang kekasih kepada orang yang dicintainya?" Jaejoong menatap Yunho dengan mata yang berbinar serta kedipan lucu.

"Kenapa pertanyaanmu itu berputar-putar?" Jaejoong membulatkan matanya ketika mendengar itu dan memukul punggung Yunho yang membuat namja tampan itu tertawa kecil.

"Apakah ini cukup untuk membuktikannya?" Yunho membawa jemari lentik Jaejoong menuju dadanya dan merasakan debaran keras yang tidak beraturan namun terasa nyaman.

"Sebenarnya aku lebih suka kau mengungkapkannya langsung, namun ini tidak buruk." Jaejoong tersenyum lebar pada Yunho yang menatapnya lembut.

Ditempelnya bibir hati itu pada bibir plum yang menggodanya. Perlahan Yunho menggerakkan bibirnya untuk menyesap lebih jauh rasa manis itu. Tangan Jaejoong meremas lembut rambut hitam milik Yunho seraya mengeluarkan desahan lirih ketika bibirnya dihisap terlalu kencang. Lidah Yunho membelai bibir yang telah bengkak itu dan mulai memasukinya untuk mengajak lidah didalamnya bermain. Saliva yang membasahi dagu Jaejoong tidak menghentikan aksi keduanya, bahkan kedua lengan kekar Yunho telah mendekap pinggang ramping itu.

Yunho melepaskan ciumannya yang menghasilkan bunyi decakan cukup nyaring ketika bahunya dipukul oleh Jaejoong. Terlihat bibir merah bengkak milik Jaejoong yang terus berdenyut serta saliva yang membasahi dagu putihnya. Diusap dagu itu oleh Yunho lalu kembali menyatukan bibir mereka singkat dengan gemas ketika melihat Jaejoong yang masih terengah.

Secret LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang