Chap 2

7K 823 15
                                    

Seorang yeoja cantik tengah duduk disalah satu cafe bernuansa alam dengan sentuhan mewah namun santai. Dia menatap pintu masuk seolah tengah menunggu seseorang sambil menyentuh pinggiran mug yang berisi coffee latte pesanannya. Tak lama seorang namja tampan dengan setelan casual menghampiri yeoja bermata indah itu dengan senyum lembut diwajahnya. Dia menarik kursi dihadapan yeoja itu untuk mendudukinya sebelum menatap yeoja yang dicintainya penuh tanya.

"Jadi, kenapa kau memaksaku untuk menemuimu siang ini. Aku tak bisa berlama-lama, setelah ini aku ada janji dengan seseorang." Ujar namja itu cepat seraya melihat jam yang melingkari tangannya.

"Sebelumnya aku ingin meminta maaf padamu." Namja tampan itu telihat bingung seraya terus menatap yeoja yang dicintainya.

"Maaf? Untuk apa?" Yeoja itu melepaskan sebuah cincin yang melingkar indah di jari manisnya dan memberikannya kepada sang namja tampan.

"Aku ingin mengakhiri hubungan kita, kedua bumonimku telah menjodohkanku dengan orang lain."

"Tapi kenapa harus mengakhirinya jika aku bisa menghadap kepada bumonimmu untuk melamarmu?"

"Aku... sudah tidak mencintaimu lagi."

"Jangan katakan jika kau mencintai calon tunanganmu? Hah... ini gila!" tanya namja tampan itu dengan wajah memerah emosi serta tangan terkepal seraya menatap wanita cantik itu dengan tatapan tak percaya.

"Maafkan aku." Yeoja cantik itu segera pergi meninggalkan namja tampan sambil mengusap ujung matanya yang meneteskan air mata.

Namja tampan itu menatap cincin dalam genggamannya setelah yeoja cantik itu meninggalkannya dan menatap cincin indah itu penuh kekecewaan.

"Aku tidak akan melepaskanmu Fanny-ah." Ujarnya sebelum beranjak meninggalkan café dengan cepat seraya memasukkan cincin itu kedalam sakunya.

...

Yunho tengah membaca beberapa kertas untuk ditandatanganinya sebelum suara ketukan pintu mengalihkan pandangannya. Pintu itu terbuka dan memperlihatkan seorang namja cantik berjalan menghampirinya dengan sebuah kotak bekal sedang yang dibawanya dan berdiri disisi Yunho yang tengah menatapnya seraya mengusap pipi namja tampan itu lembut.

"Apakah pekerjaanmu sungguh banyak, eoh? Hingga melupakan jam makan siangmu sendiri." Jaejoong si namja cantik menaruh kotak bekal itu meja sebelum mendudukan diri diatas pangkuan Yunho yang hanya menatapnya lembut.

"Apakah kau sangat lelah?" tanya Jaejoong ketika wajah kekasihnya bersandar di bahunya dengan kedua lengan kekar memeluk pinggang rampingnya erat.

"Hmm... sangat melelahkan, tapi hilang sudah karena kedahiranmu disini." Lirih Yunho seraya mengecup lembut lekuk leher yang mengeluarkan aroma harum yang sangat menggoda.

"Kajja, lebih baik kita makan siang bersama." Jaejoong melepaskan pelukan itu dan berjalan menuju salah satu sofa besar nan mewah seraya menarik lengan Yunho agar mengikutinya. Dibukanya kotak bekal dengan beberapa makanan yang menggugah selera. Lalu menyodorkan sebuah sendok kepada Yunho yang hanya menatapnya dalam diam.

"Baiklah aku akan menyuapimu, beruang besar." Jaejoong hanya memutar bola mata bosan ketika melihat tatapan Yunho dan mulai menyodorkan sendok dengan nasi dan lauk diatasnya kepada namja tampan yang tengah tersenyum senang.

Kembali terdengar ketukan pintu ketika Jaejoong tengah merapihkan peralatan makan siang mereka. Dilangkahkan kakinya untuk mengikuti Yunho yang sedang mengampiri seseorang didepan pintu ruangan.

"Apakah aku mengganggu waktu indah kalian?" Tanya namja itu seraya menatap keduanya dengan tatapan menggoda.

"A-ahh... tidak Chulwoo-ah, aku juga sudah selesai dengan keperluanku. Jja, aku pergi dulu." Ujar Jaejoong cepat sebelum Yunho sempat berkata lalu segera meninggalkan kedua pemuda itu.

Secret LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang