Revenge (2)

3.2K 235 1
                                    

Permintaan maaf Nayra telah diterima oleh Nurmala dengan sepenuh hati. Satu sisi Nurmala sedih mendengar kabar bahwa hubungan Nayra dan Lucky harus berakhir, namun di sisi lainnya ia bangga padanya karena mampu mengambil keputusan yang tepat sebelum semuanya terjadi.

"Apa kamu udah bicara pada Sekar?"

Nayra mendengus, "Untuk apa? Sahabat macam apa dia sebenarnya? Bahkan sampai saat aku mengumumkan keputusanku pada kalian saat itu, ia masih bersikap seolah ia tak tahu apa-apa tentang semua yang ia lakukan terhadapku. Ia juga masih bisa bersikap sok peduli pada Tania waktu itu, huh," kesal Tania.

"Aku sangat menyesali ini semua," lirih Nurmala.

"Gue bahkan penasaran, apakah setelah ini ia juga akan menggoda suamimu atau Yakhsa."

Nurmala tak tahu harus berkata apa. Saat ini yang harus ia lakukan adalah diam.

"Kamu yakin nggak akan memberitahu Tania soal ini?" tanya Nurmala hati- hati.

Nayra menggeleng, dan menggenggam erat kedua tangan Nurmala. "Gue ngak mau Tania makin marah dan tertekan, mengingat kondisinya saat ini. Kita rahasiakan segalanya sampai tiba waktunya, oke?"

Gantian Nurmala yang mengangguk. "Dan apa kamu yakin kamu akan menikah dengan orang yang tepat, Nay? Pikirkanlah baik-baik, jangan sampai kamu menyesal nanti," bujuk Nurmala.

Ia tahu betul betapa keras kepalanya Nayra. Jika wanita yang sat ini telah berkata A, maka ia akan benar- benar melakukannya tanpa mempertimbangkan B sampai Z lagi.

"Apakah lo menyesali pernikahan kilat lo sekarang, La?" Nayra menatap mata Nurmala dalam. Ia betul - betul ingin tahu jawabannya.

"Tidak ada. Aku menjalaninya seperti pasangan lainnya."

"Lalu apa yang lo cemaskan tentang pernikahan kilat gue nanti, La?"

"Entahlah, Nay. Hanya kamu dan Tuhan yang tau. Aku hanya ingin melihat kamu bahagia, dengan atau tanpanya."

"Aku akan berusaha."

ARISAN NIKAH (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang