"Kau tidak mau pulang bersama?" Jihoon menurunkan kaca untuk melihat Yunho yang masih berdiri menghadapnya.

"Tidak harabeoji. Aku membawa mobil sendiri, lagipula jarak apartementku tidak searah dengan hotel." Jihoon hanya menghela napas dan tersenyum kecil kearah cucunya seraya menutup kembali kaca mobil.

"Baiklah, berhati-hatilah dalam mengendarai mobil." Yunho menatap mobil yang semakin menjauh dan mulai melangkahkan kakinya menuju Lykan Hypersport yang terparkir tak jauh darinya. Dilajukan mobilnya untuk meninggalkan restorant mewah itu.

...

Yunho tengah berjalan-jalan disekitar pantai hingga matanya menatap seorang namja tengah berlari menjauhi yeoja yang tampak marah. Perlahan kakinya mendekati namja yang terjatuh bermaksud untuk menolongnya dan menatap wajah cantik namja itu dengan senyum cerah.

"Jaejoong-ah..." Jaejoong yang terjatuh lantas terkejut melihat kekasihnya berada di Gongju dan menatap Minami yang masih terbengong dengan mulut terbuka.

"S-sajangnim?" Lirih Minami pelan yang membuat Yunho menatap keduanya bingung sebelum tertawa kecil dan mengangkat tubuh mungil Jaejoong kedalam dekapannya lalu kembali menatap Minami yang masih terbengong.

"Annyeong Minami-san. Bisakah aku meminjam Jaejoong dalam waktu yang cukup lama?" Minami hanya menganggukkan kepalanya bingung yang membuat Jaejoong membesarkan matanya dan menatap Minami dengan mata yang mendelik kesal serta bibir dipuotkan lucu. Yunho mulai berjalan menjauhi Minami yang membuat namja cantik di gendongannya bergerak rusuh.

"A-aniya, Nami-chan tolong aku! Nami-chan..." Jaejoong lalu berteriak sambil mengulurkan tangannya kearah Minami yang tergagap cemas seraya mengigit bibirnya. Yunho hanya tersenyum tipis seraya terus membawa tubuh Jaejoong yang tidak berhenti bergerak menuju resort tempatnya menginap.

...

Yunho menurunkan tubuh Jaejoong -sedikit membantingnya- pada sofa putih besar yang berada di ruang tengah resort. Jaejoong memekik terkejut karena ulah Yunho lalu menatap kekasihnya dengan mata bulat yang membesar lucu serta bibir yang mencebil imut.

"Sekarang jelaskan padaku... bagaimana kau bisa berada ditempat itu?" Yunho menatap lekat kedua mata besar itu dengan mata tajamnya seraya bersedekap.

"Memangnya kenapa jika aku berada disana? Dan lagi kau itu siapa? Ibuku bukan, ayahku bukan, suamiku apalagi. Jadi kau tidak berhak bertanya seperti itu padaku." Jawab Jaejoong menantang dengan tangan disisi pinggangnya seraya mendongakkan kepala untuk menatap wajah datar Yunho yang sempat membuatnya sedikit takut.

"Kenapa kau berisik sekali, Yunho-ah? Apakah ada tamu yang datang?" Yunho menatap kakeknya yang hendak menuruni tangga dibantu seorang pengawal. Jaejoong menolehkan kepalanya ketika mendengar seruan dari arah tangga dan melihat Jihoon dengan tatapan terkejut.

"Eoh? Jaejoong..." Jihoon menatap lekat namja mungil yang berdiri disisi Yunho seraya membenarkan kacamatanya untuk memastikan sebelum melangkah menuju Jaejoong dengan senyum cerah diwajahnya.

"Kim Jaejoong!"

"Ne?" Jaejoong menatap linglung Jihoon yang berada didepannya dan mengabaikan Yunho yang menatap mereka berdua bingung.

"Aigoo... kau melupakanku?" Jihoon menatap Jaejoong yang tengah berpikir keras sambil menatapnya lekat yang mendudukan diri disalah satu sofa single.

"Jung harabeoji!" Jaejoong menatap Jihoon dengan mata berbinar seraya berseru keras.

"Akhirnya kau mengingatku juga. Bagaimana kabarmu, eoh? Sudah sangat lama hingga kita bertemu kembali."

"Aku sangat baik, harabeoji. Bahkan aku telah bekerja di White Crame Group. Lalu bagaimana dengan harabeoji? Dan lagi bagaimana harabeoji bisa berada disini?" Jaejoong berujar polos dengan nada riang. Jihoon yang mendengar itu lantas memandang Yunho yang menatapnya datar serta alis terangkat sebelah dengan tatapan tajam seolah menuntut penjelasan.

"Aku sehat, bahkan sangat sehat setelah melihatmu baik-baik saja. Dan aku sedang berlibur di Gongju bersama cucuku." Jihoon menatap Yunho yang berdesis ketika mendengar hal itu serta Jaejoong yang menatap namja tampan itu tak percaya.

"Pembohong..." Lirih Yunho dan mendelik malas pada Jihoon yang menatap padanya seolah memperingatkannya untuk diam dan dengan cepat kakek tua itu memberikan senyum lembut kearah Jaejoong.

"Lalu bagaimana denganmu, Joongie? Bukankah tempat kerjamu itu berada di Seoul?" Membuat Jaejoong teralihkan tatapannya dari Yunho dan menatap Jihoon dengan senyum cerah khas miliknya.

"Aku juga sedang berlibur bersama temanku, harabeoji."

"Pembohong berikutnya..." Yunho memutar bola matanya malas yang membuat Jaejoong melotot geram dan menginjak kaki namja tampan itu penuh cinta. Yunho menatap kekasihnya dengan pandangan kesal seraya mengusap kakinya yang berdenyut sakit sambil sesekali meringis.

"Baiklah! Sekarang adakah yang bersedia untuk menjelaskan hal ini padaku, bagaimana kau dan harabeoji bisa kenal satu sama lain?" Yunho menatap lekat kedua namja berbeda generasi yang sedang asik bergurau itu dengan tatapan datar serta kedua tangan bersedekap.

"Hah... apakah kau ingat dengan kejadian sembilan tahun lalu, dimana assistantku menelpon ayahmu untuk ke Gongju?" Jihoon menatap wajah tampan nan datar itu dengan lekat.

Tbc

Secret LoverΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα