LA GIOCONDA

49 1 0
                                    

Liburan semester 5 menghampiri Tyo. Segala jerih payah studinya sudah terbayarkan dengan mendapat nilai A di semua mata kuliah. Bahkan, Pak Doni selaku dosen pembimbing akademik sekaligus PKL memberi pujian yang sangat memukau atas PKL yang dilakukan. Selain itu, dia semakin kagum dengan Dimas yang semakin memesona karena tubuhnya semakin kekar melebihi Pietro Boselli atau Vin Diesel. Hal ini membuatnya semakin yakin bahwa rasa akan abadi bila ketulusan mewarnai cinta yang disemai.

Kampus di siang hari menyerbak aroma daun jati dengan cantik. Disaat Tyo sedang mengetik naskah skripsi yang disiapkan, sebuah tepukan bahu mengguncang padanya.

" Eh, Gio! Ada apa nih?"

Gio langsung duduk menghadap Tyo dan memulai kisahnya. " Gue dapet kesempatan KKN di Magelang."

Gio bercerita kalau ia dapat tempat KKN di daerah Magelang, tepatnya di dusun Jatiharjo. Sekelompok dengan Zain, Daniel, Astrin, Eli, Safira, Ratu dan anak-anak jurusan Manajemen Pendidikan, Sastra Indonesia dan Ilmu Keolahragaan. Proyek yang harus ditugaskan adalah membangun pasar kecil di dusun tersebut. Tyo berhasil memancing Gio untuk bercerita tentang pengalaman saat PKL, prestasi perkuliahannya, hubungan asmara dengan Zain dan rencana pernikahannya. Saat Gio dan Tyo asyik berbincang, sebuah dekapan datang kepada Gio.

" Hai sayang! Ternyata kamu selingkuh diam-diam sama Tyo, ya!" ucap Zain dengan ekspresi marah.

Gio dan Tyo terkejut. Disaat bersamaan, Dimas yang menghampiri mereka dan langsung duduk di sebelah Tyo mulai melontar pertanyaan atas apa yang ia dengar. " Tyo, kamu ternyata nelikung aku!"

" Ih, aku sama Gio cuma ngobrol doang! Kenapa dicurigai sedang selingkuh?" bela Tyo dengan nada lirih.

Zain dan Dimas tertawa. Berhasil membuat Tyo panik. Tiba-tiba, Dimas mencubit hidung dan pipinya lalu langsung mengecup bibirnya. Tyo langsung mendorong Dimas. Tidak ia sangka, Dimas berani melakukan hal itu di tempat ramai.

" Dim, ini kan di kampus. Apa kamu ndak takut kalau kita ketahuan?" tanya Tyo dengan heran.

" Iya, Dim. Ini kan berbahaya!" jelas Gio mendukung.

Zain mulai membantu Dimas menjelaskan pada Tyo. " Tyo, Gio, sekarang kan liburan semester 5. Dan aku yakin, kampus ini sepi meski ada orang yang hadir. Jadi kalian tidak perlu khawatir."

Tiba-tiba, Zain langsung mengecup Gio yang masih tidak percaya dengan ucapannya. French kiss sajian Zain semakin membuat Gio terangsang. Dan Gio mulai memegang penis Zain yang terlihat membesar. Sadar bila mereka di tempat publik, Zain dan Gio menyudahi aksi mereka hingga Gio memukul pundak Tyo yang asyik berkecupan mesra dengan Dimas.

" Ada apa, Gi?" tanya Tyo yang masih kasmaran.

" Jangan terlarut perasaan! Nanti kalau ada yang ngeliat, gimana?" ucap Gio dengan rasa khawatir meski masih berada dalam dekapan Zain.

" Iya, ya! Gue juga takut kalau seisi kampus melihat aksi kita!" ucap Tyo dengan cemas.

Dimas mulai ikut berkomentar sembari menyunting kancing korsa yang ia kenakan. " Benar juga yang dikatakan Tyo. Lebih baik kita lakukan di tempat lain."

" Ah! Indak asyik nian!" keluh Zain dengan logat Minang yang ia kuasai.

Tiba-tiba, Zain melepas korsa dan kaus A-shirt hingga tubuh atletis menampakan pesonanya. " Kalau aku dan Gio tidak bisa melakukan secara terbuka, maka aku tidak salah bila melakukan hal ini. Iya kan, sayang?"

Gio gelengkan kepala. Terseran atas apa yang Zain lakukan. Tiba-tiba Tyo menyindir Zain dengan santai. " Wah, anak ikhwan ini semakin berani dan menggairahkan ya!"

First and LastWhere stories live. Discover now