PISANG SUSU

106 1 0
                                    

" Fira, kamu nanti PKL dimana?"

" Aku di SMK Pariwisata di Semarang"

" Sendirian?"

" Indak! Samo Ratu dan Nana."

Percakapan antara Safira dan Tyo menjadi pembuka awal semester 4. Semua mahasiswa kembali ke habitus awal. Mencari nilai demi sebuah harga yang akan mereka capai. Kualifikasi kerja. Tyo dan yang lainnya tetap mencapai nilai yang mereka inginkan meski mereka sudah mendapat pekerjaan. Uniknya, semua personil The Fitness mendapat IP diatas 3,6. Sesuatu yang sangat membanggakan sekaligus mencengangkan.

Sebuah HP mendering dalam tasnya. Memberitahu Safira bahwa ia harus menghadiri rapat pemilihan dewan perwakilan KMFT.

" Tyo. Aku mau ke kantor sekretariat dulu, yo!" ucap Safira dengan nada terburu-buru.

" Iya! Tapi sebelumnya, aku mau tanya. Siapa kira-kira kandidat calon ketua KMFT?"

Safira terdiam. Sembari menunggu jawaban, Tyo mengamati HP yang sudah berisi SMS dari Astrin. Safira mulai menjawab pertanyaannya.

" Resminya, aku belum tahu. Tapi kandidatnya ada Umar, Aryo dan Jafar."

Tyo terkejut tatkala ia menyebut nama Aryo yang akan menjadi kandidat ketua. " Wow! Aryo terpilih sebagai kandidat?"

Anggukan kepala Safira memberi keyakinan pada Tyo. sejak Astrin dan mantan ikhwan lainnya dipecat dari KMFT, mereka tidak banyak mengetahui tentang perkembangan organisasi itu. Pengalaman pahit Astrin yang dizalimi Umar, Usman dan Ali semakin membuat yang lain tidak terlalu peduli. Sekarang, Astrin dan mantan ikhwan ini sudah bahagia bersama teman-teman Katolik yang juga keluar dari organisasi karena akan menghambat kebebasan yang ingin mereka capai. Kebebasan dalam menguntai kasih sayang bersama sahabat yang tulus memberi rasa. Kepergian Safira menjadi pembuka awal pertemuannya dengan Astrin dan Daniel hingga obrolan pembuka tentang permilihan ketua KMFT disampaikan secara datar hingga jawaban Astrin tidak ia duga membuka apa yang ada dalam hatinya.

" Sekarang gue gak mau mikirin orang-orang radikal itu! Biarin aja atas yang mereka lakukan."

Tyo terdiam. Sebenarnya, hatinya ingin menguntai kata tanya tentang pendapat Astrin terkait perkembangan KMFT. Namun, kebencian Astrin yang sudah tergambar sangat jelas melalui ekspresinya membuat ia menahan keinginan hatinya. Mungkin, jawaban serupa juga akan disampaikan Daniel ketika ditanya tentang perkembangan IKMK. Tiba-tiba, sebuah ide nakal tercetus dari bibir indah Astrin.

" Tyo. Menurut lo, gimana kalo kita memerkosa Safira dan teman-teman yang lain?"

Seperti mendengar halilintar yang sangat keras. Seorang Izhar Kharisma Astrin memiliki ide gila dan keterlaluan seperti itu. Sangat tidak patut bila seorang perempuan yang santun sepertinya harus dilecehkan seperti perempuan yang tidak ada harganya. Apalagi, di agamanya sudah dikatakan sangat haram dan termasuk perbuatan zalim.

" Gila, Lo!" bentak Tyo dengan pelan. " Lo kira dia perempuan jalang!"

Daniel yang tahu akan ekspresi Tyo mulai menetralkan suasana layaknya berada dalam ruang pembakaran. " Sorry, Tyo! Astrin cuma bercanda saja.". Ia lalu menanyakan pada Astrin. " Bener, kan! Trin?"

" Iya, Tyo! Lo jangan sensi dulu. Gue kan cuma becanda aja! Lagipula, gue juga gak mau membawa candaan jorok ke kampus ini. Cukup di bar club aja! Maafin ya!"

Penjelasan Astrin yang penuh penyesalan itu semakin membuat Tyo memaafkan kesalahan tersebut meski ia sempat tertawa ketika Astrin menggelitik pinggangnya. Akhirnya, Tyo didekap Astrin dan Daniel masing-masing selama 2 detik. Ketika mereka sudah izin meninggalkan Tyo untuk menuju ruang kuliah tempat mata kuliah Pengembangan Produk Cake dan Cookies diselenggarakan, Tyo sadar kalau jus mangga yang ia pesan telah dihabisi Daniel. Rasa kesal bercampur ketawa menghasilkan rasa keheranan yang ditandai gelengan kepalanya. Senyum terbit dengan indah dari wajahnya.

First and LastWhere stories live. Discover now