Part 7

24.4K 1.7K 26
                                    

happy reading...

PART 7

Malam telah larut saat Leana dan Davian tiba di rumah mewah Davian. Gaun pengantin elegan hasil rancangan sendiri melekat indah di tubuh Leana. Sudah sebulan yang lalu ia menyiapkan gaun ini. Waktu itu Leana hanya iseng, berpikir rancangannya yang menarik dan elegan akan sangat cocok ia kenakan saat pesta pernikahannya nanti—waktu itu bahkan ia tidak pernah menyangka harinya akan tiba secepat ini, dengan Davian, pula, pria yang diam-diam ia benci. Kesempatan membalas dendam datang begitu cepat, membuat Leana tidak bisa memikirkan cara lain, selain menggunakan kesempatan yang sudah terbuka di depan mata.

"Ini kamar kita." Davian membuka pintu sebuah kamar di lantai dua.

Leana melangkah masuk disusul oleh pria yang kini sudah menjadi suaminya itu. Ia menatap ke seisi ruangan lalu mengangguk kagum.

Kamar yang luas. Terdapat satu buah ranjang berukuran besar dilapisi seprai bercorak bunga mawar berwarna merah gelap di tengah ruangan.

Di bagian kiri ranjang, tampak dua buah lemari pakaian berukuran besar, berdiri sejajar dengan satu set meja rias yang menghadap ke ranjang.

Di bagian lain, di dekat jendela kamar, tampak satu set sofa mewah dan lemari kaca berisi gelas bersih dan botol-botol minuman yang Leana duga adalah minuman-minuman keras dengan kualitas terbaik.

Sebuah televisi berlayar lebar menempel di dinding tepat berhadapan dengan ranjang. Di bawah televisi, terdapat sebuah rak minimalis yang elegan berisi peralatan pemutar video dan audio.

"Kamar yang sangat indah," ujar Leana sambil melangkah masuk.

"Semoga kau menyukainya," balas Davian sambil mengikuti langkah Leana.

Mata cokelat terang Leana berbinar. "Aku suka."

Davian tersenyum tipis, senyum puas berhasil membuat Leana menyukai kamarnya. Kamar mereka.

Davian berjalan pelan menuju lemari pakaian. "Salah satu lemari ini kosong, dan kau boleh mengisinya dengan pakaianmu. Lemari yang satunya lagi milikku."

Suara Davian terdengar datar—cenderung dingin—namun Leana tak peduli dengan perasaan pria itu yang mungkin saja masih berkabung memikirkan mantan kekasihnya.

Leana mengangguk dan menatap lemari yang dimaksud suaminya. Suaminya. Kini pria itu resmi menjadi suaminya, membuat kesempatannya untuk membalas dendam makin terbuka lebar.

"Aku akan mandi."

Suara Davian membuyarkan lamunan Leana. Leana menoleh dan mendapati Davian yang sudah mengambil handuk bersih dari lemari dan berjalan melewatinya.

Leana mengangguk sekilas. Lalu duduk di kursi di depan meja rias dengan perasaan tak menentu.

Semua sesuai rencana. Hanya saja Leana tahu tak mudah untuknya menjalani ini semua. Terutama malam ini, malam ia harusnya menyerahkan diri pada pria yang bergelar suami baginya.

***

Bersambung...

YUK sentuh vote, dan jangan lupa komen.

thank youuuu...

Love,

Evathink

(IG : evathink)

Repost, 19 maret 2019







Terperangkap Dendam dan Cinta [Tamat]Where stories live. Discover now