Part 2

31.2K 2K 29
                                    

PART 2

Bukan hanya kepala Leana yang penuh rencana. Kepala Davian juga. Pria berusia tiga puluh lima tahun yang memiliki mata hitam pekat itu baru tiba di rumah pukul dua belas malam setelah membicarakan prihal pernikahannya bersama Leana.

Davian tidak peduli kalau ia hanya menjadi pengantin pengganti—menggantikan calon suami Leana yang katanya kabur bersama janda kaya. Yang paling penting bagi Davian adalah misinya—menunjukkan pada Cerra bahwa ia tidak terpuruk dan masih bisa hidup tanpa wanita itu—segera terwujud. Davian ingin Cerra tahu, bahwa wanita itu bukanlah satu-satunya pe-rempuan di dunia ini. Davian bisa menemukan yang jauh lebih baik.

Mendapatkan Leana sebagai calon istri merupakan keberuntungan yang sulit untuk ditolak. Leana cerdas, cantik dan memiliki bentuk tubuh yang indah. Leana tidak akan membuatnya malu jika dipamerkan pada teman-temannya, terutama Cerra.

Secara fisik, Leana jauh lebih cantik dan lebih muda dari Cerra yang sudah berumur tiga puluh tahun. Mantan kekasihnya itu pasti akan iri melihatnya menikah dengan wanita yang jauh lebih muda. Yang jauh lebih segar, tentu saja!

Davian melangkah ringan menuju bar mini yang ada di ruang tamu. Seringai sinis terlukis di wajahnya.

Pernikahannya dan Leana akan dilangsungkan seminggu lagi, sesuai dengan rencana pernikahan Leana dengan mantan kekasihnya.

Davian bertanya-tanya dalam hati, bagaimanakah reaksi Cerra saat mendengar berita pernikahannya nanti?

Terhina—karena Davian begitu cepat menemukan penggantinya—atau justru tak acuh?

Davian tidak sabar menunggu untuk melihat reaksinya.

Jika Cerra tak acuh, Davian akan kecewa—karena itu artinya Cerra benar-benar sudah melupakannya dan membuktikan bahwa lima tahun kebersamaan mereka tidak berarti apa-apa bagi wanita itu, karena bagi Davian, perpisahan ini masih terasa menyakitkan. Tapi bukankah orang yang ditinggalkan memang lebih merasa sakit dibandingkan yang meninggalkan? Mungkin saja selama lima tahun ini cinta Cerra padanya hanya main-main belaka. Wanita dari keluarga sederhana itu bertahan dengannya karena senang akan kemewahan duniawi yang ia beri, dan begitu menemukan pria lain yang juga mau memanjakannya secara finansial dan lebih punya banyak waktu untuknya, wanita itu berpaling, memustuskan hubungan mereka tanpa perasaan sama sekali.

Davian duduk di kursi depan meja bar, menuang anggur ke dalam gelas bening, lalu meneguknya getir.

"Cerra..." Davian mendesis pelan nama sang mantan kekasih dengan hati perih.

Apa pun reaksi Cerra nanti, setidaknya sebagai laki-laki, ia sudah menunjukkan bahwa ia tidak terpuruk, bahwa ia mampu menemukan wanita lain yang jauh segalanya dari Cerra.

Mungkin memulai pernikahan tanpa cinta bukanlah hal yang mudah, tapi setidaknya kehadiran Leana membuat ia punya seseorang yang akan membantunya membalut luka. Seseorang yang tak perlu ia cintai namun akan selalu ada di sam-pingnya.

***

bersambung...

semoga suka ya... jangan lupa vote dan komen. thanks all

Loveee,
Evathink - IG : evathink

Repost, 7 maret 2019



Terperangkap Dendam dan Cinta [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang