S E B E L A S

3K 90 0
                                    

"Bisa kau jelaskan, Em?"

Setelah aku dan Shawn melakukan itu lagi, kiss mark di leher dan dadaku semakin banyak, dan itu membuat Kelly bertanya lagi.

Aku menghela nafas, lalu menceritakan bagaimana aku dan Shawn bisa melakukan itu.

"Sepertinya kakakmu harus tau, Em."

Aku melotot. "Jangan!"

"Kenapa? Shawn sudah keterlaluan, Em!"

"Tidak, jangan."

"Kenapa? Apa jangan-jangan kau juga menikmatinya?"

Iya, Kel.

"Enak saja! Bukan begitu, aku hanya tidak ingin Ivan marah."

Kelly memutar bola matanya. "Kau bodoh. Padahal, kau bisa berteriak minta tolong atau menendang 'anu' Shawn. Kenapa kau malah membiarkan ia melakukannya?"

Sekarang, Shawn masih dirumahku. Ia sedang mengobrol bersama Ivan. Dan itu membuatku tidak tenang.

Aku takut ia menceritakan hal ini pada Ivan.

"Iya, maafkan aku." Ucapku.

"Bukan masalah minta maafnya, Em. Tapi masalahnya, aku takut kau hamil."

Aku tertawa. "Tidak lah. Ia mengeluarkannya diluar, bukan didalam seperti waktu itu."

Aku senyum-senyum sendiri mengingat bagaimana lembutnya Shawn melakukannya.

"Kenapa senyum-senyum sendiri begitu?" Tanya Kelly.

Tiba-tiba suara Ivan terdengar dari bawah.

"KELLY! EMILY! AYO TURUN, MAKAN!"

Aku mendengus kesal. "Apa aku perlu make up lagi?"

"Iya, SANGAT butuh."

Lights On (S.M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang