PART 4

16.7K 1.2K 5
                                    

Jangan Lupa Vote and komen ya guys 😘😘.

Happy Reading...

Yumi sedang di periksa oleh tabib yang di panggil oleh pengawal Kaisar.

Yumi awalnya menolak untuk di periksa oleh tabib, karena ia merasa tubuhnya telah terasa mendingan, dan tidak merasa kan dingin atau panas kembali suhu tubuhnya.

Usai di periksa Yumi pamit permisi pergi dari hadapan Kaisar, "Terima kasih tuan, aku berhutang terhadap anda. Suatu saat nanti akan aku bayar hutang aku kepada anda".

"Dan kalau gitu aku pamit permisi dulu Tuan, sekali lagi terima kasih atas pertolongan anda di saat aku sakit" lanjut Yumi kepada Kaisar.

Yumi beringsut pergi keluar penginapan, menuju ke pasar untuk menjual sayur mayur seperti biasanya.

Pandangan Kaisar masih mengarah pada sosok tubuh Yumi yang perlahan pergi menjauh dari pandangannya.

Kaisar tersenyum tipis, ia akan memanfaatkan keadaan Yumi di saat ia butuh nantinya.

—————

Satu minggu, Kabar tentang penggelapan uang yang di lakukan kepala desa pun menyebar hingga di desa tempat Yumi berada.

Kaisar menyuruh pengawalnya untuk menyiap kan tempat eksekusi penghukuman mati untuk kepala desa.

Hukuman itu di buat supaya tidak ada lagi yang memakan uang yang di kasih kaisar untuk di berikan kepada rakyat tapi malah di pakainya untuk dirinya sendiri.

Hukuman itu di buat supaya tidak ada lagi yang memakan uang yang di kasih kaisar untuk di berikan kepada rakyat tapi malah di pakainya untuk dirinya sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Abaikan Naganya, dan anggap saja kaisar memakai topeng setengah wajahnya)

Kaisar telah memakai pakaian kebesarannya, kain sutra yang di balut dengan jubah berwarna merah dengan hiasan naga bersulam benang emas di bagian belakang jubah sang Kaisar.

Rambut putih panjang Kaisar di ikat menjadi satu, bagian kanan dan kirinya di biarkan rambutnya menjuntai. Ia tidak mengunakan mahkotanya di luar istana.

Sesaat setelah penampilan nya telah di rasa cukup, ia berjalan ke tempat eksekusi sang kepala desa berada.

Semua warga telah berkumpul di tempat itu, Yumi dan keluarganya pun hadir di sana. Bagi para perempuan, baik gadis maupun janda ikut di acara eksekusi itu, untuk melihat Kaisar yang katanya sangat mempesona.

Kaisar berjalan dengan gagahnya di hadapan ratusan rakyat desa. Ia memberi Isyarat agar sang kepala pengawal Li berdiri di samping kepala desa.

Kaisar menghadap para rakyat desa, "WAHAI PARA RAKYATKU, INI ADALAH CONTOH BAGI SIAPA SAJA YANG MENENTANG PERINTAHKU ATAU PUN MEMAKAN UANG RAKYAT UNTUK KEPENTINGANNYA SENDIRI, AKAN AKU HUKUM MATI DENGAN MEMENGGAL KEPALA ORANG TERSEBUT. TIADA HIDUP BAGINYA YANG MENENTANG PERINTAHKU KAISAR EIJI" Teriak lantang Kaisar Eiji.

"HIDUP KAISAR EIJI"

"HIDUP KAISAR EIJI"

"HUDUP KAISAR EIJI"

Teriak pada warga desa, memuji sosok sang Kaisar di depan mereka.

Kaisar mengangkat tangannya menyuruh sang kepala pengawal Li melaksanakan tugasnya.

Kepala pengawal Li mengangkat tinggi pedang kebanggaannya, di ayunkannya pedang, hingga memutus kepala sang tersangka.

Yumi yang melihat menutup rapat kedua matanya. Ia tidak sanggup menatap orang di eksekusi mati di hadapannya.

Kaisar tersenyum tipis, puas melihat pemandangan di hadapannnya. Pandangannya diedarkan ke berbagai arah, sampai tatapannya menatap Yumi yang tengah menutup matanya.

Kaisar berfikir akan membawa Yumi bersamanya saat ia pulang ke kerajaan Langit nantinya.

—————

Yumi pergi terlebih dahulu, ia berjalan menuju danau yang airnya sangat jernih dan sejuk.

Yumi memejamkan matanya menikmati udara yang segar. Ia tidak tau bahwa sedari tadi Kaisar tengah mengikutinya.

Kaisar duduk di sebelah Yumi yang masih belum sadar akan kehadirannya.

"Ayah..Yumi kangen sama ayah, biasanya Ayah selalu menemani Yumi di danau ini, sekarang Yumi sendirian. Apakah Yumi ikut ayah saja di atas sana" guman Yumi lirih masih dengan memejamkan matanya.

Kaisar yang jaraknya memang dekat dengan Yumi, dia bisa mendengar ucapan yang terlontar dari Yumi.

Di tolehkannya wajah Yumi yang telah bersimbah air mata, entah kenapa Kaisar tidak bisa melihat air mata Yumi. Ia bisa merasakan sakit yang Yumi rasakan saat ini.

Di rangkulnya bahu Yumi dan di peluknya Yumi ke dalam dada bidang nya.

Yumi tersentak kaget mendapat pelukan dari Pria asing, tapi ia begitu Familiar dengan pelukan ini.

Di eratkan pelukannya oleh Yumi, ia terisak di dekapan sang Kaisar. Menumpahkan semua sesak di dadanya.

Kaisar hanya mengelus lembut rambut Yumi, ia tidak berbicara sama sekali. Ia hanya ingin menenangkan Yumi.

Setelah puas menangis di dekapan Kaisar, Yumi merenggangkan pelukannya. Mata nya menatap wajah Kaisar dari balik topeng.

Sontak mata Yumi membulat Syok, "Maaf kan hamba yang mulia, hamba tidak tau kalau Ternyata adalah anda yang mulia kaisar." Ucap Yumi tertunduk tak berani menatap kaisar.

Kaisar mengangkat dagu Yumi, "Tak apa, bukan kah wanita kalau menangis butuh sandaran untuk menumpah kan air matanya" ucap kaisar menghapus air mata Yumi yang ada di pipi nya.

Wajah Yumi bersemu merah, "Maafkan Hamba yang mulia, Hamba telah mengotori baju anda dengan Air mata hamba" ucap Yumi menyesal.

"Tidak apa-apa, sebagai gantinya aku harap kamu bersedia tinggal di dalam kerajaan Langit mulai besok dan selamanya" ucap Kaisar menatap Yumi dengan tatapan tajam.

Yumi hanya mengganggukan kepalanya tanda setuju, "Kalau itu yang anda minta, aku hanya bisa menuruti perintah anda yang mulia" ucap Yumi sopan.

Kaisar berdiri dari duduknya, ia membersihkan bagian bajunya yang kotor, "Baiklah mulai sekarang kamu kemasi semua baju kamu yang ada, besok kita akan pulang ke kerajaan langit" ucap kaisar masih dengan nada dingin.

Yumi ikut berdiri dari duduknya, "Baik yang Mulia" ucap Yumi.

"Aku akan menjemputmu esok pagi di rumahmu, kuharap kamu sudah selesai berberes" ucap Kaisar lalu melangkah pergi dari hadapan Yumi.

"Apakah orang sepertiku bisa betah tinggal di kerajaan Langit. Ayah doakan Yumi, supaya tidak terjadi hal yang tidak di inginkan" ucap Yumi menatap langit sore.

Yumi melangkah meninggalkan danau yang selalu ia datangi. Mungkin ini terakhir kalinya ia datang ke danau tersebut.

Yumi mendadak menyesali keputusannya yang ingin ikut kaisar ke kerajaan langit.

Firasatnya mengatakan bahwa akan ada hal buruk yang terjadi di kerajaan Langit suatu saat nanti.

Tapi ia tidak hal buruk apa yang akan ia alami. Yang jelas Yumi akan tetap sabar dan tegar dalam menghadapi kejadian apa pun nantinya.

Ia memang gadis miskin, tapi dari kecil ia telah di ajarkan tata krama, sopan santun serta pelajaran bangsawan lainnya oleh mendiang sang ayah.

Ayahnya dulu adalah keluarga bangsawan dari kerajaan Angin, karena orang tua sang ayah tidak merestui hubungan ayah dan ibu, akhirnya ayah nekad pergi dan melepas gelar bangsawan nya.

Hingga ayah meninggal pun mereka tidak ada yang tau akan hal itu.



Tbc.

Wah gak terasa ya sebentar lagi lebaran 🙌🙌.

Minal aidzin walfaidzin ya Guys, kalau hayati ada salah 🙏🙏.

Black Devil King [TAMAT]Where stories live. Discover now