"Alena."

Nama yang cantik, batin Jimin, lagi.

"Kau bukan asli orang Korea ya?" Tanya Jin, dan Alena menjawab dengan mengangguk.

"Tapi kau terlihat pandai berbahasa Korea." Ucap Rapmon, yang sedari hanya melihat anggotanya berbicara.

"Karena aku sudah belajar di sekolah lamaku." Para member hanya mengangguk paham. "Kalau begitu, aku duluan ya. Terima kasih topinya, J-Hope-ssi." Ucap Alena sambil tersenyum lalu membungkuk dan segera meninggalkan tempat itu, karena temannya yang menjemput sudah menunggu.

***

Astaga, apa tadi mimpi? Aku melihat Jimin! Dia sangat tampat. Senyumnya. AAAHH! Aku bisa gila. Alena, tenangkan dirimu. Tenang, huft. Alena terus berucap dalam hatinya karena keadaan jantungnya yang memang benar – benar tidak karuan.

"Alena, kau kenapa?"

Astaga. "Yoreum-ah, kau mengejutkanku."

Yoreum melangkahkan kaki kearah kulkas, mengambil cemilan. "Alena, sepertinya kita harus ke supermarket."

Alena yang sedang membaca novel pun menoleh, "Kenapa?"

"Kita kehabisan bahan makanan. Cepat ganti bajumu, kita belanja."

Bukannya bangkit, Alena malah makin bermalas – malasan di kasur. Melihat itu, Yoreum menarik tangan Alena, "Cepat bangun! Jangan malas. Aku akan bakar semua koleksimu yaa." Ancam Yoreum, selalu begitu.

"Iya iya, aku akan mengganti bajuku."

***

"Yoreum-ah, ini banyak sekali. Kau yakin akan menghabiskannya?" ucap Alena saat melihat bawaan yang dibawa Yoreum, tiga kantong, dan dua kantong dipegang oleh Alena.

"Tidak, ini cukup untuk kita berdua. Apalagi sebentar lagi akan masuk musim panas, kau pasti membutuhkan yang segar – segar."

"Hm, terserah kau."

Hening.

"Yoreum-ah, sepertinya aku melupakan sesuatu."

Mereka terus berjalan, "Apa itu?"

"Handphone ku, handphone ku tertinggal disana. Mungkin saat kita makan ramyeon. Aku lupa, sepertinya aku meletakkannya di atas meja." Ucap Alena yang berusaha untuk tidak terlihat panik.

Yoreum hanya menghela napas, "Kau selalu saja melupakan sesuatu, yasudah sana kau ambil handphone mu. Aku bisa pulang sendiri."

"Kau yakin?"

Yoreum mengangguk, "Lagipula haltenya sudah terlihat."

"Hm, baiklah."

***

Sekarang Alena sudah ada di supermarket yang tadi ia kunjungi. Sesampai disana, Alena langsung berlari kearah meja yang ia duduki bersama Yoreum. Tidak ada. Disana tidak ada handphonenya.

Alena sangat panik. Pasalnya, disana banyak sekali data penting yang belum sempat dipindahkan ke macbook miliknya, dan juga.... Foto bersama J-Hope, tentu saja itu sangat penting, karena mungkin saja dia tidak memiliki kesempatan lagi untuk bertemu dengannya.

"Kemana barang itu? Meyusahkan sekali."

"Kau mencari ini?"

Dug. Alena hanya meringis saat kepalanya terbentur bawah meja. Alena sedikit menggosok – gosok kepalanya yang terasa sakit. Saat menoleh, ia melihat handphonenya yang berada di genggaman... seseorang. "Astaga, k—kau?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 20, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Found YouWhere stories live. Discover now