17. Kau Terlalu Berharga & Aku Menginginkanmu dengan Cara yang Pantas

6.8K 510 39
                                    

Summer

SEKARANG JARINYA KEMBALI menyentuh pipiku, mengusap lembut. "Beri aku kesempatan untuk merayumu, memberikan kencan yang pantas sebelum akhirnya menembakmu." Kepala Fall miring ke kiri, tersenyum geli. Rupanya dia mengikuti arah kepalaku.

"Harusnya kau berpikir itu sebelum--"

"Bloody hell", kau tipe gadis yang selalu mengingatkan kesalahan kekasihnya, ya?"

"Kita belum jadian."

"Touché!" cengir Fall. "Kalau kau tidak mau berurusan lagi denganku, kau pasti bilang, in your dream, go to hell, atau--"

"Poinnya?" Aku mendesah berlebihan, menahan malu.

"Beri aku waktu sebulan untuk pendekatan denganmu, kalau akhirnya kau menolakku, aku akan menuruti keinginanmu. Bahkan menjadi f•ck buddy-mu."

Aku hanya menatapnya tidak percaya. Apa aku harus mengambil kesempatan yang kuinginkan dari Fall sejak awal?

Tidak, waktu itu keinginanku hanya one night stand saja, ingin melepaskan semua keterikatan, obesi, dan cintaku pada Brad yang akan segera menikah 14 hari lagi.

Tapi ada hal penting yang ingin Brad ceritakan. Apa...?

"Kenapa kau menawarkan ini? Kau tahu, kan, aku mencintai Brad."

Rahangnya menegang. "Sudah kubilang, kau terlalu berharga," dia terdiam sejenak dengan senyum segaris, "dan aku menginginkanmu dengan cara yang pantas."

Jantungku berdetak secepat jet. "Hanya itu?"

"Bukan hanya itu."

"Apa?"

"Rahasia."

"Rahasia?" pekikku.

"Mau, nggak?"

Sebelum aku menjawab, terdengar suara bel bernyanyi. Kami saling bertatapan dengan intens. Tidak, dia hanya ingin tahu apa yang akan kulakukan selanjutnya.

Ini final. Kalau aku memilih Brad, Fall tidak akan pernah menganggapku lagi.

Tetapi aku masih kesal dengan cara dia menggagalkan kencan ini dengan teman sekantornya yang mungkin punya perasaan padanya.

Aku berdeham. "Aku akan membukanya." Aku langsung berjalan meninggalkannya. Namun sebelumnya kulihat dia menggeretakkan giginya dengan tengan mengepal.

Aku membuka pintu. Benar saja, Brad yang berada di sana.

"Tidak biasanya kau membiarkan aku menunggu," senyumnya datar. "Urusanmu sudah selesai, kan?" Matanya tertuju ke belakangku.

Dan memang kurasakan Fall mendekat. "Ya, sudah selesai."

"Bagus." Kali ini senyuman Brad sudah selebar bokong Miss Cuckoo, guru BP-ku di SMA.

Fokus, Summer!

Dan kenapa sekarang tanganku sudah bertautan dengan tangan Brad?

Fall for SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang