15. Kau Menciumnya?

6K 462 62
                                    

Summer

KEPALAKU BERBALIK, PEMANDANGAN yang kulihat benar-benar membuat mata dan hatiku perih. Mereka berpelukan dengan erat....

Sementara aku?

Di apartemennya, menunggunya dengan bertanya-tanya dan hati tak tenang.

"Sunshine, sepertinya Reed berkencan dengan gadis... sial, aku yakin aku kenal gadis itu."

Aku tidak bertanya apa maksud dari omongan Brad, malahan membuka pintu dan keluar dari Limo.

Ingin sekali kulempar kedua orang itu dengan pumps Louboutin-ku, tapi aku menahannya, malahan berjalan mendekati mereka.

Kepala kedua orang itu teralih ke arahku. Fall terkesiap. Clarissa tersenyum. Hanya Tuhan yang tahu apa arti senyumannya.

"Sugar, aku..." Fall mendekatiku, sudah pasti dengan mata membulat, raut bersalah.

"Apa alasanmu, hmm?" Sekuat tenaga kutahan air yang ingin keluar dari mataku.

"Maafkan aku, ya Tuhan, maafkan aku." Fall berusaha menggenggam tanganku, tapi aku empaskan. "Please, Sugar, ini nggak seperti yang kau kira... Bloody hell, kau baru pergi dengannya?" Dia menggeleng-geleng, berganti dengan wajah penuh amarah. Aku hanya diam. Biar saja dia menyangka seperti itu.

"Tsk... tsk... dia baru di sini sekitar 5 menit, dan tidak sabar berkencan denganmu," sambung Brad, penuh dengan nada sindiran, "tidak tahunya, kau berkencan dengan... Rissa, apa kabar? Rasanya baru kemarin kita berjumpa."

Brad mengenal Clarissa?

Dan kenapa juga, wajah Clarissa memucat?

"Hai, Brad," sapa Clarissa. Dia melihat ke mana pun selain Brad.

Jangan-jangan, Clarissa pernah menjadi 'Rasa Minggu Ini' Brad?

Sialan, sudah berani merebut Fall, ternyata dia pernah intim dengan Brad, lagi.

"Kau semakin cantik," ujar Brad, mengedipkan sebelah matanya; Clarissa merona, terkekeh kering; aku memutar bola mataku; Fall malahan menatapku dengan kening berkerut.

Kuberikan tatapan kau-aku-selesai padanya. Dia malahan menarik tanganku. "Apa...?"

"Please, dengar dulu penjelasanku," balas Fall.

"Aku selesai denganmu!" Aku berbalik pada Brad. "Apa kau masih mau di sini?"

Tetapi Fall malahan meraba pipiku agar terfokus padanya. "Aku selalu memberimu kesempatan untuk menjelaskan, masa kau tidak?"

"Karena aku orangnya begitu!"

Fall menyumpah dengan logat British seksinya. Dan aku ingin menutupnya dengan bibirku.

Ada apa denganku?

"Please, Sugar," ucap Fall dengan wajah mengharap dan lagi-lagi aksennya terdengar terlalu manis saat menyebutkan 'Sugar' menjadi 'Suga'.

"Oke, katakan saja di sini," gumamku kesal karena terpikat dengan aksennya.

"Aku permisi dulu," sahut Clarissa. "Bye semua."

Fall for SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang