26

1.3K 179 4
                                    

Author pov

Setibanya di rumah sakit, masih baik Calum tidak apa-apa. Hanya sedikit luka memar di bagian tubuhnya.

"Sekali lagi gue minta maaf. Masalah yang waktu Luke kecelakaan itu juga salah gue. Gue yang nabrak dia."

Semuanya terkaget. Rasa amarah ingin dikeluarkan, tapi mereka tahan karena mereka sudah berdamai bukan?

"Ya gapapa, kita maafin kok." kata Luke.

Calum memegang tangan Lydia dengan erat dan tersenyum kearahnya. Lydia tak dapat lagi menahan air matanya.

"Gue minta maaf. Gue minta maaf karena udah nyia-nyiain cewek sebaik lo."

Lydia menggeleng "gaperlu minta maaf, ini juga bukan sepenuhnya salah lo. Ini salah gue juga."

Lisa memajukan diri sambil menggeleng "ini tuh salah gue! Coba aja kalo gue ga kasih pelajaran ke Dasha, ga mungkin kejadian ini terjadi."

"Udah gausah salah-salahan. Kita semua salah, dan yea, kita jangan ngulangin kesalahan tersebut." sahut Ashton.

"Lid." panggil Calum.

"Ya?"

"Gue masih cinta sama lo. Tapi keputusan tetep ada di tangan lo."

"Gue juga. Dan gue juga mau kita ngulangin dari awal lagi."

Calum tersenyum, dan Lydia juga membalas senyumannya. Lalu Lydia memeluk Calum dengan erat. Lydia memang masih mencintai Calum.

"Jadi masih berani jadi tukang buli di sekolah?" sindir Lisa.

"Ga kok. Makanya ajarin gue buat berubah ya Lid."

"Minta ajarin noh sama emak lo. HAHAHA!" kata Lydia.

***

Hari berjalan seperti semula. Kehidupan Lydia tidak lagi datar seperti dulu. Sekarang ia lebih banyak tertawa. Tapi entah kenapa ia masih suka membaca novel berulang-ulang.

Sekarang, Lydia dan Calum sedang berada di toko buku. Lydia sedang mencari beberapa buku kimia dan beberapa novel.

"Oh iya, waktu itu lo kenapa sih suka baca novel berulang-ulang? Ga bosen apa?"

"Karena bahasanya terlalu baku, dan gue harus berapa kali ngebaca biar ngerti."

"Maksudnya?"

"Jadi selama ini gue selalu beli buku yang isinya bahasa kalangan remaja, mudah dimengerti. Tapi waktu ngebaca buku yang bahasanya baku, itu menarik aja. Kita harus mengerti benar isi maksud dari tulisan itu. Kan keren juga kalo nantinya gue bisa jadi penulis. Ye ga ye ga?"

"Oh gitu. Kirain gara-gara putus sama gue, hidup lo jadi datar-datar aja."

Lydia memukul pelan tangan Calum "apaan sih. Sebelum gue pindah kesini ya hidup gue memang kayak gitu, tapi setelah gue kenal lo yang sering ngerjain gue itu, ya lumayan lah bikin gue belajar buat sabar."

"Oke deh gue jad tukang buli lagi, biar hidup lo ga datar-datar aja." Calum langsung memeluk erat Lydia sambil mengelitiki badan Lydia.

"Udah dong ah geli. Jangan megang pundak gue plis, gue orangnya gelian."

"Oh jadi kamu tuh orangnya gelian ya?" Calum langsung memegan pundak dan mengelitiki Lydia.

"Udah ah! Ini di mall tau. Katanya mau tobat?"

***

(a/n)
chapternya pendek dan gjls
sekian hehe
VOTE DONG ISH JGN PADA JADI SILENT READERS :(k

Tukang Bully || C.T.HWhere stories live. Discover now