8

2K 231 6
                                    

Bell sekolah berbunyi. Gue langsung merapihkan buku tulis dan barang-barang gue yang ada di atas meja ke dalam tas. Sesudah itu, saat gue ingin berjalan keluar kelas, Calum menghampiri gue. Lisa yang melihat Calum menghampiri gue itu, langsung mendorong sikut gue sambil mendeham. Apa coba?

"Ngapain?" tanya gue dengan nada sedikit judes.

"Kerkel." jawabnya singkat.

"Hah? Kan bisa besok. Sekarang gue gak bisa!"

"Emang kenapa? Gak baik tau nunda-nunda kerjaan."

"Uh, gue ngeles."

Calum melipat kedua tangannya di dadanya sambil menghela nafasnya keras.

"Jangan pikir, gue itu sengaja biar pengen berduaan sama lo! Gue mau tugas ini cepet selesai, entar bisa nyantai deh."

"Ogah banget!"

Calum langsung menarik tangan gue dengan kasar, namun gue masih terdiam di tempat gue. Calum berhenti menarik tangan gue, dan menoleh ke arah gue.

"Apa lagi?" tanya Calum.

Calum yang sadar, telah menarik tangan gue langsung melepaskan tangan gue dengan kasar dari genggamannya. Lalu terpaksa deh gue harus kerja kelompok sama dia.

"Naik!" pinta Calum.

Gue dengan ragu-ragu, langsung masuk ke dalam mobil sport Calum.

"Kok duduknya di depan?" tanya Calum.

"Ntar kalo gue duduk di belakang, lo marah lagi, dikira supir."

"Nah pinter juga lo!"

Enak aja! Gue emang dari dulu pinter kali maz. Lo aja tuh otaknya rada sengklek kali haha.

"Ini mau kemana?" tanya gue.

"Ke rumah gue. Ngapa?"

"Oh, yaudah gue ijin dulu sama nyokap."

"Jaman ijin?"

"Maaf ya, gue bukan orang kayak lo! Yang gatau sopan santun dan tata krama!"

Calum yang sedang berkonsentrasi menyetir, langsung mendekatkan wajahnya ke gue dengan ekspresi nyolot gitu.

"Apa lo bilang?"

"CAL AWAS!"

Calum langsung kembali fokus ke jalan raya. Ia hampir tertabrak mobil di depannya. Namun untung saja ia dapat menghindar dari tabrakan itu.

"Sumpah lo Cal! Bikin gue jantungan aja!"

"Gara-gara lo sih!"

Akhirnya mobil Calum terhenti di depan rumah mewah. Tidak sebesar istana, namun cukup untuk dikatakan mewah. Gue dan Calum masuk ke dalam rumah itu. Gue disambut oleh ibunya Calum. Ibunya ramah dan baik banget, kok beda yak sama anaknya?

"Nama kamu siapa?" tanya Ibu Calum.

"Nama saya Lydia tan."

"Oh Lydia. Pulangnya jangan cepet-cepet ya, nanti makan malam disini."

"Gausah repotin tan."

"Gak kok gak."

Calum melempar tas nya ke kasurnya, dan keluar kamar menghampiri gue yang sedang duduk di ruang tamu.

"Ngapain lo liat-liat?" tanya Calum dengan sinis.

"Itu foto elo? Waktu jaman SMP ya? Kok rada culun-culun gimana gitu."

"Enak aja!"

Calum langsung membawa laptop dan buku-buku dari meja ruang tamu dan pergi menuju taman belakang. Gue pun langsung mengikutinya.

Tukang Bully || C.T.HМесто, где живут истории. Откройте их для себя