"Udahlah.
Makan makanan kalian sekarang, bentar lagi bel masuk. Nanti Marko biar gue yang urus."ucap Geri

Marko terus saja melangkahkan kakinya entah kemana, dia merasa sangat sesak jika harus mendengar nama orang itu.
Dia sangat membenci nama itu, nama yang membuat hatinya patah dalam sekejap, nama yang membuatnya lupa cara mencintai wanita.

Langkah Marko kemudian terhenti ditaman belakang sekolah. Dia kemudian duduk di bawah sebuah pohon besar sambil menatap langit

"Sekarang gue ngerti. Perpisahan yang paling nyakitin itu bukan perihal harus saling meninggalkan, tapi harus merelakan meski tak ingin melepaskan."ucap Marko dengan nada bergetar

Marko menangis? Mungkin saja.

               ⭐⭐⭐

"Ciee cie, yang baru jadian nih."ucap Cha sambil mengedipkan matanya pada Gret

"Iya nih.
PJ mana PJ?"sambung Vha

"Ish, apaan sih kalian.
Gue gk jadian."ucap Gret memperjelas

"Ah, udalah.
Lo jangan kira bisa boongin kita ya, gini-gini kita juga udah senior.
Iya kan Cha?"ucap Vha

"Hm."

"Dan sekarang lo harus jelasin ke kita, kenapa lo jadian sama si Marko tapi gak ngasitahu kita."lanjut Cha

"Jadian sama Marko?kapan emang?."tanya Gret

"Pake ngeles lagi.
Cepetan elah jelasin ke kita.
Udah KEPO banget guenya."paksa Vha

"Iya Gret. Jelasin ajah susah banget."sambung Cha

"Mau jelasin apa coba?gue itu emang gk ada hubungan sama Marko."ucap Gret

"Kalo gk ada hubungan, kok Marko bareng lo terus? Jgn bo'ong deh lo."ucap Vha

"Dia sama gue ada perjanjian."sambung Gret

"Perjanjian apa?"ucap Vha dan Cha bersamaan

"Kompak banget dah."jawab Gret kemudian menopang dagunya malas

"Jelasih aja kaleee."ucap mereka bersamaan lagi

"Ok ok. Gue bakalan jelasin.
Kemaren itu kan Marko bantuin gue dari si Brian itu, setelah gue lepas dari tuh setan,dia bawa gue ke rooftop sekolah ini. Sampe disana dia ngerokok di depan gue, tapi karena takut gue jadi perokok pasif yah dia nyuruh gue buat jahuan gitu, tapi gue langsung aja tuh ngambil rokoknya trus gue injek.
Eh, dianya malah suruh gue bayar, yah gue bayar aja sih pake uang tapi katanya dia gk mau uang gue, dia mau gue ngikut kemauannya dia gitu selama sebulan.
Antar jemput gue kemanapun"ucap Gret panjang lebar

"Terus terus?"tanya mereka bersamaan

"Emm..
Awalnya gue sih juga ragu, tapi dia jelasin ke gue kalau dia hanya mau gue terlindungi dari si Brian, karena kata Marko, Brian itu gak baik."sambung Gret kemudian segera menyeruput es jeruknya karena merasa haus setelah menjelaskan semuanya kepada Vha dan Cha

"Oo.."ucap Vha

"Oaza ya kan?gk asik kalian ih."ucap Gret cemberut

You Are My BREATH ❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang