Enam

30 8 2
                                    

18.00 PM

Gret baru saja selesai mandi, ia duduk didepan meja riasnya sambil menyisir rambut panjangnya

Setelah selesai dengan semua kegiatannya didepan meja rias, Gret beralih ke tempat tidur untuk sekedar mengecek apakah ada pesan masuk diponselnya.


Brian Cassanova added you as a friend

Mata Gret seketika membulat setelah melihat tulisan yang tertera dilayar ponselnya.

Ia kemudian dengan cepat mengechat Marko.
Ya, Gret juga tidak tahu mengapa ia bisa sampai sepercaya ini pada Marko

MarGret14: Mark, Brian nge-add gue,gue harus gimana?

Tidak butuh waktu lama untuk menunggu, satu menit berselang Marko sudah mengirim jawaban

Marko Aldino: gk usah add balik.

MarGret14: ok

Setelah membalas pesan Marko dengam singkat, Gret segara menonaktifkan ponselnya. Ia takut kalau-kalau Brian akan mengganggunya

⭐⭐⭐

Pagi ini Marko berangkat bersama Gret kesekolah,
Sesuai dengan kesepakatan mereka berdua kemarin.
Gret awalnya memang sedikit ragu untuk berangkat berasama Marko hari ini. Tapi mau bagaimana lagi, Ia sudah terlanjur menyetujui permintaan Marko itu.

"Gret?"Marko melambaikan tangannya didepan wajah Gret, tetapi tak ada respon sedikitpun dari wanita itu, ia terus saja menatap kosong kedepan

"GRET!lagi ngelamunin apa lo?"tanya Marko dengan nada yang mengagetkan Gret

"Ha?.. Emm"

Gret langsung mengedarkan pandangannya kearah kaca mobil Marko dan mendapati bahwa mereka berdua sudah berada di parkiran sekolah

"Oh udah sampe?kok lo gak ngajakin gue turun sih?nanti kita telat"ucap Gret

Marko hanya mendengus kasar saat mendengar perkataan Gret

Mereka berdua kemudian berjalan berdampingan menuju ruang kelas, disepanjang perjalanan Marko selalu mendapat pujian dari para siswa wanita entah itu adik kelas ataupun kakak kelas mereka, tetapi tidak untuk Gret. Banyak siswa wanita yang mencibir dirinya.

Gret yang merasa bahwa saat ini dirinya seakan terpojok memasang wajah risih tetapi tidak dengan Marko, dia berjalan santai sambil memainkan kunci mobilnya dan sedikit bersenandung.

"Mark."panggil Gret dengan suara sepelan mungkin

Marko memang mendengar panggilan Gret ,tetapi tidak ia hiraukan.
Gret yang melihat bahwa Marko tak memberi reaksi apapun mencoba untuk menyenggol tangan Marko dan membuat Marko berhenti lalu menatapnya tajam seakan bertanya
"Ngapain lo nyenggol gue?"

Gret menelan ludahnya kasar ketika Marko menatap mata dengan jarak sedekat ini.
Ya! mata Marko memang memiliki daya tarik tersendiri, hanya dengan tatapan saja sudah bisa meluluhkan hati siapapun.

"Gapapa."ucap Gret cepat

Marko kemudian membalikkan tubuhnya dan berjalan meninggalkan Gret yang masih mematung.

⭐⭐⭐

"Kumpulkan tugas kalian sekarang!"perinta Mr.Urbanus

"Aduh!mati gue!
Gue lupa kerjain PR lagi"batin Gret sambil menepuk dahinya

"Hei kalian berdua, mana tugas kalian?"tanya Mr.Urbanus pada Marko dan Gret

"Lupa."ucap Marko datar lalu membuang pandangannya kearah lain

"Maaf Mr, saya lupa mengerjakannya."ucap Gret dengan wajah memelas

"Lupa. Lupa.
Sekarang kalian berdua keluar!" bentak Mr.Urbanus

"Ta-tapi Mr."ucap Gret

"Lo gk denger tadi dia bilang apa?dia nyuruh kita berdua keluar kan?yaudah kita harus keluar, karena perintah guru adalah amanah."ucap Marko lalu menarik tangan Gret keluar kelas.

"Ish, Apaan sih lo Mark.
Kita itu udah salah. Kita berdua gak kerjain PR. Harusnya kita minta maaf sama Mr.Urbanus."ucap Gret pada Marko saat sudah berada diluar kelas mereka

"Terus?"tanya Marko datar

"Kita harusnya gak keluar." ucap Gret dengan wajah kesal karena Marko terus menarik tangannya menjauhi kelas

"Terus?"

"Nabrak!"bentak Gret

"Oh."

Marko terus saja menarik Gret secara paksa hingga mereka berdua berhenti dikantin sekolah

"Lo itu ya Mark, ngeselin banget jadi orang!ngapain lo bawa gue kesini?"Gret bertanya sambil memukul lengan Marko

"Duduk."ucap Marko tenang

"Gak."

"Temenin gue makan."

"Gue gk laper!"

"Yang nyuruh lo buat makan siapa?
Gue gk nyuruh lo makan, tapi duduk."ucap Marko

"Marko ih.
Gk punya sisi ramahnya banget."ucap Gret sambil menggeser satu kursi lalu duduk

"Tujuannya?"tanya Marko

"Tau!
Cepetan pesen makanannya!bentar lagi bakalan bel istirahat."

Marko tak membalas perkataan Gret, dia kemudian memesan makanan untuk dirinya.

⭐⭐⭐

Gret mengedarkan pandangannya ketika siswa SMA BHAKTI mulai memenuhi kantin sekolah.
Ya, saat ini sedang istirahat, Gret mencari kedua temannya karena ia sedang tidak ingin menunggu Marko yang tak menghiraukan keberadaannya.

Pandangan Gret kemudian terhenti saat mendapati kedua temannya memasuki area kantin. Dengan cepat ia bangun dari tempat duduknya dan ingin menghampiri mereka, tapi Marko tiba-tiba saja langsung mencekal tangannya

"Mau kemana lo?"tanya Marko datar

"Gue mau samperin temen-temen gue dulu ya. Lo lanjutin aja acara makannya."ucap Gret seraya memamerkan senyumnya

"Gak!
Lo disini aja. Lo bisa ketemu mereka nanti."ucap Marko ketus

"Sial banget emang!
Karena perjanjian kemaren, dia udah merintah-merintah gue.
Gue balas lo ntar curut!"batin Gret

Gret kemudian duduk kembali dan mulai membujuk Marko

"Mark, gue tau lo itu baik.
Gue juga tau kalo lo itu anaknya pengertian.
Masa gue cuma pengen samperin temen gue aja gak boleh?
Boleh aja yayaya?"bujuk Gret

"Hm."

"Makasehh Mark, lo makin ganteng deh."ucap Gret sambil mencubit kedua pipi Marko lalu pergi kearah teman-temannya

"Grace."ucap Marko lirih.

⭐⭐⭐

Kependekan?
*pengen update cepet aja 😂
Makin aneh ceritanya?
*udah tau 😑
Grace siapa ya?
*tukang bubur dikantin sekolah 😜

You Are My BREATH ❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang